Hari Minggu pagi ini, kamu pergi kerumah untuk menagih janji dengan membawa paper bag yang cukup besar.
Sesampainya di depan rumah Dyo, kamu mengetuk pintu beberapa kali sembari memanggil namanya.
"Dyooo~"
Tak lama terdengar langkah kaki mendekat. Begitu pintu terbuka, kamu melihat Bunda yang tersenyum.
"Eh, (Y/n). Masuk sayang," Bunda membuka pintu lebih lebar agar aku bisa masuk ke dalam.
Kamu sempat mengecup punggung tangan Bunda lebih dulu sebelum melangkahkan kaki kedalam rumah Dyo.
Ayah yang sedang menikmati kopi ditemani Kakak laki-laki Dyo menoleh bersamaan sebelum tersenyum padamu.
"Hai, (Y/n)! Mau main pasti ya?" tanya Kakak Dyo yang kamu jawab dengan anggukan dan cengiran lebar.
"Iya, Dyo nya masih di kamar, Bang?" tanyamu sambil mengecup punggung tangan Ayah juga Kakak Dyo.
"Ada, ke kamarnya aja. Eh kamu sudah sarapan?" tanya Ayah dan aku mengangguk sambil tersenyum.
"Udah Yah, kalo gitu aku naik ya?"
Kamu melangkah dengan cepat menuju kamar Dyo. Setelah
sebelumnya mengetuk pintu kamar yang berwarna hitam itu, kamu membukanya dan menemukan seorang lelaki yang tertidur dengan posisi telungkup.Kamu menghampirinya lalu duduk di pinggir tempat tidurnya.
"Yo? Bangun udah jam 8," kamu menepuk lengannya beberapa kali.
"Hnngg?"
Kamu mengguncang tubuhnya, "Dyoo, bangun katanya mau nemenin aku hari ini ih!"
Dia mulai membuka matanya, sedikit terkejut melihatmu yang kini menatapnya tajam. Saat ingin melayangkan protes dan pertanyaan, Dyo segera duduk dan ber 'oh'-ria sendiri.
"Lupa aku, maaf. Habis solat tadi malah ketiduran," ujarnya sambil menundukkan kepala lalu mengusak rambutnya dengan satu tangannya.
"Kamu nonton anime lagi pasti deh. Jangan begadang terus kenapa sih? Sakit aja tau rasa!"
Dia menghela napas, "iya bawel. Yaudah aku mau mandi dulu. Kamu mau tunggu disini apa diluar?"
"Disini aja."
Dyo mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju lemari untuk mengambil pakaian lalu keluar dari kamarnya.
Kamu mengambil ponsel Dyo yang terletak di atas tempat tidur dan memutar salah satu film yang ada di ponselnya. Baru berjalan 30 menit, Dyo sudah masuk kedalam kamar dengan kaus putih dan celana pendek hitam.
"(Y/n). Kali ini aku serius. Kita beneran pake 'itu'?" tanya Dyo setelah duduk disampingmu yang telungkup di kasurnya.
"Iya ih. Lucu tau lagian, anti-mainstream kalo pake 'itu'."
Dyo menghela napasnya kemudian berbaring di sebelahmu dan memperhatikanmu dari jarak yang cukup dekat.
"Kamu ngapain malah tiduran? Ayo ganti baju," kamu meletakkan ponsel Dyo lalu menariknya berdiri.
"Itu film nya matiin dulu sayang."
Kamu mengangguk, "udah. Eh, kok kamu tau aku nonton film?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanficWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.