Begin Again

4.4K 331 53
                                    




5 Tahun kemudian...

Bali, 19 Januari

"Mbak Nad, nanti control ke daerah Nusa Dua ya sama pak Suta" seorang laki – laki memberikan berkas – berkas kepada Nadine

"siap Pak Made" Nadine tersenyum dan menerima berkas – berkas itu.

Nadine membaca perlahan semua berkas yang ia terima tadi, menjadi seorang pegawai baru di salah satu perusahaan BUMN terbesar membuat Nadine harus mandiri dan bisa mengatur semuanya sendiri, pendidikan yang ia tempuh selama 4 tahun di Universitas Brawijaya akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan baginya.

Nadine Pov

Aku melihat jam tanganku dan disana tertunjuk sudah jam 10.00 Wita, aku menunggu Pak Suta yang sedang mengambil mobil kantor. Huh, aku nggak nyangka bisa kerja disini. Disalah satu perusahaan terbesar milik Negara, aku nggak nyangka bisa lulus seleksi diantara ribuan orang yang melamar disini dari seluruh Indonesia. Oh yaa, selama 4 tahun pendidikanku di malang di UNBRA begitu banyak berubah dari diriku tapi satu yang tak berubah. Aku masih menyimpan rindu yang sama untuk orang yang sama, apa dia berhasil ya melupakanku.

Hey, kalian pasti berfikir aku brengsek karena merindukan orang lain padahal aku pacar Erina, yakan? Hmm tenang saja, hubunganku dengan Erina sudah berakhir 3 tahun yang lalu. Memang iya 1 tahun kami masih baik – baik saja setelah kami menjadi mahasiswa tapi sayangnya bisnis orang tua Erina di Australia berkembang dan membuat mereka harus menetap disana dan mungkin Erina nggak akan kembali lagi ke Indonesia.

Aku bingung waktu itu harus berbuat apa, dengan Erina yang terus menangis dan memelukku. Aku menenangkannya dan meyakinkannya bahwa kita masih bisa berteman karena jika kita masih berpacaran itu akan sulit baginya dan juga bagiku.

Aku tidak bohong, hatiku juga sakit tapi ini semua juga demi dia aku nggak mungkin ngerusak masa depan dia, ini juga keputusannya untuk ikut orang tuanya menetap di Autralia.

Aku bilang padanya untuk jadi dokter hebat disana dan semoga kita bertemu lagi, akhirnya hidupku benar – benar sepi setelah terakhir aku melihat senyuman dan tangisnya dibandara siang itu. Aku ikut tersenyum melepaskannya, gadis baik yang pernah mengisi hatiku walaupun tak sepenuhnya. Aku bedoa semoga dia mendapatkan pasangan yang akan selalu membahagiakannya nanti dan layak untuknya.

Aku melihat ucapan terakhir dari mulutnya yang tanpa suara "I love you, Nadine Adira"

Aku hanya tersenyum dan membalasnya "sampai bertemu lagi, Erina Rajasa"

Oh ya, karena habis diklat pegawai rambutku jadi pendek sebahu. Kata orang, aku makin cantik haha. Aku juga udah lepas behel dan yah gigiku akhirnya rata, aku mulai berjalan – jalan di sekitaran proyek baru di daerah Nusa Dua ini.

Bali .... Iya Bali, pulau indah yang sangat menakjubkan.

"Mbak Nad, saya permisi duluan ya. Mau kekantor duluan, ini tugas saya udah selesai. Dipangil Pak Made lagi, nanti kamu bawa mobil kantor aja biar saya sama Pak Gede sekarang ke kantor"

"oh iya pak, gapapa. Hati – hati ya pak"

Pak suta mengangguk dan meninggalkan aku sekarang sendirian dengan beberapa pekerja yang membangun proyek kami, aku mengamati sekitaran dan yah udah begitu banyak hotel disini tapi alam tetap terjaga dengan indah. Aku melihat beberapa pekerja mulai berhenti dari pekerjaan mereka dan aku baru sadar udah jam makan siang.

"Pak, silakan istirahat dulu. Nanti saya balik lagi" ucapku pada salah satu pekerja disini

"iya mbak"

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang