Previous chapter...
"Sehun-ah, aku rasa kita berpisah saja"
"Tidak Luhan, apa yang kau katakan huh..", Sehun semakin bergetar, ketakutan melandanya saat sang kekasih mulai ingin menyerah.
"Aku lelah, aku bosan hidup seperti ini terus. Aku sakit Sehun-ah"
"Tidak Luhan-ie, berhenti bicara ku mohon"
"Di luar sana, banyak wanita yang lebih baik dari ku, banyak wanita berkelas impian keluarga mu yang bisa kau jadikan kekasih mu, dan orang itu bukan aku Sehun-ah, aku tidak pantas untuk mu, untuk keluarga terhormat seperti kalian"
"CUKUP LUHAN", Sehun terisak, bukan kalimat menyerah itu yang ingin dia dengar dari mulut Luhan, demi apa pun dia memang bisa mencari wanita lain, tapi bagaimana jika hanya Luhan yang membuatnya bahagia, hanya Luhan yang membuatnya nyaman, bukan yang lain, "Jangan katakan apa pun lagi, ku mohon jangan menyerah sayang, ku mohon"
.
.
.
.
.
"Sekarang apa lagi yang kau lakukan pada Sehun dan Luhan?", semenjak Sehun tidak masuk kantor karena kecelakaan yang di alaminya biasanya Yunho selalu pulang sore atau bahkan malam. Tapi tidak untuk hari ini, saat ini di jam tiga sore dia sudah berada di rumah guna memberi sedikit 'pelajaran' pada sang istri.
"Apa maksudmu?"
"Apa yang kau lakukan pada Luhan sehingga Sehun menelepon ku dan mengadukan betapa jahatnya kau sebagai seorang ibu yang sangat di hormatinya?", Sehun memang cukup cengeng jika itu sudah menyangkut tentang wanita yang di cintanya, tapi Sehun tidak pernah berujar putus asa sambil terisak guna minta tolong padanya agar Jaejoong tidak perlu lagi datang menemui Luhan hanya untuk menghancurkan hubungan mereka. Yunho yakin sekali, Jaejoong pasti sudah menyakiti Luhan dengan sangat parah sehingga Sehun rela memohon padanya.
Jaejoong tertunduk, belum hilang kesedihannya karena baru saja mendapat ujaran kebencian dari sang anak, tapi sekarang dia harus menghadapi kemarahan suaminya. Sekarang dia harus bagaimana, jika dia mengaku dia akan di salahkan, tidak mengaku pun akan di salahkan juga, Jaejoong benar-benar mengutuk kehadiran Luhan yang sudah membuatnya terlihat jahat di mata anak dan suaminya, "Aku hanya memintanya menjauhi Sehun"
"Masih belum menyerah juga? Bukankah kau sendiri yang menyaksikan betapa bahagianya Sehun saat sedang bersama Luhan?"
"Tapi bukan Luhan sayang, aku tidak menyukainya"
"Lalu siapa? Jessica", Yunho mendengus parah, benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran sang istri, "Sejujurnya sudah sejak lama aku mencurigaimu, katakan padaku rahasia apa yang kau sembunyikan dariku"
"Rahasia apa?"
"Aku yakin kau menyembunyikan sesuatu dariku, dan aku yakin jika Jessica mengetahui rahasia mu sehingga kau rela di perbudaknya bahkan rela menyakiti perasaan anakmu sendiri"
"Jangan asal menuduh"
"Aku tidak asal menuduh, lihatlah wajahmu memucat. Kau menyembunyikan sesuatu dariku kan?"
YOU ARE READING
KOLERIS-SANGUIN
Fanfiction[ BEBERAPA CHAPTER SAYA PRIVATE] Jika kubisa menghentikan waktu di pikiranku Yang akan kuhentikan adalah saat bibirmu menyentuh bibirku Kan kuhentikan detak jam, dan kubuat waktu tak bergerak Karena sayang, beginilah yang ingin selalu kurasakan bers...