"Luhan-ie ayo pulang.."
"Kau belum sembuh Sehun-ah.."
"Tapi aku merasa baik, aku sudah sehat Luhan-ah"
"Bagaimana bisa kau bilang kau sehat di saat lebam di kening mu saja belum hilang"
"Aku bosan di sini, ayo kita pulang saja"
Yang cantik menghentikan aksi mengupas buah yang sedang dia lakukan, beralih menghadap sang kekasih yang sejak dua hari kemarin merengek ingin pulang, "Kalau kau di sini aku yang menjaga mu, tapi kalau kau pulang ke rumah Jessica yang akan menjaga mu. Sekarang pilih yang mana? Mau tetap di sini atau mau pulang?", Luhan berujar lembut, tangannya mengelus sayang sambil merapikan rambut hitam kekasihnya.
"Aku tidak bilang kalau aku akan pulang ke rumah orang tua ku, aku akan pulang ke apartemen kita"
"Kau pikir orang tuamu mengizinkan mu, kau masih sakit Sehun-ah. Lihatlah masih banyak kabel yang menempel di tubuh mu"
"Akan ku cabut"
"Berani kau mencabutnya akan ku pukul kau"
"Kau akan ku tuntut karena sudah melakukan tindak kekerasan pada pasien mu"
Luhan berdecih sekaligus ingin terkekeh, "Kau sudah seperti advokat saja, selalu mengatakan tuntut dan menuntut orang"
"Kau sih, sudah ku bilang kalau aku ingin pulang"
"Kau masih sakit demi Tuhan, berjalan pun kau masih butuh bantuan"
"Itu kemarin, tapi hari ini aku sudah sehat"
Luhan yang mulai kesal menghadapi bayi tua di depannya membawa tangannya untuk menekan perban di tulang selangka Sehun-,
"AW YA! sakit Luhan"
Sehingga membuat sang pasien menjerit marah siap memakinya jika saja tidak ingat siapa posisinya di hati pasien cerewet tersebut.
"Masih berani mengatakan jika kau sudah sembuh huh?", Luhan mengambil potongan buah di atas nakas, menyuapkannya ke mulut Sehun yang hendak mengocehinya, "Jangan protes, jika ingin pulang sembuhkan dulu luka-luka di tubuhmu"
"Arasseo..", sebanyak apapun dia protes, sebanyak itu pula Luhan menolaknya, sebenarnya Sehun sudah paham, hanya saja dia benar-benar bosan berada di rumah sakit, apa lagi harus melihat wajah Jessica dan ibunya setiap hari, hal itulah yang membuatnya kerap kali merengek pada Luhan agar di izinkan pulang, meskipun kalian tahu sendiri hasilnya bagaimana. Luhan tidak hanya menolak permohonannya, namun juga menyakiti tubuhnya untuk membuktikan bahwa dia masih sakit dan butuh perawatan yang lebih lama.
"Kenapa Luhanie, dia merengek lagi?"
Seperti biasa, sudah dua hari sejak Sehun operasi sejak saat itulah di jam delapan pagi Jaejoong selalu datang mengunjungi Sehun. Wanita beranak satu itu ingin menginap, namun apa daya, Sehun dan cintanya pada Luhan tidak mengizinkan dia untuk menjaga sang putra, sehingga di jam sembilan malam Jaejoong selalu pulang ke rumah bersama Yunho yang menemaninya.
"Selamat pagi Nyonya Oh", meskipun Jaejoong kembali berujar dan menatap lembut dirinya tapi Luhan tetap saja merasa takut, jadi setiap kali ada Jaejoong, apa lagi ada Jessica, yang Luhan lakukan hanya bisa menunduk takut sambil meremas tangan Sehun yang selalu menggenggamnya.
"Hm, selamat pagi juga", Jaejoong mendekati Sehun, tersenyum kecut melihat sang putra langsung memalingkan muka enggan menatapnya, "Bagaimana keadaan mu Sehunie?"
"Aku sehat", Sehun menjawab malas dan ketus, masih dendam pada kelakuan ibunya yang sempat menyulitkannya.
"Jika ingin cepat pulang makanlah yang banyak agar tenaga mu cepat pulih, jangan terus merengek, kasihan Luhan yang sudah susah payah mengasuhmu"
YOU ARE READING
KOLERIS-SANGUIN
Fiksi Penggemar[ BEBERAPA CHAPTER SAYA PRIVATE] Jika kubisa menghentikan waktu di pikiranku Yang akan kuhentikan adalah saat bibirmu menyentuh bibirku Kan kuhentikan detak jam, dan kubuat waktu tak bergerak Karena sayang, beginilah yang ingin selalu kurasakan bers...