Chapter 21 'Chanbaek'ssecret'

6.7K 524 292
                                    

Oh Sehun bukanlah seorang melankolis yang mudah menyerah dan menangis.

Dia bukan seorang sanguin yang ceria dan terlalu santai menghadapi segala hal.

Dia bukan pula seorang plegmathis yang tidak perduli masalah.

Tapi, Oh Sehun adalah seorang koleris yang keras dalam pendirian yang di pegangnya, ia seorang koleris yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginanannya termasuk mendapatkan wanita sempurna impiannya.

Bisa di bilang bahwa Oh Sehun, pria berwajah aristokrat dingin yang saat tersenyum akan membuat semua gadis meleleh itu adalah si raja ambisius yang harus mendapatkan apa yang dia mau dalam hidupnya.

Luhan, wanita cantik bermata rusa yang berkilau cantik itu secara keseluruhan memang bukan wanita sempurna, wanita yang mempunyai senyuman cerah secerah mentari pagi itu bukanlah berasal dari keluarga sempurna yang Sehun idam-idamkan selama ini. Tapi bagaimana pun dan apa pun kekurangan Luhan Sehun sudah menutup mata. Sudah dia katakan jika dia sudah mencintai seseorang maka akan sulit baginya untuk melepaskan. Segala cara akan dia lakukan untuk mendapatkan wanita yang di cintanya. Dan saat ini Sehun bisa menarik nafas lega karena perjuangannya tidak sia-sia. Meskipun harus merasakan kesedihan mendalam terlebih dahulu yang membuatnya nyaris gila karena merindukan wanita yang di cintainya tapi sekrang Sehun rasa hidupnya sudah mulai normal kembali karena sudah ada Luhan di sisinya, sudah ada Luhan di sampingnya dan sudah ada Luhan di dalam pelukannya.

Luhannya, wanita yang saat ini masih meringkuk nyaman di pelukannya seakan tidak terganggu sama sekali dengan silaunya sinar mentari pagi yang mengintip melalui celah jendela kaca kamar bernuansa girly ini. Wanita itu justru semakin meringkuk nyaman di pelukan Sehun karena Sehun yang menepati janji untuk terus mengusapnya dan membiarkan Luhan bermimpi indah sementara Sehun tidak keberatan sama sekali membiarkan matanya terbuka lebar demi memandangi wajah cantik yang akhir-akhir ini ia rindukan setengah mati. Dan rasanya dia tidak akan pernah cukup walaupun semalaman sudah dia habiskan hanya untuk memandangi wajah cantik Luhan.

Sudah berapa lama Sehun berharap agar ia bisa tidur sambil memeluk Luhan lagi? Sudah berapa lama Sehun menginginkan Luhan lah orang pertama yang ia lihat saat ia membuka mata? Sebulan kah? Dua bulan? Bahkan Sehun tidak bisa mengingatnya kapan terakhir kali Luhan tidur di dalam pelukannya.

Tidak ingin waktunya terbuang sia-sia, Sehun menarik satu tangannya yang kebas karena Luhan jadikan bantal, memindahkan dengan pelan kepala Luhan supaya wanita itu tidak terbangun. Dan Sehun rasanya ingin terkekeh geli karena sampai kapan pun Luhan adalah Xi Luhan yang sulit bangun pagi, lihatlah sekarang, wanita itu bahkan sudah menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya untuk menghalau sinar matahari yang mengganggu tidurnya.

Membiarkan Luhan terus berkelana di alam mimpinya -yang Sehun doakan semoga mimpi indah dan ada dia di dalamnya- Sehun bangun dari kasur dan beranjak ke kamar mandi Luhan, meneliti isi kamar mandi si cantik yang baru pertama kali ia masuki.

Meskipun jarum jam belum menunjuk di angka enam, tapi Sehun melakukan ritual mandinya dengan cepat. Kembali menghadap cermin untuk tersenyum saat melihat wajahnya yang walaupun tidak tidur tapi terlihat sangat segar. Apa karena sudah ada Luhan di sisinya? Tentu saja itu pasti jawabannya.

Selesai membersihkan dirinya, dengan cepat Sehun meminjam bathrobe Luhan dan berlari keluar kamar untuk kembali menuju kamar Myungsoo, mendesah lega saat pria itu masih bergulung nyaman di dalam selimut tebalnya.

'Aku tidak punya pakaian ganti', Sehun bergumam bingung, tidak mungkin ia memakai bajunya yang kemarin ia pakai dan akan sangat tidak mungkin lagi jika ia meminjam baju Myungsoo.

Sebenarnya ia selalu membawa pakaian ganti di bagasi mobilnya, namun Sehun tidak yakin dia bisa keluar rumah Luhan sementara ia hanya memakai bathrobe. Maaf saja, hanya Luhan yang boleh melihat dada bidangnya.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now