Yara baru saja keluar dari kamarnya begitu ia melihat kesibukkan kedua orang tuanya di ruang tamu, gadis itu pun menghampiri ayah dan ibu nya yang sudah terlihat rapih.
"Ayah sama ibu mau kemana?" tanya Yara.
"Ayah sama ibu mau ke Bekasi, ada acara dan kemungkinan pulangnya malem. Kamu nggak kenapa-kenapa kan kalo ditinggal sendiri di rumah?" jawab Ayah Yara sambil merapikan beberapa barang yang hendak dibawa.
Yara mengernyit heran, bukan kah kemarin orang tuanya bilang tidak ada acara di hari ini. Terus kenapa sekarang tiba-tiba mau pergi? Kalo mereka pergi, berarti Bang Akram nggak jadi dong menemui Ayah dan Ibunya.
"Kemaren katanya nggak mau pergi, kenapa sekarang malah pergi. Kan temen Yara ada yang mau ketemu ayah sama ibu."
Mendengar ocehan putrinya pun membuat sang ibu berhenti melakukan kegiatannya dan berjalan menghampiri anak satu-satunya itu, "Tadi Bude Nani telpon ayah, katanya ada perlu dadakan nak. Makanya ibu sama ayah harus pergi, kalo soal temen kamu itu bilang aja minggu depan baru ibu sama ayah ada di rumah. Bisa kan kamu bilang begitu ke temen mu?"
Yara tampak menimbang sebentar sebelum akhirnya ia mengangguk pasrah, itu artinya ia harus menghubungi Akram dan me reschedule jadwal mereka.
"Yaudah ibu sama ayah jalan dulu ya, kamu hati-hati sendirian di rumah. Assalamu'alaikum." pamit ibu Yara yang kemudian di susul oleh ayahnya. Tak lupa gadis itu mencium punggung tangan kedua orang tuanya sebagai tanda hormat seorang anak kepada Ibu Bapaknya.
Setelah kepergian kedua orang tuanya, Yara kembali masuk ke dalam kamar dan mencari keberadaan ponsel kesayangannya itu.
Ia harus menghubungi Akram untuk memberitahu hal ini secepatnya, agar Akram bisa mengatur ulang jadwal pertemuan nya dengan ayah dan ibu nya.
Cukup lama ia berkutat dengan benda pipih itu sebelum akhirnya tercapai sebuah keputusan bahwa Akram tidak keberatan apabila harus menunggu hingga minggu depan untuk dapat bertemu dengan orang tua Yara.
***
Hari ini tepat dimana hari Ayara dan angkatan nya akan melepas masa kepengurusan mereka, tepat 1 tahun mereka memegang kepengurusan ekstrakurikuler Paskibra.
Hari ini mereka akan dibebas tugaskan dari semua tanggung jawab yang ada pada organisasi itu, mereka sudah bebas dari semua hal yang berbau Paskibra.
Ya, hari ini adalah hari serah terima jabatan antara kepengurusan angkatan 29 ke angkatan 30, mulai saat ini seluruh angkatan 29 sudah bisa non active di paskib dan sudah bisa fokus untuk menghadapi Ujian Nasional yang akan mereka hadapi nantinya.
Alhamdulillah acara serah terima jabatan berjalan lancar dengan di sah kannya Elga sebagai Ketua Paskibra baru dan Sasa sebagai wakilnya, selesai sudah tugas angakatan 29 selama satu tahun ini.
"Selamat yaaa dek, inget pesen-pesen dari alumni tadi. Trus kalo ada apa-apa jangan sungkan buat cerita ke 29, Insyaa Allah kalo kita bisa bantu, pasti bakal kita bantu kok." Yara memberi selamat kepada para adik kelasnya yang sudah resmi menjadi pengurus baru di kegiatan ekskul tersebut.
"Kak Yara." panggil salah seorang angakatan 31, Yara menoleh begitu mendengar namanya di panggil. "Kenapa dek?" tanya gadis itu.
"Itu kak di depan ada temen kakak, katanya mau ketemu kakak."
"Temen saya? Siapa?"
"Waduh maaf kak saya kurang tau namanya siapa, tapi saya sering liat kakak bareng sama dia kok kak."
"Oh gitu... Oke makasih ya dek." kata Yara sebelum pergi keluar ruang Avi untuk menemui siapa tamunya itu.
Yara tersenyum begitu mengetahui siapa tamu nya itu, ternyata Vano, laki-laki yang tengah memenuhi ruang di hatinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILAMAR(?) [TAMAT]
SpiritualAyara : Berawal dari keisengan belaka, hingga suatu peristiwa tak terduga berhasil mengubah hidupku kedepannya. BELUM DIREVISI Rank : #1 in Motivasi (20-05-18) #38 in spiritual (11-05-18) #47 in spiritual (25-04-18) #51 in spiritual (09-03-18) #52...