pilihan

5.2K 349 46
                                    

                 

"kangen?" Tanya Nadine yang masih memelukku

aku hanya menganggukkan kepalaku dan masih betah memeluk Nadine, Nadine sepertinya semakin bingun tapi ia masih terus mengelus kepalaku dengan lembut.

"eh ada kak Nad.." suara Denia membuatku terpaksa melepaskan pelukan Nadine

Nadine tersenyum kearah Denia dan menyapanya juga "hai Nia... gak belajar?"

"baru kelar kak Nad, kapan – kapan ajarin aku matematika lagi ya kak hehe" Denia mendekat dan merangkul tangan Nadine

"iya... " Nadine tersenyum dan seperti biasa Nadine selalu mengacak gemas rambut Denia.

"eh udah lama nih, aku pulang dulu ya. Takutnya udah ditungguin lama sama Ibu" pamit Nadine

akupun hanya mengangguk dan bilang makasih tadi dan Denia dengan semangatnya berdada – dada ria kearah Nadine








Author Pov

"pagi Nad...." Sapa Andre yang baru saja menghampiri Nadine yang sedang duduk sambil  meminum jus melonnya

"pagi Ndree" balas Nadine lalu kembali menyedot jus dengan nikmatnya

"kok sendirian, tumben gak sama Dev" Andre mengambil cemililan di depannya, karena mereka sekarang memang sedang berada di kantin sekolah

"belum dateng mungkin" lagi – lagi Nadine hanya menjawab seadanya

"loh kok mungkin, kan biasanya kalian bareng terus"

"kan dia ada pacar sekarang Ndre, masak aku ngintilin dia terus. Kita juga harus menghargai masalah pribadi masing – masing kan"

Andre menganggukkan kepalanya dan tersenyum kearah Nadine yang masih fokus meminum jus melon di depannya

"terus kamu kapan mau punya pacar Nad?" lagi – lagi Andre bertanya kearah Nadine yang mampu membuat Nadine menoleh

"entahlah, aku belum kepikiran. Aku sempat suka sama satu orang tapi dia tidak pernah punya nyali mengatakan perasaannya ke aku. Aku gak suka cowok kayak gitu" Nadine kembali mengalihkan wajahnya dan hendak beranjak pergi

Ya, seseorang yang sempat disukai Nadine adalah Andre tapi Andre tak pernah mengatakan perasaannya terhadap Nadine ia malah hanya terus bercerita pada Devasya atau Wafda betapa spesialnya Nadine. Nadine awalnya berharap Andre akan menyatakan perasaannya tapi nyatanya Andre tetap diam sampai saat ini, Nadine benci itu dan ia sudah muak dan lebih memilik agak menjauh dari Andre.

Andre yang akan di tinggal Nadine hanya bengong bagaikan Nadine sudah menyatakan bahwa Nadine sudah muak dengannya, karena ia yakin Nadine sudah tau perasaannya. Hati Andre seperti tertohok tombak, Nadine sekarang sudah pergi meninggalkannya dan sepertinya kesempatan untuk mendapatkan Nadine pupus sudah.

Nadine berjalan dengan santainya kearah kelas sambil memainkan Hpnya.

"Nadine" seseorang memanggil Nadine dari belakang

Nadine menoleh dan yang memanggil ternyata guru Biologi Nadine, dengan sopan Nadine kembali menyapa gurunya dan bertanya kenapa dia dipanggil.

Ternyata hanya menitipkan kertas tugas karena hari ini beliau nggak ngisi kelas Nadine, Nadine dengan santai kembali berjalan kearah kelasnya dan saat baru masuk ia sudah melihat Devasya sedang duduk sambil menenggelamkan wajahnya di tasnya, dengan jahil Nadine mendekat dan mengejutkan Devasya

"DAARRRR"

Devasya yang kaget langsung mengangkat wajahnya sehingga hidungnya dan hidung Nadine bersentuhan, mata mereka tampak bertemu dan Nadine tampak langsung tersenyum manis kearah Devasya.

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang