Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa..
Hanya memberi tak harap kembali Bagai sang surya menyinari dunia👭
Kata orang kasih ibu sepanjang Masa, tapi bisakah seseorang yang bahkan belum pernah merasakan rasanya Hamil dan Melahirkan memiliki naluri seorang Ibu? Entahlah, Apa nama perasaan yang kini dirasakan Sabil, namun yang pasti dia tidak rela sesuatu hal yang buruk menimpa Erina
Akhirnya ego Sabil kalah dengan perasaan yang dia sendiri tidak tau apa itu, kini pusat dunia Sabil berubah dia tidak lagi memikirkan tentang kebebasannya sendiri. Hari-harinya diisi dengan Erina, pulang kuliah Sabil akan langsung kerumah sakit untuk menemani gadis kecil itu sampai larut malam setelah itu Edgar akan mengantarnya pulang, lalu saat weekend baik Edgar dan Sabil akan sama-sama menjaga Erina
Selama seminggu full Sabil menangis sembari memeluk Erina saat perawat menyuntik Erina, Gadis kecil itu juga hanya mau makan bila disuapi oleh Sabil bahkan untuk minum obat dengan telaten Sabil akan menghancurkan obat itu jadi serbuk kecil lalu mencampurnya dengan air agar Erina mudah meminumnya
Dan sejak kepulangan Erina dua minggu lalu akhirnya Sabil resmi pindah kerumah keluarga Edgar untuk beberapa bulan, setidaknya sampai gadis kecil itu bisa lebih membuka diri pada dunia luar
"Erina, come on bangunin Aunty Sabil.. Nanti kalian terlambat..." perintah Amel-Mama Edgar-
Dan ya setelah sekian banyak yang terjadi kebiasaan buruk Sabil itu belum bisa hilang, walau sudah lebih baik setelah melakukan konsultasi dengan Edgar. Setidaknya dia tidak lagi terlalu bergantung dengan obat-obat yang selalu dia konsumsi dulu.
Dengan langkah gontai gadis kecil itu melangkah menuju kamar disebelah kamarnya yang sudah menjadi ruang pribadi Sabil selama dirumah ini
"Ma.. Ma.. Wake up.." bisik Erina dan ajaibnya mata itu langsung terbuka.
Ya, Erina memang mulai memanggil Sabil Mama tapi sesuai perjanjian mereka, hanya boleh saat mereka sedang berdua saja meski sebenarnya Tante Amel sudah beberapa kali memergoki hal itu dan hanya merespon dengan senyum maklum
"Good morning, princess.." sapa Sabil dengan senyum lebar, entahlah hatinya selalu menghangat setiap kali mendapat panggilan seperti itu dari Erina
"Good morning, Ma.." Erina berhambur kepelukan Sabil yang masih berbaring,inilah salah satu ritual pagi yang sering keduanya lakukan, hingga...
"Sabil cepatlah!! Kamu ada kelas saya hari ini.." teriakan dari luar kamar itu membuat keduanya mendengus bersamaan, lalu saling melirik dan terkekeh bersama
"How about bath, together?" tawar Sabil tentu saja langsung diangguki dengan semangat oleh Erina
Setelah itu keduanya langsung bergegas ke kamar mandi yang berada di kamar Sabil, dan membersihkan diri sembari bermain busa didalam Bathub
Sementara itu dimeja makan, Edgar, Bryan dan Amel menyantap sarapan mereka dalam diam, hingga deheman dari Bryan menarik perhatian Putra dan Istrinya.
"Sepertinya upayamu kali ini berhasil, Gar.." ujar Bryan memecah keheningan
Edgar meraih gelas kristal didekatnya lalu menengguk isinya sampai tandas
"Ya, seperti yang Edgar bilang dulu, Rasa percaya dari Erinalah yang paling penting.. Entah apa yang dilakukan gadis itu sampai mendapat kepercayaan dari Erina tapi Edgar bersyukur atas itu.." Bryan dan Amel hanya mengangguk pelan lalu kembali memotong roti dipiring mereka masing-masing
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gorgeous Student (The End)
Romansa*Dilarang keras mengcopy atau menggandakan cerita ini dalam bentuk apapun tanpa seizin Author* Dia bukan siapa-siapa yang diubah waktu menjadi bagian terpenting dalam hidup anak-anak Gue dan Waktu makin mengubahnya menjadi sulit untuk gue lepaskan k...