Hai
Ayo lanjutkan
.
.
.
"Sayang, kamu mau mandi dulu atau mau langsung tidur?"
Tanya putri pada Chanyeol begitu mereka sampai di kamar untuk tidur malam itu.
"Sayang..."
Putri menghampiri chanyeol yang saat itu hanya diam berdiri di hadapan foto keluarga mereka yang terpasang begitu besar di kamar mereka berdua. Hanya diam..
"Chan... Sayang..."
Putri memeluk punggung Chanyeol dari belakang, tangannya memeluk pinggang Chanyeol dengan erat. Hingga Chanyeol menyentuh tangan putri dan meremas tangan putri perlahan.. air mata lagi lagi keluar dari pelupuk mata Chanyeol. Dia menggigit bibir nya dan menahan suara tangisnya agar tak terdengar oleh putri.
"Aku tahu aku sudah menyakiti kamu.. aku tahu, aku buat kamu nangis lagi malam ini"
"..."
"Maafin aku.. Chan, aku mohon.. jangan nangis lagi.. aku takut Chan..."
"Kadang, aku bertanya sama Tuhan, kenapa dia begitu baik karena memberikan dirimu untuk aku miliki seutuhnya.. kadang aku juga berpikir, bagaimana bisa aku seberuntung ini bisa mendapatkan hatimu seluruhnya,merasakan cinta yang begitu besar dari kamu... Melihat senyum mu setiap pagi dan mendapat pelukan dari kamu seperti sekarang ini.. "
"kadang,aku juga berpikir.. kapan waktu ini akan tiba.. entah aku atau kamu yang pergi lebih dulu, dan bagaimana cara kita saling meninggalkan satu sama lain.. bagaimana rasanya, kalau aku harus jauh dari kamu.. bagaimana rasanya kalau aku tak bisa lagi menggenggam erat tangan kamu, merasakan kehangatan yang selalu aku rindu.. aku sering memikirkan hal itu. Dan aku tak menampik, kalau aku begitu ketakutan membayangkan jika suatu saat hal itu akan terjadi padaku..."
Chanyeol berbalik dan meraih tangan putri.. mencium lembut tangan putri dan tiba tiba Chanyeol berlutut di hadapan putri. Kepalanya menunduk dan kedua kakinya bersimpuh di hadapan putri sekarang.
"Chan.."
"Biarin.. kayak gini dulu"
Ucap Chanyeol saat putri akan menunduk mengikuti Chanyeol yang berlutut.
"Biarin begini dulu.. aku mohon.."
Putri lalu diam dan berdiri menatap Chanyeol
"Putri.. sayang ku.. sama seperti yang Arsya tadi katakan padamu.. aku, akan berubah menjadi suami yang jauh lebih baik untuk kamu.. memastikan bahwa kamu merasa nyaman di dekat aku dan bertahan selama mungkin di sisi aku mulai saat ini... Dan tolong, ijinin aku buat melakukan apa yang harus aku lakukan sekarang"
Chanyeol lalu bangkit dan membopong putri lalu menempatkan putri di sebuah kursi yang ada di balkon kamar mereka. Dia lalu menuju ke kamar mandi untuk mengambil air hangat, Chanyeol berlutut dan dia mencuci kaki putri dengan kedua tangan nya. Putri hanya diam dan membiarkan Chanyeol melakukan apa yang dia inginkan.
Chanyeol lalu mencuci kedua tangan putri dengan perlahan.
"Chan.."
"Ya sayang..."
"Dokter bilang payudara ku bisa aja di ambil Chan.. kayak mami.."
"Kalau kamu mengatakan hal itu untuk tahu apa aku akan meninggalkan kamu atau enggak dan untuk tahu apa rasa cinta aku ke kamu akan menghilang kalau kamu sudah gak sempurna lagi. Aku yakin kamu udah tahu jawabannya sayang"
"Kamu pernah bilang kalau aku indah kan? Tapi, setelah semua ini.. apa aku bisa jadi tetap yang paling indah buat kamu chan?"
"Selamanya.. kamu akan jadi yang paling indah buat aku selamanya."
"Tapi.. nanti.. rambut aku bisa rotnok dan aku bisa gundul, aku juga bisa jadi keriput dan kulit aku jadi gak kayak sekarang dan juga..."
Chanyeol menghentikan gerakan nya dan menatap mata putri dengan lekat.
"Apapun yang terjadi, bagaimanapun kondisi kamu sayang.. gak akan merubah semua rasa aku ke kamu.. gak akan pernah. Kamu akan jadi satu satunya wanita di hidup aku.. selamanya putri.. selamanya..."
