Aku lanjut lagi
.
.
.
"PUTRI !!! HENTIKAN!!!"
chanyeol berlari ke arah putri yang sudah memegang pecahan vas bunga di tangannya, dia sudah mencoba mengarahkan pecahan kaca itu untuk mengiris nadi tangannya dan chanyeol langsung mendekat.
dengan sigap dan tiba - tiba memegang pecahan kaca yang ada di tangan putri hingga membuat tangannya sendiri terluka dan merobek telapak tangan chanyeol. dia menahan tangan putri yang mengarahkan benda tajam itu ke nadi tangannya.
"AARGGHH"
chanyeol mengerang kesakitan saat benda itu mulai merobek telapak tangannya, rasa perih langsung menjalar di sekujur tubuhnya. dia menahan semua rasa sakit dan air matanya sambil terus menahan benda tajam itu agar tak mengenai dan melukai putri. dia berusaha keras melepaskan benda laknat itu dari genggaman putri dan membuang nya menjauh dari jangkauan putri.
sambil menahan rasa sakitnya dan darah yang mengucur dari tangannya dia memeluk tubuh putri yang bergetar karena tangis.
"jangan... aku mohon, jangan lakukan ini... jangan sakiti diri kamu sayang.. jangan..."
"lepasin aku chan! biarin aku mati!! aku bukan orang yang baik buat kamu!! lepasin!!!"
chanyeol mengeratkan pelukan nya pada putri. dia tak membiarkan sedikitpun celah agar putri bisa melukai dirinya sendiri lagi.
"aku gak akan lepasin kamu"
"lepasss!!! aku benci kamu!!! aku benci kamuuu!!!"
"kamu boleh benci aku tapi jangan sakiti diri kamu, lakuin apa aja ke aku, tapi jangan sakiti badan kamu.. aku mohon puu..."
putri terus meronta tapi chanyeol malah mengertkan pelukan nya, membiarkan putri memukul badannya berkali kali bahkan membiarkan putri untuk mencubit kasar lengan chanyeol, dia sama sekali tak melawan putri atau pun berteriak. chanyeol hanya diam dan menahan semua rasa sakitnya sendiri. melihat putri, membuat hatinya jauh lebih sakit dari pada fisiknya sekarang. putri akhirnya mulai melemah dan menangis.
"chaann.. hiks.."
"sstt.. udah, jangan nangis lagi.. aku minta maaf.. aku yang salah, aku yang salah.. aku minta maaf, jangan nangis lagi ya.. sstt..."
chanyeol terus mengusap lembut punggung putri dengan tangan yang tak terluka, dia menyembunyikan luka di tangan yang satunya dari putri. chanyeol memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan sakit yang dirasakan olehnya saat ini.
"maafin aku chan... maaf..."
"iya sayang, kamu gak apa apa kan? gak ada yang luka kan?"
putri menggeleng kecil dalam pelukan chanyeol saat itu. membuat chanyeol bisa menghela nafas lega karena tahu kalau putri baik baik saja. chanyeol mengecup puncak kepala putri dan menatap wajah istrinya
"aku mohon jangan sakiti diri kamu..."
"aku... gak bisa jadi istri yang baik"
"enggak, percaya sama aku. kamu yang terbaik, kamu istri yang terbaik dan ibu yang terbaik. jangan berpikiran yang negatif terus ya..."
putri tak sengaja melihat tangan chanyeol yang terluka dan hatinya terkesiap. dia meraih tangan chanyeol dan mengusapnya pelan
"chan.. tangan kamu"
"aku gak apa apa sayang.. aku baik baik aja"
"enggak.. tangan kamu luka chan..."
"sstt udah, aku gak apa apa. kamu tenang aja ya"
"aku.. aku bakal obatin luka kamu, sebentar"
putri beranjak dan mengambil kotak p3k yang ada di kamarnya. dia menuju ke arah chanyeol lagi dan duduk di samping chanyeol yang masih mendesis menahan rasa perih di tangannya.
"sini tangan kamu"
chanyeol mengulurkan tangannya dan membiarkan putri mengobati luka di tangannya.
"sshhh.. sakit.."
"maaf, aku pelan pelan kok"
putri mengobati telapak tangan chanyeol dengan serius, chanyeol menatap lekat wajah istrinya yang terlihat begitu khawatir. entah kenapa, sebuah senyum terukir di wajah chanyeol seketika itu juga. hatinya terasa menghangat melihat bagaimana sorot kekhawatiran jelas tersirat di mata istrinya itu.
"kenapa kamu pegang pecahan kaca nya?"
ucap putri memecah kesunyian disana
"karena kamu bisa terluka"
"chan..."
"aku gak akan memaafkan diri aku sendiri kalau sampai aku membiarkan kamu tergores sedikit saja tadi. entah karena orang lain atau diri kamu sendiri bahkan jika itu karena aku sendiri"
"kamu jadi terluka gara gara aku"
"hati aku lebih sakit melihat kamu kayak tadi sayang"
putri menatap mata chanyeol. tak ada kebohongan disana. mata chanyeol dengan tegas menyiratkan semua perkataannya adalah jujur.
"bodoh! kamu bodoh! kamu melindungi perempuan kayak aku. kamu bodoh!"
putri kembali terisak dan memukul pelan lengan chanyeol sambil menunduk. chanyeol segera menghentikan tangan putri dan mengangkat dagu putri. mengecup bibir putri lembut dan mengusap air mata yang mengalir di pipi istrinya.
"aku melindungi istriku. wanita yang paling berharga di hidup aku.. perempuan paling bodoh yang menganggap dirinya tidak sempurna, disaat dia justru memberikan kesempurnaan untuk aku.. perempuan bodoh yang menganggap dirinya bukan ibu yang baik, saat dia justru bisa mengukir tawa di wajah putranya.. perempuan bodoh yang menganggap bahwa suaminya akan meninggalkan dia hanya karena satu ketidaksempurnaan yang dimilikinya."
"..."
"perempuan bodoh yang lupa, kalau di sisinya ada dua orang laki laki yang begitu membutuhkan dirinya. yang bisa hancur dan mati jika dia tak ada di sisi mereka. perempuan bodoh yang berusaha melukai dirinya sendiri tanpa sadar jika setiap bagian tubuhnya sangat berharga... dan sayangnya, aku.. hatiku.. pikiranku.. dan seluruh hidupku sampai matiku.. sudah jatuh pada perempuan itu... perempuan yang mencuri hatiku sejak pertama kali aku melihatnya.. yang menawan hatiku dan pikiranku, yang membuatku semakin mencintai dia setiap detiknya.. aku mencintai perempuan itu..."
"maaf..."
"aku gak mau kamu minta maaf.. aku mau kamu bilang cinta ke aku. karena itu bisa menyembuhkan semua luka di hati dan badan aku sekarang"
"aku cinta kamu chanyeol... aku cinta kamu..."
chanyeol tersenyum lembut
cupp
"aku jauh lebih mencintai kamu... sangat mencintai kamu..."
.
.
.
mampus ya... author kok baper nulis part ini???
kalian baper gak?
atau kurang baper?
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO

KAMU SEDANG MEMBACA
ChanPuu Couple Sequel Takdir (Imagine Pcy X You) #Wattys2019
Fanfickehidupan rumah tangga Chanyeol dan Putri setelah menikah dan kehilangan putra pertama mereka setelah semua yang kita alami , akankah kita bahagia selamanya? ataukah kita harus kesulitan lagi? sampai akhir nafas ku.. hanya namamu yang ku sebut dalam...