4

5.8K 377 21
                                    

Mata Nadine masih menatap lembut Devasya yang sedang memeluknya, ada perasaan aneh saat Devasya memeluknya.

Devasya tersadar kemudian melepaskan pelukannya dengan Nadine.

"Em.. ya aku sayang kamu karena kamu sahabatku dong Nad" ucap Devasya tapi pandangannya tak pernah diam karena ia sedang merutuki dirinya

"Oh.. iya aku tau. Sorry ya aku nyolot tadi" Nadine kemudian mencubit gemas pipi Devasya.

"Balik yuk" Nadine kemudian kembali menggandeng tangan Devasya.

Devasya dengan senang hati mengeratkan gandengan tangan Nadine, saat mereka kembali berjalan kearah tempat duduk mereka semula Devasya menghentikan langkahnya.

"Kenapa Dev?" Nadine menoleh kearah Devasya

"Duduk disini aja" Devasya langsung duduk dan mau tak mau Nadine juga duduk di samping Devasya..

"Disana panas, terlalu deket" lanjut Devasya

Devasya melihat jaket yang dipakai Nadine "Nad, jaket siapa? Gede banget"

"Oh, ini ?" Nadine menunjuk jaket yang ia pakai

Devasya mengangguk

"Jaketnya Andre"

Devasya terdiam sejenak lalu kembali berdiri, Nadine hanya melihatnya saja. Devasya masuk ke tenda Nadine kemudian membawakan jaket milik dari Nadine.

Nadine bingung "Ngapain?"

"Nih pakek!" Ujar Devasya menyodorkan jaket yang dipegangnya

"Udah pakek jaket, ini" lagi - lagi Nadine menunjuk jaket yang ia kenakan

Devasya kehabisan akal, hingga ia melihat Andre "tuh andre kedinginan gara - gara jaketnya kamu pakai"

Nadine menoleh kearah Andre kemudian tersenyum, Devasya tidak menyukai senyum Nadine yang itu.

Nadine melepaskan jaket Andre kemudian memakai jaketnya sendiri.
"Makasi ya pesek HAHAHA"

Devasya langsung mencubit perut Nadine "Awwwwwwww"

Devasya tertawa akan ekspresi Nadine barusan, Devasya kembali duduk di samping Nadine tapi sekarang malah Nadine yang berdiri.

"Bentar dulu ya, aku ngembaliin jaketnya Andre dulu" Devasyapun hanya mengangguk dan memperhatikan Nadine yang sedang menghampiri Andre.
Omongan mereka memang tak terdengar oleh Devasya, tapi Devasya tak suka melihat saat Andre mengacak lucu rambut Nadine.

Nadine kembali ke tempat duduknya di samping Devasya "Dingin gak Dev?"

Devasya hanya mengangguk imut dan membuat Nadine gemas. Nadine mengambil selimut kecil untuk mereka berdua.
Di dalam selimut Nadine menautkan tangannya dengan Devasya sehingga tak ada satu orangpun yang melihat, Nadine hanya memperhatikan pensi di depannya seolah ia tak melakukan apapun yang sebenarnya telah membuat orang di sampingnya berdebar - debar.

Devasya merasa sangat senang dan terus tersenyum, tapi matanya mengarah ke senior mereka Febby dan Windi. Windi sudah terkenal dengan dirinya yang tidak menyukai lawan jenis, Windi tampak selalu memperhatikan Nadine dengan beberapa penjelasan dari Febby yang tak terdengar.

Tapi ia tak mau ambil pusing dan hanya ingin menikmati beberapa moment bersama Nadine, Nadine menoleh dan ikut tersenyum saat Devasya tersenyum malu - malu.

Nadine melihat ponselnya dan sekarang sudah jam 22.00 ia melirik kearah Devasya yang masih tersenyum, Devasya besok akan genap berusia 16 tahun dan kebetulan hari ulang tahun Devasya sama dengan Wafda.

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang