Sebuah dentingan piano mengalun lembut memecah heningnya sore hari. Melodi yang kamu sukai dan selalu kamu rindukan.
Melodi itu berasal dari ruang musik sekolah. Setiap hari Senin sore, dentingan piano itu akan terdengar sekitar 20 sampai 30 menit. Kamu selalu menantikan hari Senin. Lebih tepatnya, kamu menantikan seseorang. Seseorang yang bermain piano diruang musik.
"Kamu bakal pulang telat lagi?" tanya Umji yang kini tengah merapikan bukunya dan memasukkannya kedalam tas.
"Yap, sekarang kan Senin. Aku nggak mau ngelewatin hari ini tanpa denger permainan pianonya Kak Yixing, hehe."
"Yaudah, kalau gitu aku duluan ya? Kamu jangan kelamaan disekolah, nanti ada sesuatu kan bahaya..."
Kamu memberikan death glare ke arah Umji sedangkan dia hanya tertawa kecil.
"Gak usah nakut-nakutin deh. Aku gak takut," balasmu lalu segera meninggalkan kelas untuk menuju perpustakaan.
"Hati-hati ya, (y/n)! Kalo ada hantunya langsung foto terus kasih tau aku ya!" ujar Umji diakhiri tawa kecil yang membuatmu mendengus kesal.
Kamu kembali melangkahkan kaki menuju perpustakaan. Kenapa kamu pergi keperpustakaan? Itu karena perpustakaan bersebelahan dengan ruang musik.
Ms. Angela-penjaga perpustakaan- sudah hafal dengan kebiasaanmu yang selalu ke perpustakaan hanya untuk sekedar mendengarkan permainan piano Yixing. Ya, dia tahu bahwa kamu menyukai sosok lelaki berperawakan tinggi dengan lesung di pipinya, seseorang yang selalu bermain piano setiap Senin. Kamu memintanya untuk merahasiakan hal itu dan dia setuju.
Kamu menunggu sembari membaca sebuah buku tentang tata surya. Tidak lama kemudian, terdengar suara dentingan piano yang mengalun lembut.
Kamu tersenyum dan melangkahkan kaki ke dinding perpus yang menempel dengan ruang musik. Ms. Angela hanya tertawa dan menggelengkan kepala melihat tingkahmu. Kamu bersandar didinding dan memejamkan mata guna menikmati melodi yang mengalun merdu.
Permainan piano itu tiba-tiba saja selesai. Kamu sontak membuka mata dan melirik arloji di pergelangan tanganmu. Ini bahkan baru 13 menit dan dia sudah selesai bermain? Kenapa cepat sekali?
Ms. Angela juga menatapmu bingung.
"Gak biasanya Yixing berhenti bermain secepet ini, apa ada sesuatu?" tanya Ms. Angela dan kamu hanya mengendikkan bahu.
"Biar saya periksa," ujarmu yang diangguki Ms. Angela.
Kamu meletakkan buku yang tadi kamu baca ketempatnya, kemudian melangkah keluar perpustakaan. Kamu berjalan perlahan mendekati ruang musik, seperti pencuri.
Saat berada didepan pintu ruang musik, kamu menempelkan telingamu dipintu guna mencari suara aneh yang bisa memberimu petunjuk. Namun tidak ada suara apapun. Dengan keberanian setipis kertas kamu mengintip melalui lubang kunci, tapi tidak terlihat apapun.
"Ck, nggak keliatan apa-apa," desismu kesal.
Tidak lama, pintu tiba-tiba saja terbuka, dan dengan posisimu yang bersandar disana membuatmu jatuh berlutut lalu bertumpu pada kedua tanganmu.
"Aduh!" ringismu sembari mengusap telapak tanganmu yang terasa sakit.
"Eh maaf, saya gak tau kalo ada orang," ujar seseorang yang berdiri dihadapanmu.
Dia berlutut dan mengambil telapak tanganmu kemudian mengusapnya. Kamu tersentak dan refleks berdiri. Dengan jantung yang berdegup sangat cepat, kamu berlari meninggalkan Yixing yang diam diposisinya.
"Hei!" Yixing berteriak namun tidak kamu hiraukan.
Kamu berlari sampai keluar dari area sekolah. Setelah dirasa cukup jauh, kamu berhenti dan mengatur napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanfictionWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.