"Kamu boleh buat nikah lagi Chan.. karena setelah ini, mungkin aku gak akan bisa melayani kamu sepenuhnya sebagai seorang istri dengan sempurna"
Chanyeol memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya sekarang. Entah karena dia sudah tak tahan lagi atau apa.. Chanyeol melemparkan wadah berisi air itu hingga berserakan di lantai
"Ya Tuhan!!!!"
Chanyeol meremas lagi rambutnya kasar.
"Harusnya aku!!!! Aku!!!! AAARRRGGGHHHH!!!!!! Aku yang harusnya merasakan ini semua!! Aku!!!!"
Chanyeol memukuli dadanya sendiri dan menjadi tak terkendali sekarang, dia berkali kali berusaha menyakiti dirinya sendiri dan terus menangis di hadapan putri.
Brukk
Tubuhnya kembali ambruk dan dia memeluk tubuh putri yang dia membeku karena terkejut dengan reaksi Chanyeol. Tangis chanyeol kembali pecah dan tubuhnya bergetar hebat.
"Chan..."
"Aku benci kamu kesakitan, aku benci kalau kamu menderita, aku benci kalau aku tahu kamu begitu menderita dan tertekan seperti sekarang. Aku benci putri... Aku gak bisa lihat kamu kayak gini putri..."
Chanyeol benar benar merasa frustasi dan dia begitu sakit saat dia tahu bahwa istrinya begitu kesakitan setengah mati sekarang.
"Aku gak akan pernah lepasin kamu sampai kapanpun putri.. gak akan pernah, apalagi.. kalau aku harus menikah lagi.. gak akan pernah, apapun yang akan terjadi sampai kamu dan bagaimanapun kondisi kamu nantinya. Aku akan tetap mencintai kamu dan berada di sisi kamu.. jadi, aku mohon dengan sangat.. jangan pernah berpikir yang aneh aneh dan meminta aku untuk meninggalkan kamu. Karena aku gak bisa.. gak akan pernah bisa putri.. aku gak bisa.. sayang.. "
"Maaf.. aku gak tahu kalau ucapan ku justru menyakiti kamu.."
"Bukan hanya ucapan kamu, tapi aku juga jauh lebih sakit karena aku tahu kamu lagi sakit sekarang. Gak ada gunanya lagi aku sebagai laki laki putri.. kalau aku gak bisa jagain kamu dan melindungi kamu di saat kayak gini. Aku suami kamu, aku mencintai kamu.. aku yang akan menjaga kamu sampai akhir, kamu ingat kan janji aku ke kamu?"
"..."
"Janji.. kalau aku akan segera menyusul kamu kalau kamu sampai harus terlebih dahulu menghadap Tuhan di bandingkan aku? Aku akan lakukan itu.."
"Chan.. apa kamu juga"
"Iya.. aku rasa kita punya perasaan yang sama mengenai hal ini. Itu sebabnya aku lebih hancur dari kamu sekarang. Karena perasaan aku bilang kalau.. mungkin.. aku bakal kehilangan kamu.."
"Untuk selamanya..."
Benar.. hal yang membuat Chanyeol lebih frustasi saat ini adalah kenyataan bahwa dia juga menyadari betul bahwa apa yang dia rasakan saat pertama kali dia tahu jika putri sakit adalah.. dia yakin sepenuhnya kalau ini adalah saat terakhir dari istrinya. Ini adalah saat dimana putri benar benar akan pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Chanyeol tahu persis jika perasaan nya mengenai putri tak akan salah. Dan justru karena itulah, akhirnya.. Chanyeol berusaha keras untuk menolak segala perasaan dan firasat yang menghampirinya hingga dia hampir jadi gila karena nya.
"Aku akan tetap berusaha sekuat mungkin, untuk mempertahankan kamu berada di sisi aku. Selama mungkin, sebanyak mungkin waktu yang akan aku minta dari Tuhan, untuk bisa bersama kamu di dunia ini sayang.. aku tahu firasatku ini benar.. karena kamu juga merasakan nya.. tapi, aku mohon... Aku juga mau berusaha untuk menolak setiap perasaan dan firasat yang datang padaku sekarang sayang..."
.
.
.
LANKUT?
VOMMENT JUSEYO
gak kena feel-nya, sumpah gak kena banget feel nya.. ya Allah.. sakit...

KAMU SEDANG MEMBACA
ChanPuu Couple Sequel Takdir (Imagine Pcy X You) #Wattys2019
Fiksi Penggemarkehidupan rumah tangga Chanyeol dan Putri setelah menikah dan kehilangan putra pertama mereka setelah semua yang kita alami , akankah kita bahagia selamanya? ataukah kita harus kesulitan lagi? sampai akhir nafas ku.. hanya namamu yang ku sebut dalam...