=> 9. Masih Akur. <=
*
**
Dara jengah. Sejak kemarin sampai sekarang Ken masih mengintilinya seperti anak ayam pada induknya. Bahkan saat dia masuk kamar mandi Ken ikutan masuk. Dara nggak menolak kok. Dan pada akhirnya mereka malah nggak mandi. Yah lupakan, saat itu Dara khilaf.
Entah kenapa akhir-akhir ini jadi Dara yang mesum. Ken nggak minta padahal, tapi Dara sering memulai duluan. Dara juga tidak tau kenapa bisa seperti itu.
Hana, tetap jadi gadis mungil yang menggemaskan. Dan Ken tampaknya lebih perhatian pada anaknya itu akhir-akhir ini.
Akhir pekan ini rencananya Ken dan Dara akan mengunjungi orang tua Ken yang berada di Jakarta. Dara sendiri berniat untuk meminta maaf atas perlakuan kurang ajarnya waktu terakhir kali bertemu dengan orang tua Ken.
Untuk sekarang Ken benar-benar jadi pengangguran. Dia dan Dara mengandalkan sisa tabungan yang disisihkan Dara selama Ken masih bekerja untuk menghidupi mereka sampai akhir pekan nanti. Ken sudah menelpon papanya minta dibelikan tiket pesawat saking tidak punya uang. Dan Ken bersyukur karena sang papa mau membelikan tiket, plus membuka pintu rumah mereka lebar-lebar untuk kehadiran Ken dan Dara.
Ken berniat untuk meminta maaf pada sang papa. Dia juga berniat untuk -yang entah kesekian kalinya- meminta uang untuk modal usaha pada sang Papa. Ken sudah merasa lelah dengan bekerja keras selama ini. Dara mendukung rencana Ken itu seratus persen. Dia juga mau agar Ken lebih fokus pada kuliahnya. Dia akan ikut memohon pada mertuanya agar rencana Ken itu terlaksana.
Malam ini Dara dan Ken hanya duduk berdua di sofa sambil menonton salah satu acara di tv yang menayangkan tentang berita. Dara sebenarnya lebih suka komedi, tapi kata Ken berita lebih bagus ketimbang haha hihi nggak jelas.
Dara menurut. Dia nggak terlalu menyimak berita di tv. Karena Ken menarik kepalanya dan meminta Dara menyender pada ken, Dara menurut. Dengan nyaman bersandar di dada Ken.
Jarang-jarang kan mereka bisa seperti ini tanpa membicarakan hal cabul. Ken banyak berubah. Itu yang Dara tau. Ken lebih peduli pada Dara dan Hana. Walau mesumnya masih ada, tapi setidaknya pernikahan mereka nggak selalu Dara yang perhatian, tapi Ken juga.
Dara memejamkan matanya dan mengeratkan tangannya yang melingkar di perut Ken.
"Ngantuk?" tanya Ken.
Dara menggeleng. "Jarang lho Ken kita bisa kaya gini. Sering-sering deh kamu bertingkah manis kaya gini, dijamin ntar lama-lama aku nggak bisa lepas dari kamu."
Ken terkekeh pelan, menghembuskan napasnya di atas puncak kepala Dara. "Aku nggak akan ngelepasin kamu."
"Janji."
"Janji Ra. Dari awal aku emang nggak mau melepas kamu. Aku nggak lagi gombal, jangan mikir gitu!" ucap Ken melihat Dara yang mulai mencibirnya.
"Hihi ...,"
Dara makin membenamkan wajahnya. "Ken," panggil Dara.
"Hm?"
"Di kampus nggak ada cewek cantiknya ya?" tanya Dara.
Ken mengernyit tanpa Dara ketahui. "Kenapa nanya kaya gitu?"
"Jawab aja sih."
Ken menghela napas. "Ada kok, banyak. Tapi aku nggak berniat buat main hati perempuan Ra. Sebrengsek-brengseknya aku, nggak pernah ada niatan buat nyari wanita lain. Udah cukup aku hamilin kamu sebelum nikah."
Dara nggak menjawab, dia makin mengeratkan lingkaran tangannya pada Ken.
"Ra, aku mau cerita." Ken memulai lagi kemudian.
Dara mendengarkan."Kamu inget pas waktu aku di jalan yang itu, sama cowok itu Ra," ucap Ken gugup.
Dara mendongak. "Ohh yang ciuman sama kamu itu ya!" ucap Dara sinis. "Aku yakin kamu nggak akan main sama cewek, tapi entah kenapa aku jadi cemburu kalo inget waktu itu lagi."
Ken menghela napas. "Jujur, cowok itu ngejar-ngejar aku setelah itu Ra. Dia bahkan bilang suka sama aku, aku keluar dari kerjaan yang terakhir itu juga gara-gara cowok brengsek nggak tau malu itu. Maaf ya, baru bisa jujur sekarang," jelas Ken.
Dara menghela napas sekali. "Nggak ada main atau ciuman bibir sama cowok itu lagi kan?" tanya Dara dengan mata menyipit.
Ken menggeleng, lantas mengecupi puncak kepala Dara untuk menenangkan istrinya itu.
Ken sudah nggak terlalu fokus pada acara di tv lagi. Dia beralih menciumi celah leher Dara. Awalnya Ken nggak mau berniat lebih jauh, tapi aroma feromon Dara terlalu kuat.
Ken masih menciumi leher Dara, dan Dara masih betah dalam pelukan Ken. Saat Ken mulai menggigit kecil leher Dara barulah Dara terusik dan membuka matanya.
"Ih! Jangan gigit-gigit Ken," dumel Dara sambil memukulkan tangannya pada Ken.
Entah Dara ini sengaja atau memang sebenarnya mengode Ken agar berlanjut ke anu-anu. Tangan kecilnya itu tepat memukul ke arah depan celana Ken yang sudah menggembung entah sejak kapan.
Ken mendesis. "Pas banget kamu mukulnya Ra," ucapnya tersendat dengan deru napas pendek-pendek.
Dara membelalak, tapi belum memindahkan tangannya dari area terlarang milik Ken.
"Ken, kita baru selesai loh. Satu jam yang lalu, di dapur belum cukup?" tanya Dara merengek.
"Kamu sih mancing-mancing," lirih Ken serak. Walau begitu tapi Ken tidak bertindak lebih jauh. Jika dulu dia pasti langsung terjang, tidak peduli apakah Dara nyaman atau tidak, maka sekarang Ken lebih bisa menahan diri untuk Dara.
"Aku kan nggak sengaja," cicit Dara.
"Aghh ...," Ken memekik, lalu menarik tangan Dara dari anunya. "Nggak sengaja kok diremas sih Ra?" dumel Ken kesal.
"Du duh maaf," ucap Dara dengan nada bersalah.
"Hhh sa-yang," Ken menahan tangan Dara yang naik turun mengusap anunya. "Jangan diusap-usap kalo pada akhirnya suruh main sendiri," bisik Ken di telinga Dara.
Dara cemberut. "Aku kan niatnya mau nidurin anu kamu ini." Dara mem puk puk anunya Ken. "Tidur ya," ucanya seakan sedang berbicara pada anak kecil.
Puk
Puk
Puk
"Eh! Makin besar Ken!" teriak Dara histeris. Pura-pura histeris lebih tepatnya karena tanpa Ken tau Dara menyeringai sambil terus mengusap bagian itu terus menerus.
"Ra! Nggak berperasaan kamu, sakit loh. Cium!"
Tbc...
***
Du Du Du Du Du makin absurd yes.
Konflik menunggu.
Biarkan alur amburadul ya, ini cuma buat hiburan doang. Partnya pendek, pasti mesum lagi.
Maklumi aja, ini tuh cuma iseng pas otak lagi gak ada ide.
Mampir di Zero Hour kuy bagi yang suka tema menikah muda, pacaran halal ala-ala.
Sekian dan trims.
Lovin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Accident
ChickLitMenikah di usia delapan belas tahun tak pernah ada dalam bayangan Ken. Terlebih memiliki bayi tepat setelah dia diterima di UGM Jurusan kedokteran. Semuanya terasa berat, untuknya sendiri dan juga untuk 'istrinya', Dara. >>> Update seminggu satu kal...