"Ihh Nad, punya akuu tuu" Devasya memeluk Nadine sambil berusaha mengapai coklat yang sedang Nadine pegang dengan tangan kanannya
"Minta dikit kali Dev, juga yang beliin aku"
"Ih jadi kamu kasih aku nggak ikhlas Nad!!" Devasya melepaskan pelukannya dari Nadine
Nadine tersenyum melihat wajah Devasya yang tertekuk, Nadine mengacak lembut rambut Devasya dan menyodorkan coklat di tangan kanannya
"Jangan ngambek, aku ikhlas kok. Coklatnya manis kayak kamu, hehe"
Senyum Devasya langsung mengembang dan mengambil coklat di tangan Nadine "Tapi lebih manis aku ya tetep"
"Iyaaa kecill"
"Nadinee!! Aku nggak kecil" Devasya mencubit lengan Nadine
"Aww!" Nadine mengusap lengannya yang memerah
"Rasain"
"Nakal"
"Bodo"
Nadine menatap dalam ke dalam manik mata Devasya, mata hitam yang indah dan selalu menghipnotis pandangan Nadine
"I see my future in your eyes"
Devasya terbengong dan memiringkan wajahnya kerena kebingungan
"aku nyanyi Dev"
tapi Devasya masih saja dengan ekspresinya yang tadi membuat Nadine tersenyum
"aduh gemes banget sihh" Nadine menangkup kedua pipi Devasya dan mendekatkan wajahnya ke arah Devasya dan langsung menggesek – gesekkan hidungnya dengan Devasya
Wajah Devasya langsung memerah dan dia langsung menjauhkan wajahnya dan mencubit pipi Nadine dengan lumayan keras
"awwww" Nadine memegang tangan Devasya dan mengusapkan dengan lembut pada pipinya
"seharusnya gini tau Dev, gak bosen apa kamu jadiin aku samsak tiap hari"
tanpa sadar tangan Devasya mengusap dengan sendirinya setiap lekuk wajah Nadine, dirasakannya pipi Nadine yang semakin berisi sekarang dan membuat Devasya gemas kembali mencubit pipi Nadine hingga yang punya pipiku kembali mengaduh dan memegang tangan Devasya untuk menghentikan ulah jahil sahabatnya itu
"untung cinta" Nadine menatap lekat mata Devasya lembut
Devasya menyentil jidat Nadine pelan, lagi – lagi Nadine mengaduh pelan dan mengusap jidatnya.
"sadis banget, yaudah aku pergi aja" Nadine meraih jaket yang ia tarus diatas tasnya tadi
"ih Nad, kamu ngambekk sama aku?" muka Devasya berubah jadi sebal dan ia langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya
"gak" jawab Nadine singkat
Devasya langsung beranjak dari tempat duduknya untuk memeluk Nadine, Nadine sendiripun berusaha menahan tawanya karena berhasil menjahili Devasya.
"Nadd.."
"hmm"
"Nadd.."
"hmm"
"Nadineeee... jangan marahhhh" Devasya mendongakkan kepalanya untuk menatap Nadine
Nadine langsung tersenyum lebar dan tertawa sembari mengacak lembut rambut Devasya "Aku nggak marah Dev"
Devasya langsung duduk dan ikut tersenyum, tapi ia kembali cemberut kala Nadine kembali merapikan barangnya
"katanya gak marah, kok kamu pergi Nad"
