Part 16 b

4.9K 264 2
                                    

Menutup aurat itu wajib hukumnya, Allah sendiri yang menyuruh umatnya untuk menutup aurat. Lantas mengapa kau justru mengumbarnya, dan lebih memilih ingkar terhadap perintah Tuhan mu wahai anak Adam.

Tanpa sadar Yara mengangkat tangannya, ada pertanyaan yang terbesit difikirannya dan mengganjal hatinya. Aul tersenyum begitu melihat sahabatnya itu ingin bertanya, kemudian seorang panitia menghampiri gadis itu dan memberikan microphone kepada Yara.

"Assalamu'alaikum, perkenalkan nama saya Ayara Zameena, saya ingin bertanya. Sebelumnya, saya merupakan salah satu dari sekain banyak orang yang mulai berhijrah. Saya, bisa dibilang jauh dari agama, gemar melakukan dosa dan meninggalkan segala kewajiban saya sebagai muslim. Saya mulai berhijrah ketika saya mengenal seorang laki-laki, dia kembali mengenalkan saya tentang apa itu islam. Dari situ saya berfikir, niat saya berhijrah masih salah. Kembali kepada materi yang tadi di sampaikan. Hati seseorang yang terus menerus berbuat dosa akan tertutup oleh dosa itu sendiri, lantas bagaimana dengan hati saya? Apakah hati saya juga telah tertutup rapat atas segala dosa yang saya perbuat di masa lalu? Bagaimana cara saya meluruskan niat berhijrah saya? Kepada siapa saya harus berguru? Mengaji pun masih terbata, bagaimana cara saya untuk mengkaji Al-Qur'an? Apakah hijrah saya ini sia-sia? Mohon penjelasannya bang, terimakasih. Wassalamu'alaikum."

Laki-laki itu meminum segelas air putih yang disediakan oleh panitia sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan Yara. "Wa'alaikumsalam. Bisa dibilang kamu berhijrah karena seseorang, betul?" Akram menatap manik mata Yara, dan gadis itu balas menatap sambil mengangguk membenarkan pertanyaan Akram atas alasannya berhijrah.

Pemuda itu berdehem dan melihat ke arah lain, takut zinah mata katanya bila terlalu lama menatap mata perempuan yang bukan mahram nya. "Jika kita berhijrah karena seseorang, lalu seseorang itu meninggalkan kita, apa yang terjadi? Kecewa? Pasti. Tak ada jaminan, ketika orang itu pergi, kita dalam keadaan baik-baik saja, masih dalam keadaan hijrah. Saran saya, perbaiki niat hijrah mu. Hijrahlah karena Allah, hijrahlah karena kamu takut akan Allah, hijrahlah karena kamu rindu akan kasih sayang Allah.

"Jadikanlah Allah sebagai satu-satunya sandaran dalam hidupmu, tempat kamu mengadu, tempat kamu meminta. Insya Allah, dengan begitu hatimu akan tenang. Jika kamu ingin berbuat dosa, hati mu akan gelisah, seperti melarangmu untuk melakukannya. Sama seperti jika kamu tak beribadah, tak mengingat Allah, hatimu akan gelisah, rindu akan Allah.

"Saran saya juga, jika berhijrah wajib memiliki teman. Teman yang membantu kamu jika dalam keadaan kufur, teman yang selalu mengingatkan kamu akan Allah, teman yang selalu ada dalam susah maupun senang. Perbanyak teman shalih, Insha Allah kamu akan terjaga.

"Kalau kamu mau fokus untuk berhijrah, masuk pesantren, cari ilmu yang banyak disana. Tapi kalau kamu tak sanggup, datanglah ke majelis-majelis ilmu, karena majelis ilmu seperti mencharge iman.

"Untuk mengaji, kamu bisa ikut program tahsin atau membaca Al-Qur'an, sekarang ini banyak kok lembaga-lembaga yang membuka program ini. Lalu, datang ke kajian-kajian yang materinya tadabbur atau mengkaji, mempelajari Al-Qur'an. Insya Allah, itu sudah cukup untuk menjawab semua pertanyaan kamu. Jika masih ada yang dibingungkan, silahkan tanya saja. Allahu'alam." Laki-laki itu lalu menaruh microphonenya di atas meja, lalu bersandar ke kursi yang ia duduki.

"Bagaimana mbak Yara, sudah puas dengan jawaban atas pertanyaannya?" Aul bertanya kepada gadis itu yang di balas dengan senyuman manis oleh Yara.

"Sudah, Alhamdulillah terimakasih banyak bang atas penjelasan serta sarannya." ujar Yara tulus dengan senyum yang masih tercetak jelas di wajahnya.

***

Yara membanting tubuhnya ke atas kasur kesayangannya, isi kajian tadi masih melekat sangat jelas difikirannya, juga perkataan laki-laki itu yang masih terngiang dan membekas di benaknya. Ia menghela nafas, lelah akan segala aktivitasnya hari ini.

DILAMAR(?) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang