Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya. Menghangatkan tubuh dua insan yang masih meringkuk dengan nyamannya.
Sepasang mata tajam di sana memandang jauh ke luar jendela. Burung-burung mulai ramai bernyanyi, menari-nari bersama kupu-kupu cantik berwarna-warni, mengitari pagi penuh rasa suka cita jiwa insan yang sedang berpelukan mesra.
Tidak puas memandangi pemandangan khas di pagi hari, mata tajam itu kembali lagi memandangi wajah cantik jelita yang sudah ia pandangi sejak tiga puluh menit yang lalu. Merapatkan pelukannya dengan tubuh mungil wanita cantik yang dengan segala ketulusannya mau merawatnya dan mengabaikan waktu tidurnya.
Sehun, pria itu melirik jam yang sudah menunjuk ke angka sembilan. Itu artinya wanita ini baru mendapatkan tidurnya selama lima jam. Bukan waktu yang cukup untuk wanita yang menganut healty life seperti wanita cantik ini.
Wanita yang tiga puluh menit lalu ia temukan sedang meringkuk memunggunginya, tubuh mungil itu hampir terjatuh dari ranjangnya jika saja tangan kekarnya tidak menariknya dan membawanya masuk ke dalam pelukannya.
Awalnya tidak ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti apa yang sering di lakukan oleh seorang pria bejat atau sahabat eksotisnya, Kim Jongin. Tapi, saat mata tajamnya melihat wajah titisan dewi Aphrodite yang sedang menjelma menjadi wajah bayi yang menggemaskan, membuatnya enggan melepaskan wanita ini.
Sebut saja dia terpesona saat melihat bibir yang rasanya membuat ia penasaran itu terbuka merekah, seperti mengundang siapa saja untuk mengecupnya, atau rambut berantakannya yang meninmbulkan kesan seksi yang membuat jari-jarinya gatal untuk merapikannya, atau suara lenguhannya yang membuat Sehun ingin mendengarnya lagi dan lagi.
Tidak ada niatan dari Sehun untuk beranjak merapikan dirinya dan pergi ke kantor untuk menambah tumpukan dollarnya seperti yang selalu ia lakukan selama ini, dan tidak ada niatan dari Sehun untuk membangunkan dan mengusik waktu istirahat gadis cantik ini, dia juga tidak ada niatan untuk melepaskan dekapannya pada gadis yang sedang meliukkan tubuhnya di ikuti dengan kelopak matanya yang terbuka lebar.
"Selamat pagi.." Sapanya berbisik lirih, tepat di depan wajah sayu sang jelita. Demi Tuhan, ini pertama kalinya mulut kakunya mengucapkan selamat pagi pada wanita lain selain ibunya.
Si dokter cantik mengerjapkan mata kantuknya, belum mengerti dengan situasi yang sedang di alaminya. Sampai saat usapan di kepalanya membuat ia sadar dan langsung terduduk kaget "Maafkan aku, maafkan aku" lirihnya merasa lancang karena sudah terlelap di ranjang pasiennya. Tanpa tahu jika si pasienlah yang sudah lancang memeluk tubuh perawannya.
Sehun ikut mendudukkan dirinya, dan mengatakan pada si cantik dia tidak perlu meminta maaf berkali-kali karena ia tidak bersalah.
"Hey.. Sudahlah.. Berhenti meminta maaf" Ujarnya lagi sambil menyelipkan poni luhan ke belakang telinganya, yang mana hal manis itu di hadiahi Luhan dengan mata sayunya.
Lalu Luhan membawa mata sayunya ke arah jam, dan mata sayu itu berubah menjadi melotot lebar saat melihat jam yang sudah menunjuk ke angka sembilan. Itu artinya dia terlambat pergi ke rumah sakit, dan itu artinya lagi, Baekhyun dan Kyungsoo pasti mencarinya karena ia ingat betul jika tadi malam ia tidak pamit pada gadis-gadis kesayangannya itu.
Dengan gerakan cepat Luhan mengambil tasnya yang tergeletak di lantai dan mendial nomor Baekhyun, mengatakan jika mereka tidak perlu khawatir karena ia sedang berada di rumah pasiennya, dan dia akan sangat terlambat pergi ke klinik hari ini.
"Luhan..!?"
"Ne..?" Luhan menolehkan kepalanya ke sumber suara.
"Jangan cemas, aku akan bertanggung jawab untuk pekerjaanmu. Sekarang mandilah, aku sudah meminta eommaku menyiapkan pakaian untukmu" Jelas Sehun panjang lebar. Dia memang pria perfeksionis yang dingin, angkuh, dan selalu bersikap otoriter, memiliki aura kepemimpinan yang sangat kuat. Tapi bukan bearti dia pria jahat yang tidak bertanggung jawab. Tidak, dia tidak jahat, dia hanya kurang ramah dan tidak terlalu paham dengan cara bersosialisasi.
YOU ARE READING
KOLERIS-SANGUIN
Fanfic[ BEBERAPA CHAPTER SAYA PRIVATE] Jika kubisa menghentikan waktu di pikiranku Yang akan kuhentikan adalah saat bibirmu menyentuh bibirku Kan kuhentikan detak jam, dan kubuat waktu tak bergerak Karena sayang, beginilah yang ingin selalu kurasakan bers...