38

2.4K 184 8
                                    

hai

ayo lanjutkan

.

.

.

"noona..."

sehun dan jongin memeluk putri bergantian dengan member lain yang menjenguk putri

"noona, kenapa?"

"oh sehun, kau tak seharusnya menanyakan hal semacam itu"

suho langsung menegur sehun saat itu karena dia tak mau membuat putri semakin tertekan.

"puu, apapun keputusan mu dan apapun hasil akhirnya nanti. aku yakin itu yang terbaik dari Tuhan untuk kalian. yang kuat ya, yang tegar"

"iya oppa, makasih..."

chanyeol hanya diam di sudut ruangan melihat istrinya. diam diam dia mengambil foto istrinya yang tersenyum lemah saat itu.

.

.

"mas..."

putri kembali merentangkan tangannya untuk memeluk saudara kandungnya, sekaligus saudara kembarnya.

"aku minta maaf ya.. aku titip anakku sama chanyeol"

fariz menatap putri dengan tatapan yang sendu. tak ada satupun kata terucap darinya, kecuali air mata yang terus menetes. membuat putri mengusap airmata itu dengan ibu jarinya sembari tersenyum kecil.

"udah ketemu mami sama papi?"

putri mengangguk

"mertua kamu?"

"udah semua... mas yang terakhir, sebelum aku masuk ke ruang operasi"

benar, fariz memang menemui putri di ruangan khusus untuk mempersiapkan operasi. karena dia adalah dokter. dia punya akses khusus untuk ini.

"aku sama chanyeol bakal dampingi operasi kamu"

"aku tahu..."

"anak kamu pasti bangga punya ibu seperti kamu. aku yakin itu"

fariz kembali memeluk erat saudara kembarnya, dia merasa seperti di alam mimpi melihat saudara kembarnya sedang bersiap meregang nyawa di meja operasi dengan dirinya dan chanyeol di sampingnya.

"kita lahir bareng kan dek? kenapa kamu harus ninggalin mas dengan cara begini?"

 "aku gak ninggalin mas kok, aku selalu ada sama mas. disini..."

ucap putri sambil menunjuk dada fariz

"mas pernah bilang sama aku. kita ini kembar, kita terbentuk dari satu tubuh yang terbagi jadi dua. kita punya satu jantung yang sama, satu hati yang sama dan satu tubuh yang sama. jadi.. mas sama aku itu sama"

"maafin aku, kalau selama ini aku selalu nyusahin mas, gak nurut dan suka ngebantah sama mas.. aku sayang banget sama mas."

"kamu adikku yang terbaik"

ucap fariz, lalu dia mengecup kening putri cukup lama. dia juga mengecup kedua tangan adiknya, hingga lelehan air matanya meluruh di kedua tangan putri

.

.

.

--Skiipp--

seperti yang di ucapkan sebelumnya, operasi di jalankan dengan chanyeol dan fariz yang mendampingi putri. chanyeol duduk di samping istrinya yang terbaring di meja operasi. tangannya terus menggenggam erat tangan putri. dia berusaha untuk kuat dan tenang sekalipun jantungnya berdegup ribuan kali lebih cepat dari biasanya.

"bersiap untuk pembiusan"

putri menatap chanyeol tanpa henti, sekalipun masker khas menutupi wajahnya hingga hanya kedua matanya yang terlihat dengan gurat cemas yang begitu terlihat dari dirinya.

"aku cinta kamu"

dengan lirih putri mengucapkan itu sambil terus menerus menatap mata suaminya yang sudah mengeluarkan air mata lagi. perlahan, mata putri menutup dengan sempurna dan dia mulai terlelap dalam tidur panjangnya.

dokter kim memandang ke arah fariz yang berdiri tak jauh dari nya. 

"apa kamu mau membuka perutnya?"

fariz menggeleng, dia tak bisa. tangannya bahkan bergetar hebat sekarang.

"selamatkan dia... aku mohon, berikan keajaiban untuk adikku"

dokter kim mengangguk kecil dam mengedarkan pandangannya ke seluruh paramedis yang ikut dalam operasi putri.

"ini operasi yang cukup sulit dengan resiko yang besar. persiapkan diri kalian sebaik mungkin dan... kita mulai operasi nya sekarang"

"pisau bedah"

chanyeol kembali menelusupkan wajahnya ke tangan putri yang sudah terkulai lemas. 

"jangan menyerah sayang, aku tahu kamu bisa hidup"

suara alat deteksi jantung, tetesan infus, dan juga bunyi oksigen menggema di seluruh ruangan.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

ChanPuu Couple Sequel Takdir (Imagine Pcy X You) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang