new season

4.3K 325 35
                                    




Mataku mentapa ke depan menembus kaca mobil yang sekarang aku tumpangi. Satu mobil dengan seseorang yang sangat aku sayangi dan sangat aku ingin miliki tapi sayangnya dia sekarang pasti hanya ingin mengenang masa SMA bersamaku dan menceritakan betapa bahagianya dia sekarang dengan Erina.

"kamu apa kabar?" Tanyanya setelah beberapa menit lalu hanya ada keheningan di mobil ini.

"baik"

"cuek banget, ngga kangen aku?"

KANGEN BANGET NAD!!!

"biasa aja kok Nad"

Aku melihat Nadine tersenyum kecil, senyum mengejek

"kamu keliatan deket banget sama dokter yang tadi"

"iya dia sahabat aku"

"cantik"

aku menoleh kearah Nadine dengan tatapan kesal, Nadine ikut menoleh dan tertawa

"kok mukamu gitu sih" Nadine mencubit pipiku dari samping dengan gemas

"terus kamu ngapain ngeliatin akunya kaya gitu?"

"kamu kan udah punya Erina, Nad. ngapain masih bilang - bilang cewek lain cantik lagian temenku itu udah punya tunangan ya Nad"

iya, Chandra udah punya tunangan. Mereka pacaran dari 3 tahun lalu, iri banget sama dia sebenarnya tapi mau gimana lagi nasib cintaku gak semanis punya Chandra. Tunangan Chandra itu kalau ngga salah pangkatnya iptu dan jadi Kepala Kepolisian biarpun usianya masih 23 tahun, mereka bener – bener kayak drama korea DOTS yang pernah aku tonton itu hehe, mereka sibuk tapi tetep punya waktu berdua dan bisa jaga komunikasi dengan baik, aku bener – bener berharap mereka bisa jadi dan nikah nantinya.

"HAHAHAHA" Tiba – tiba Nadine tertawa dengan keras dan membuatku heran dan aku hanya diam menatapnya

"Dev, aku sama Erina udah putus."

Deg...deg...deg...

Jantungku mendadak berdetak keras lagi, ada apa ini... tolong berhenti merasa senang untuk hal ini

Nadine menatapku yang masih terheran dan terlihat sangat tidak percaya

"aku udah putus sama dia, dan dia sekarang juga lagi jalanin pendidikan dokternya sama kaya kamu.."

"di UBAYA?"

Nadine menggeleng cepat "Australia"

"kok bisa?"

"iya papa sama mamanya kerja disana dan bisnis mereka berkembang dan mengharuskan mereka menetap disana, kami memutuskan untuk tetap berteman tapi tidak untuk berkomitmen pacaran lagi"

"tapi kalian bisa LDR kan Nad, nggak harus putus"

Nadine lagi – lagi menggeleng "dia kemungkinan nggak akan balik lagi ke Indonesia Dev, aku juga nggak mungkin terus kaya gitu, bisa aja aku kesana sesekali tapi apa mungkin? Kita udah mikirin ini semua mateng – mateng kok Dev"

"ya tapi kan... Nad"

"lagi pula Erina tau sebenarnya siapa pemilik hatiku" mata kami langsung bertemu dan saling bertatapan, diantara riuhnya kota dan di depan lampu merah lagi – lagi mataku terkunci dengan tatapannya hingga suara mobil yang mulai bergerak mengharuskan kami berpaling.

Aku masih menatap kedepan dan merasakan Nadine melihatku dari sudut matanya, aku melihat jalan yang sangat familiar yang artinya sudah dekat dengan kontrakanku bersama Chandra. Mobil Nadine mulai berhenti di depan rumah bercat ungu muda, aku hendak turun tapi aku menoleh kearah Nadine untuk sekedar mengucapkan terima kasih

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang