33. Setelah (Epilog)

19.4K 596 34
                                    




***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

4 Tahun kemudian ...

Ken mematikan mesin mobilnya lantas keluar dari mobil sambil menenteng tas kerjanya. Jas putihnya masih melekat di tubuhnya yang terlihat lelah. Saat ini dia tengah magang di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal di Jogja. Dan beruntung segalanya dilancarkan. Dara beserta ketiga anaknya sekarang tinggal di sebuah rumah sederhana yang Ken bangun sendiri dibantu beberapa temannya.

Sebetulnya malam nanti Ken harus kembali ke rumah sakit, beberapa teman magangnya memilih tinggal di rumah sakit karena waktu yang terbatas. Tapi Ken memilih untuk pulang, alasannya ...

"Papa!" seru seorang gadis kecil dengan tatapan berbinarnya. Yah, alasan Ken pulang lebih cepat adalah gadis kecilnya itu, Samana.

"Hai sayang," Ken menaruh tas beserta jasnya di sofa lantas mengangkat Samana dalam gendongannya.

"Mama mana hm?" tanya Ken sambil menciumi wajah anaknya karena gemas.

Sam menggeleng pelan, dan langsung menelusupkan wajahnya pada cerukan leher Ken. Ken menghela napas, mengusap kepala anaknya sayang. Ken merasa sedih sendiri saat melihat Sam yang selalu menyendiri di rumah saat dia di rumah sakit.

"Ayo cari mama!" seru Ken dengan semangat, tapi Sam menggeleng cepat.

"Ndak mau! Sam mau papa," lirih Sam diakhir kalimat. "Mama sama Lapen, Mama ndak sayang Sam."

Ken mengeratkan pelukannya pada Sam. Dara memang keterlaluan. Ken sendiri kurang tau kenapa sekarang Dara lebih memperhatikan Braven ketimbang Samana. Awal mulanya dua tahun lalu saat Sam berusia dua tahun

Flashback On

Samana kecil berlari-lari mendahului Ken yang baru saja pulang dari kampus. Dengan cepat bocah kecil itu masuk ke kamar Braven dan langsung menghambur memeluk mamanya saat melihat Dara menggendong Braven.

"Ma, cam gendong!" teriak bocah kecil itu semangat. Ken berdiri diam di ambang pintu, melihat, dan langsung sedih saat melihat Braven merengek pada Dara. Pada akhirnya Samana kecil diabaikan.

Lalu beberapa bulan berlalu, Ken pulang agak siang dari kampus. Dia sendiri melihat bagaimana seorang Sam kecil begitu menginginkan perhatian Dara, tapi sekali lagi Braven berkuasa.

"Mama, mama," rengek gadis kecil itu pada Dara.

"Sebentar ya, sayang." Dara bangkit dari tempat tidur berniat untuk mendekati Sam. Tapi si kecil Braven langsung menangis saat Dara beranjak dari sampingnya. Dara urung mendekati Sam dan menenangkan Braven.

Sam kecil menatap mamanya dengan tangan yang memegangi celananya. "Sam mau pipis,"

"Ma ..."

Freak AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang