Chapter 9

5.1K 469 97
                                    

Saat ia mengatakan jika ia akan membuat Luhan jatuh cinta, Oh Sehun benar-benar menetapinya.

Putra tunggal Oh Yunho yang terkenal angkuh dan tidak pandai bersosialisai itu bahkan rela merubah sedikit sikapnya untuk mendapatkan gadis cantik itu.

Di mulai dari Oh Sehun yang dingin dan kaku menjadi hangat dan sering tersenyum.

Oh Sehun yang cuek dan terbiasa sendiri perlahan menjadi pria yang penuh perhatian dan selalu di temani seorang gadis cantik di sampingnya.

Oh Sehun yang selalu menatap orang lain dengan tatapan dingin menusuk kini selalu menatap gadis cantik itu dengan tatapan hangatnya, berharap jika gadis cantik itu akan memahami arti tatapan dan segala perhatiannya selama ini.

Segala cara ia lakukan untuk membuat gadis cantik itu semakin hari semakin dekat dengannya. Setidaknya sejak malam itu mereka selalu tidur sekamar tanpa melewatkan cumbuan dan sentuhan di antara mereka.

Oh Sehun yang dulunya tidak pernah membeli bunga dan coklat untuk seorang gadis kini setiap hari sepulang dari kantor ia akan membawa satu buket bunga dan satu kotak coklat di tangannya untuk sang gadis, kemudian mereka akan menghabiskan coklat-coklat itu sambil menonton tv dengan kepalanya yang selalu ia benamkan di leher bahkan di dada gadisnya. Mereka benar-benar tidak terpisahkan, apa lagi sampai saat ini kedua orang tua Sehun masih belum pulang sehingga membuat mereka semakin bebas bermesraan di manapun yang mereka inginkan tanpa takut jika sang ibu akan mengintip kelakuan mereka. Keduanya akan berpisah hanya saat Sehun sedang bekerja. Selebihnya mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama-sama, baik itu mereka habiskan dengan bersenda gurau di dalam rumah di sertai dengan sentuhan dan ciuman mesra yang sudah tidak canggung mereka lakukan atau pun jalan-jalan keluar sambil berpegangan tangan untuk menikmati bunga-bunga yang sedang bermekaran di musim semi seperti ini.

Seperti saat ini misalnya, Oh Sehun yang sedang duduk santai di bangku taman dengan kepala Luhan yang menyandar nyaman di bahunya membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang memadu kasih. Jika di lihat dari betapa mesranya mereka maka tidak akan ada yang menyangka jika hubungan keduanya hanyalah sebatas seorang pasien dan dokter.

"Hun-ah, malam ini aku tidur di rumah ku ya?"

Sehun mengernyit bingung mendengar pertanyaan Luhan, "Kenapa?", tanyanya sambil menikmati kelakuan manja Luhan yang sedang menggesekkan hidung bangirnya ke lehernya.

"Kyungsoo sendirian karena Baekhyun akan pergi ke luar kota. Boleh ya aku menemani Kyungsoo?"

"Lalu bagaimana dengan ku? Kau tidak kasihan padaku? Aku juga sendirian Luhan"

"Ayolah, kau masih punya Kai dan Chanyeol"

"Tidak boleh. Kau tidak boleh pergi kemana pun..!!"

"Hun-ah.. ", rengek Luhan sebal. Dia cukup heran dengan perubahan sikap Sehun yang begitu drastis. Terutama sikap possessivenya. Luhan bahkan baru tahu betapa menyebalkannya Sehun saat ia sedang begitu protective padanya dan membatasi segala pergerakannnya.

"Tidak boleh Luhan, kau mau menemani Kyungsoo yang sendiri dan meninggalkan ku sendirian di rumah. Itu tidak adil", Ujarnya lagi yang terdengar begitu menyebalkan di telinga Luhan.

"Ayolah..., dia sahabat ku"

"Lalu, aku siapa?"

Luhan meneguk liurnya susah payah saat mendapati pertanyaan itu. Apa lagi sorot mata Sehun begitu tajam dengan raut serius andalannya yang sudah lama tidak Luhan lihat.

Luhan memalingkan wajahnya ke arah lain tidak sanggup melihat raut datar Sehun yang begitu asing untuknya.

"Kenapa bingung? Bukankah aku adalah pasien mu Dokter Xi?" Ujar Sehun yang sudah mengembalikan nada lembutnya.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now