24. Memperkosa/diperkosa?***
Mungkin agak sedikit frontal, Kalo yang merasa jijik jangan lanjutin baca.
***
From : K
Aku lagi jalan pulang dari rumah makanNtar kalo udah sampe apartment aku telepon.
Dara menghela napas. Ini sudah lebih dari satu jam sejak Dara menerima pesan itu dari Ken. Dara nggak bisa tidur walau jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Seharusnya waktu satu jam Ken sudah sampai di apartment mereka. Tapi sampai sekarang Ken belum menghubunginya.
Pikiran Dara jadi kemana-mana karena hal itu. Apa Ken kenapa-kenapa? Atau lowbat makanya nggak segera menghubungi Dara, atau malah ketiduran?
“Kamu kemana sih Ken?” gumam Dara sambil menatap nyalang layar handphonenya.
Dara tersentak kaget saat tiba-tiba layar handphonenya menyala. Sebuah panggilan vidio dari nomor yang Dara nggak kenal. Dara pikir mungkin itu penting, jadi tanpa berpikir panjang Dara langsung saja menerima panggilan vidio itu.
Kaget. Itu yang Dara rasakan saat akhirnya dia melihat layarnya dipenuhi dengan sebuah adegan yang membuat Dara langsung merasa sesak napas.
“Ken,” lirihnya dengan wajah pucat dan mata melotot.
***
Ken nggak habis pikir, kenapa ada cewek yang serendah itu sampai pamer aurat di depannya. Maksud Ken, apa cewek itu berpikir bahwa Ken akan tertarik dengan body terlalu miring itu? Ya, Ken mana mau lah. Ken masih memegang teguh nggak ada sex selain dengan istri. Dan lagi nggak ada yang tau kan tubuh itu sudah dijajakan kemana saja dan dipakai siapa saja.
“Hai,” sapa cewek itu sambil membusungkan dada polosnya. Ken mengernyit jijik, nggak yakin dengan boobs yang kelewat besar itu.
Ken melihat sekeliling, mencoba mencari jalan keluar. Tapi nggak ada pintu keluar. Hanya ada satu pintu yang dikunci dari luar, dan satu pintu yang ada di belakang cewek itu. Pintu kamar mandi.
Ken masih sempat-sempatnya menggaruk kepalanya yang nggak gatal. “Maaf, mending lo tutupin itu tubuh lo. Gue nggak tertarik,” jelas Ken santai. Dia bangkit dari kasur lantas berjalan ke kamar mandi, bukan berniat main solo ya, tapi Ken berniat untuk sembunyi. Ken nggak mau dituduh memperkosa, padahal dia yang diperkosa.
Baru saja Ken ingin membuka pintu kamar mandi saat merasakan tangannya ditarik lantas tubuhnya tiba-tiba saja sudah terbaring di kasur dengan cewek telanjang itu berada di atasnya. Iya cewek telanjang itu dengan santai menempelkan tubuh polosnya pada tubuh Ken.
Ken deg-degan seketika. Bukan bernapsu sebenarnya, tapi lebih ke takut kalau sampai cewek itu nekat melakukan hal yang nggak-nggak pada Ken. Ken sih nggak tau seberapa ganas cewek di atasnya itu, kalau itu Dara sih Ken senang-senang saja masalahnya ini bukan Dara dan Ken yakin ada niat terselubung sampai dia dibawa ke sana.
“Minggir!” desis Ken dengan mata tajamnya tepat menatap mata cewek itu. Ken berusaha nggak banyak bergerak, takutnya salah sentuh dan cewek itu berpikir macam-macam.
“Oh oh oh, nggak boleh!” sentak cewek itu. “Seharusnya gue nggak harus agresif karena istri lo pasti curiga, tapi karena lo nggak gercep jadi gue gerak duluan. Mau gue isep atau, mau langsung ena-ena?”
Ken mengerutkan keningnya.
Sebelah tangan cewek itu sudah berada di dada Ken sementara satu tangan yang lain tepat berada di selangkangan Ken. Sayangnya Ken nggak napsu, bahkan Ken nggak merasa terangsang sama sekali, rasanya Ken malah mau muntah saat cewek itu menjulur-julurkan lidahnya pada Ken.
![](https://img.wattpad.com/cover/100738975-288-k412134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Accident
ChickLitMenikah di usia delapan belas tahun tak pernah ada dalam bayangan Ken. Terlebih memiliki bayi tepat setelah dia diterima di UGM Jurusan kedokteran. Semuanya terasa berat, untuknya sendiri dan juga untuk 'istrinya', Dara. >>> Update seminggu satu kal...