So c'mon let it go, just let it be. Why don't you be you, and I'll be me. -anonymous
***
Smartphone itu terus berdering sejak pukul 01.45 dini hari, namun sang empu masih saja terlelap. Lagi, smartphone itu masih setia berdering dengan harapan sang empu segera bangun.
"Dooh bacot banget sih, sape coba yang berani ngeganggu tidur gue!!" Protes sang empu karena bising dari smartphone nya.
Merasa semakin terganggu, Yara meraba sisi tempat tidurnya dan segera menekan tombol hijau di layar smartphone itu tanpa melihat lagi siapa nama pemanggilnya sepagi ini. "Hmm siapa." Ujar Yara dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"Wa'alaikumussalam. Benar kan dugaan saya kalau kamu masih tidur." Sahut suara di seberang sana.
Yara mengernyit mendengar suara tersebut yang ternyata seorang laki-laki. Lalu Yara melihat nama si pemanggil dan dia segera terduduk tegak setelahnya.
"Eh...iya...Assalamu'alaikum Ardi. Maaf yaa tadi gue ketiduran." Jawab Yara gugup karena ternyata Ardi yang meneleponnya.
"Wa'alaikumussalam, iya saya tau. Kamu jadi sholat tahajud kan? Sesuai janji saya kemarin malam, kalau saya akan membangunkan kamu apabila saya sholat tahajud juga."
"Iya Ardi, gue jadi kok sholat tahajudnya. Tapi, gue kan belom pernah sholat tahajud. Jadi, gue nggak ngerti gimana caranya." Tutur Yara polos karena memang benar ini pertama kalinya ia terbangun di pukul 01.45 pagi hanya untuk melakukan Qiyamul Lail.
"Baiklah nanti akan saya jelaskan ke kamu tentang sholat tahajud, sebaik nya kamu bergegas mencuci muka dan lekas berwudhu agar saya bisa segera menjelaskan dan kita mempraktikannya meski di rumah masing-masing."
"Oke, bentar ya." Kemudian sambungan pun terputus.
Dan Yara benar-benar bergegas untuk melakukan apa yang di suruh Ardi sebelum ia melakukan sholat tahajud.
***
Yara masih tidak menyangka bahwa tadi dia melakukan sholat malam, dan yang sangat-sangat tidak mampu di cerna oleh otaknya adalah bahwa tadi Ardi benar-benar membangunkannya untuk sholat tahajud. Hal itu benar-benar diluar prasangka dirinya. Padahal, awalnya ia hanya bercanda kepada Ardi untuk membangunkannya apabila Ardi ingin tahajud. Namun, Ardi benar-benar membangunkannya. Ia kira, Ardi pun tidak serius pada saat ia menanggapi permintaannya itu. Ternyata dirinya salah, ia benar-benar salah.
Selepas tahajud, Yara tidak kembali tidur. Melainkan ia belajar mengaji dengan Ardi melalui free call via aplikasi Line. Untuk pertama kalinya Yara kembali membuka Al-Qur'an dan kembali membaca nya meski masih harus di perhatikan tajwidnya.
Ardi dengan sabar membimbing Yara agar gadis itu mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Mereka terlalu asyik belajar mengaji hingga tak terasa adzan subuh sudah berkumandang. Kedua insan manusia itu pun menghentikan kegiatan mereka dan bergegas melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.
Kehadiran Ardi di hidup Yara membawa dampak positif, seperti sekarang Yara sudah mulai mengenakan ciput(dalaman kerudung) dan mulai tidak menggulung lengan baju nya. Ibu Yara pun heran dengan kelakuan putri semata wayangnya yang tiba-tiba mulai merapihkan pakaiannya.
"Aneh nggak bu?" Yara bertanya kepada sang ibu sambil bercermin untuk merapihkan kerudungnya.
"Enggak sih, justru kamu yang aneh ibu rasa. Abis kesambet apa kamu sampe-sampe ke sekolah pake ciput kayak gitu? Trus juga tuh, tumben banget bajunya nggak di gulung, nggak kayak biasanya." Tutur sang ibu menjelaskan penampilan anaknya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILAMAR(?) [TAMAT]
SpiritualAyara : Berawal dari keisengan belaka, hingga suatu peristiwa tak terduga berhasil mengubah hidupku kedepannya. BELUM DIREVISI Rank : #1 in Motivasi (20-05-18) #38 in spiritual (11-05-18) #47 in spiritual (25-04-18) #51 in spiritual (09-03-18) #52...