Maaf

4.2K 316 34
                                    

           

"hai... happy 6 monthsary bebe" ucap Nadine yang langsung memeluk pinggang Erina.

"ngagetin ajasih" Erina mengusap lembut pipi Nadine

Mereka sekarang sedang berada di rumah Erina, bulan ini Erina hanya berdua dengan neneknya dirumah karena mama sama papanya sedang ke Australia lagi.

Nadine menyandarkan dagunya pada bahu Erina yang sedang asik membaca novel berjudul "Hujan" dari Tere Liye

"Nad, kamu baca ini deh" ucap Erina dan menyodorkan novelnya kepada Nadine

"Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri, Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta."
― Tere Liye, Hujan.

"aku nggak ngerti" ucap Nadine dengan polosnya dan membuat Erina tertawa pelan

"ribet itu kata – katanya yang" lagi – lagi Erina hanya tertawa gemas sambil menyenderkan kepalanya dibawah leher Nadine.

Kali ini Nadine meletakkan novel itu disamping mereka, Nadine memeluk Erina yang duduk didepannya yang masih menyenderkan kepalanya di leher Nadine

"Na... I don't need a quote from novel to show I love you. Aku punya caraku sendiri dan kamu pasti akan merasakannya. Seberapa besar aku mencintaimu tanpa kata – kata"

"huh, this is why I love you so much" Erina mengulurkan tangannya untuk menepuk – nepuk pelan pipi Nadine dengan jari – jari kecilnya.

"wanna go out tonight?"

Erina mengangguk dan terus mengusap pipi Nadine dengan pelan, dia merasa beruntung memiliki Nadine meskipun Nadine juga seorang perempuan yang sama sepertinya tapi kasih sayang Nadine mampu membuat Erina nggak mampu berpaling dari Nadine

Nadine Pov

Hari ini hari jadi aku sama Erina yang ke 6 bulan, cepet banget rasanya. Aku menyayanginya dengan sepenuh hatiku ralat belum sepenuhnya karena aku nggak bisa bohong kalau Devasya masih mengisi bagian kecil dari hatiku ini.

Ngomong – ngomong, Devasya udah hampir 2 tahun pacaran sama Wafda, waktu itu dia bilang sudah tidak mencintai Wafda tapi dia nggak mau melepaskan Wafda apa karena kata – kataku yang memintanya menjaga perasaan Wafda. Aku dan Devasya masih bersahabat ya meskipun udah gak seperti dulu lagi, karena kami harus menjaga perasaan orang yang kami anggap sebagai kekasih kami masing –masing.

Bulan April kami udah Ujian Nasional, dan waktunya persiapan SNMPTN dana SBMPTN, huh aku  lelah. Ibu sama ayah pengin aku masukin SNMPTN di fakultas kedokteran tapi aku males,pokoknya aku mau masuk teknik.

Erina bilang dia mau masuk kedokteran juga tapi di UBAYA dan aku rasa Erina dan Devasya akan bertemu lagi meskipun beda jurusan wkwk.

Aku hari ini menyiapkan sesuatu untuk Erina, aku harap aku bisa melupakan semua perasaanku dan hanya untuk Erina. Devasya berhak bahagia juga kan.

"mau pergi nggak ntar malem Nad?" tiba – tiba suara Gerry mengejutkanku.

"nggak, gue ada acara"

"eleh, sok punya acara aja lu Nad. Pacar aja nggak punya"

"bukan urusan jomblo ngenes kayak lu ya.."

Sebelum Gerry membalas omonganku aku langsung memotongnya "ralat, dasar lu playboy kampret yang bingung mau ngajak jalan yang mana makanya ngajakin gue biar bisa kabur dari cewek – cewek bodoh lu itu"

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang