Chapter 12 'Refuse my feeling'

6.6K 493 171
                                    

Seumur hidupnya, Byun Baekhyun tidak pernah membayangkan jika ia akan menggunakan ilmu kedokterannya untuk mengoperasi tubuh sahabat tersayangnya, sekalipun dia tidak pernah membayangkan jika yang sedang terbaring tak sadarkan diri di meja operasinya adalah tubuh mungil sahabatnya yang penuh bersimbah darah.

"Bertahanlah Luhanie ku mohon... "

"Dokter Byun, tetap fokus atau aku akan mengeluarkan mu dari tim operasi kali ini"

Dengan kaki tangan bergetarnya Byun Baekhyun mencoba untuk berkonsentrasi penuh guna untuk menyelamatkan nyawa sahabat tersayangnya.

Baekhyun benar-benar di buat lemas saat nyaris jam dua belas dia mendapatkan telpon dari petugas kepolisian yang mengatakan jika sahabatnya mengalami kecelakaan hebat, yang membuatnya tanpa pikir panjang langsung meminta polisi itu untuk membawa Luhan ke rumah sakitnya.

Dengan di temani Kyungsoo dia bergegas ke rumah sakit dan nyaris tumbang saat mendapati tubuh mungil itu nyaris tidak bisa di kenalinya karena banyaknya darah yang memenuhi seluruh tubuhnya. Dia benar-benar kesulitan bernafas saat menyadari sang sahabat dalam kondisi kritis nyaris tak tertolong.

Dan setelah memakan waktu selama empat jam lebih akhirnya operasi besar itu selesai juga yang membuat Byun Baekhyun dan Kyungsoo yang menunggu di luar menarik nafas lega.

"Baek, bagaimana?", Kyungsoo bertanya sesaat setelah Baekhyun keluar dari ruang operasi.

"Dia kritis, tapi setidaknya dia masih bernafas", Baekhyun menjawab lemas sambil melepas sarung tangan dan baju operasinya yang berlumuran darah.

Kyungsoo terdiam, tidak tahu harus mengucap syukur atau harus menyalahkan Tuhan atas segala nasib buruk yang menimpa sahabatnya.

"Kau pulanglah dulu Kyung, Luhan masih belum bisa di jenguk. Dia masih membutuhkan perawatan intensif"

"Bagaimana bisa kau menyuruhku pulang di saat sahabatku dalam kondisi kritis seperti ini. Kita bahkan tidak tahu satu jam kedepan dia masih bisa bernafas atau tidak", Ujar Kyungsoo sambil tersedu, tidak bisa membayangkan betapa sakitnya Luhan saat ini.

"Dia akan bertahan Kyung, kau tahu sendiri seberapa kuatnya Luhan. Dia pasti bertahan, dia sudah berjanji untuk merawat Dennis dan Jasper sampai besar. Jadi dia harus bertahan, dia harus Kyung.. Hiks", Baekhyun tidak tahan lagi untuk berpura-pura kuat dan tidak menangis saat memikirkan kondisi sahabatnya, membuatnya langsung terduduk lemas di ikuti Kyungsoo yang langsung memeluknya erat.

"Sebenarnya apa yang terjadi, apa dia berniat bunuh diri?"

"Entahlah, jika dia sudah sadar nanti aku benar-benar akan menamparnya karena sudah membuat ku nyaris membunuhnya di ruang operasi", Tangan Baekhyun kembali bergetar saat ia mengingat jika beberapa jam lalu dia sudah melakukan kesalahan besar dan nyaris menghilangkan nyawa sang sahabat.

Sebenarnya dia juga penasaran apa yang membuat Luhan mengendarai mobilnya di pertengahan malam seperti ini dan menabrakkan mobilnya dengan mobil sebesar itu. Tidak salah lagi, Luhan pasti berniat bunuh diri.

"Baek, aku yang akan menamparnya jika memang benar dia ingin bunuh diri", Kyungsoo tahu seberapa dangkalnya pemikiran Luhan ketika dia sedang di landa kesedihan yang mendalam. Gadis cantik itu tidak sekuat yang orang lihat, dia kerap kali menyatakan menyerah dan ingin mengakhiri hidupnya karena tidak kuat dengan beban hidup yang ia pikul selama seumur hidupnya.

"Sudahlah, kau pulanglah dulu. Aku akan langsung mengabari mu jika dia sudah sadar nanti. Kasihan si kembar di rumah"

"Baiklah, nanti siang aku akan kemari lagi. Kirimi aku pesan makanan apa yang kau inginkan untuk makan siang mu hari ini", Kyungsoo bangkit dari duduknya dan merapikan sedikit penampilannya yang hanya menggunakan piama tidur dan sendal rumahan.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now