Hari ini kamu dan Suho memiliki janji untuk menonton film di rumahmu. Tapi sudah lewat 5 jam dari waktu yang dijanjikan, Suho belum datang juga.
"Lah, Suho gak jadi dateng?" tanya Mama.
"Gak tau, lupa kali," jawabmu pelan.
Sekitar 10 menit kemudian, suara ketukan pintu mengalihkan perhatian kamu dan Mama. Kalian saling pandang sebelum suara ketukan itu terdengar lagi. Dengan malas, kamu melangkah untuk membuka pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
Tepat saat kamu membuka pintu, senyuman Suho sudah menyambut kamu yang suasana hatinya sedang tidak karuan.
"Hai," sapanya dengan senyum yang semakin lebar.
"Mau ngapain?"
"Aku gak disuruh masuk, nih?" Suho mengabaikan pertanyaanmu.
Kamu menatapnya sinis, lalu dengan berat hati membuka lebar pintu agar kekasihmu itu bisa masuk. Dengan santai, lelaki yang berhasil membuat mood mu down itu melangkah ke ruang tengah dengan kantong plastik berukuran sedang di tangannya, menghampiri Mama yang kini sedang asyik mengunyah keripik kentang.
"Siang, Ma," sapa Suho ramah.
Mama menoleh dan tersenyum hangat, "sini nak duduk. (Y/n) ambilin Suho minum gih, Mama kemarin beli jus apel, ada di kulkas."
Suho mengangguk dan duduk di samping kiri Mama.
"Biar aja dia ambil sendiri, Ma. Emang dia gak punya kaki?" ujarmu ketus sebelum mendudukkan diri di sofa samping kanan Mama.
Suho hanya tersenyum gemas, "gak apa-apa, Ma. Nanti biar aku ambil sendiri."
Mama menggelengkan kepala karena sifat mu yang melampiaskan kemarahan pada siapapun saat sedang dalam mood yang tidak bagus.
"Yaudah. Mama kekamar dulu, kalo ada apa-apa panggil aja ya?" kata Mama lembut sembari mengusap kepalamu sebelum berlalu.
Suho meletakkan barang bawaannya di meja, lalu duduk di karpet dan menghada kearahmu.
"Marah ya?" tanyanya lembut sembari menumpukkan dagunya di atas kedua lututmu.
"Nggak."
"Maaf ya, aku telat kesininya..."
Suho meraih tanganmu dan mengusapnya lembut dengan ibu jarinya. Kamu berdecak malas, namun hati mu tidak bisa berbohong jika kamu luluh akan perlakuan lembutnya.
"Maaf ya sayang, aku tadi pagi diajak jogging sama Dyo. Pas mau pulang dia ngajak kumpul sama anak-anak yang lain di kafe Bang Umin," jelasnya.
"Ya kan kamu bisa pulang duluan, lupa kan pasti punya janji sama aku?"
Suho mengangguk cepat, "aku udah niat mau pulang duluan kok. Tapi gak enak sama yang lain, aku jarang kumpul soalnya."
Ekspresi memohon Suho membuatmu kembali menghela napas malas. Lelaki satu ini bisa dengan mudahnya mengubah mood mu.
"Yaudah lah. Udah kejadian juga."
Suho sedikit tenang setelah kamu mengatakan hal tersebut. Dengan cepat dia mengecup punggung tangan mu dan beranjak untuk duduk di sampingmu.
"Aku bawa camilan sama es krim yang kemaren kamu mau."
Benar kan? Suho mampu mengubah suasana hatimu dengan cepat.
-Suho-
"Kamu jogging melulu, gak capek?" tanya mu saat kalian tengah menikmati film Barbie and The Diamond Castle sesuai request Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanficWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.