"Dev" Nadine mengoyang – goyangkan bahu Devasya pelan.
"Dev , bangun. Udah soree, sini aku anter pulang" tapi setelah Nadine mengatakan itu malah sendirinya kembali tidur dengan tangan yang masih diatas perut Devasya
Devasya yang baru bangun dan sadar akan hal itupun hanya mencoba menahan tawanya karena tingakah lucu dan menggemaskan Nadine.
Devasya mengusap pelan dan lembut tangan Nadine yang masih diatas perutnya, rasanya nggak pengin pulang tapi ini sudah cukup lama mereka bersama hahaha.
Beberapa menit kemudian, Nadine bangun dan mengucek matanya pelan lalu mulai mengedarkan pandangannya dan sudah ada senyum Devasya menyapanya
"Dev.."
"hmm?" Devasya bingung karena ditatap Nadine yang masih cemberut karena baru bangun.
"jangan senyum kayak gitu pas aku baru bangun gini"
"kenapa?"
"aku bisa diabetes, kamu kemanisan wkwkwk" Nadine tertawa dan Devasyapun ikut tertawa
"aduh Nad, kamu tuh ya... kan baru bangun udah bisa bercandain aku aja. Sana cuci muka terus anterin akunya pulang" Devasya menarik pipi Nadine gemas
"hehehe... iya iya. Aku cuci muka bentar" Nadine beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi.
Devasya menunggu sambil memainkan handphonenya dan ternyata ada line masuk dari Denia
DeniaKarmila.
Kak, aku mama sama papa nginep di rumah nenek yaa. Kakak kalau mau nyusul langsung aja. Atau kata mama kalau mau jaga rumah boleh juuga. Kuncinya ditaruh di bawah pot mawar ya kak
DevasyaK.
Kakak jaga rumah aja, oke.
Nadine keluar dengan mengusapkan handuk diwajahnya, kemudian meminum air diatas mejanya.
"Yuk" ajak Nadine dan Devasya mengangguk dan beranjak mulai mengikuti Nadine dari belakang.
Saat mereka diruang tamu rumah Nadine, mereka bertemu ibu Nadine
"Tante, Dev pamit dulu yaa. Hehehe makasi udah diijinin main seharian disini" Pamit Devasya dan mencium tangan ibu Nadine
"Gapapa kok Dev, sering – sering aja kamu main disini ya. Biar Nadine ada temennya tuh" ibu Nadine tersenyum manis dan mengusap lembut kepala Devasya.
"Adek nganterin Dev dulu ya bu" pamit Nadine dan mencium tangan ibunya
"Hati – hati ya Dek"
Nadine mengangguk dan pergi keluar rumah untuk mengantar Devasya, hingga beberapa menit akhirnya mereka sampai dirumah Devasya
"Kok sepi lagi?" Tanya Nadine bingung
"Nginep semua" balas Devasya dan membuka pintu rumahnya setelah berhasil menemukan kuncinya.
Nadine tiba – tiba duduk di halaman rumah Nadine sambil melihat langit sore yang mulai menghitam dan dipenuhi bintang.
Devasya yang melihatnyapun ikut duduk disamping Nadine, ikut menatap langit indah di depan matanya.
"Indah ya Dev" ucap Nadine dan tersenyum manis mengarah langit
"banget"
"coba aja aku bisa ngatur nasib aku biar indah kayak bintang"
Devasya menoleh kearah Nadine dan merasa bingung dengan ucapan Nadine, Nadine yang merasa ditatapun menoleh kearah Devasya.
"maksudmu Nad"