Chapter 13 'I adore you'

5.9K 450 101
                                    

"Berhenti menatapku seperti itu..!!", Luhan di buat salah tingkah karena sejak tadi Sehun menatapnya dengan tatapan yang membuat semua wanita menjadi sinting.

"Aku senang karena bisa bersama mu lagi"

"Kau senang tapi aku tidak..", ujar Luhan bersungut-sungut.

"Kenapa? Apa kau tidak merindukan ku?"

Luhan memutar posisi duduknya menghadap Sehun, "Aku sudah berjanji pada Kyungsoo dan Baekhyun kalau aku tidak akan meninggalkan mereka lagi. Tapi kau justru membawaku pergi jauh dari mereka.. ", jawab Luhan sedih saat lagi-lagi ia harus mengingkari janjinya dengan kedua sahabatnya.

"Aku sudah berjanji jika aku akan menjaga dan merawat mu. Dan sebagai pria sejati aku harus menepati janji ku"

"Tapi tidak dengan cara membawa ku pergi jauh dari mereka Sehun-ah"

"Baiklah aku salah, maafkan aku. Mau pulang ke Seoul sekarang?", ujar Sehun mengalah yang membuat Luhan mendengus malas.

"Kau pikir pantat ku tidak sakit setelah duduk diam di mobil selama berjam-jam", rutuknya sebal karena Sehun yang membawanya ke sebuah villa yang begitu jauh dari Seoul. Entah di mana dia berada sekarang Luhan tidak tahu, yang jelas saat ini dia sedang menghirup udara yang begitu asri khas pegunungan yang membuatnya rileks seketika.

"Apa pantat mu pegal? Sini biar ku pijat.."

"Oh Sehun tangan mesum mu.. "

Sehun di buat terkekeh saat tangan ranting Luhan menghempas tangannya yang sedang ingin meremas pantatnya. Entah penglihatannya yang sedang bermasalah atau karena rindunya yang membuncah menurutnya saat ini Luhan benar-benar cantik dan sangat menggemaskan, apa lagi saat bibir mungil itu terus menggerutu tanpa lelah.

"Luhan.. "

"Apa?"

"Judes sekali..", cibirnya pada Luhan yang sedang memasang wajah judesnya. Gadis cantik itu dengan gaya bossynya bersedekap dada dan menatapnya tajam, menunjukkan pada dirinya jika ia benar-benar sedang marah. Tapi alih-alih takut tangan Sehun justru gatal sekali ingin menarik bibir yang sedang bersungut-sungut itu.

"Sehun-ah..", panggilnya lirih yang di balas Sehun dengan dehemannya, "Kaki ku sakit..", adunya manja dan langsung meletakkan kedua kakinya di atas paha Sehun. Membuat Sehun dengan senang hati memberikan pijatannya di kedua kaki bersih tanpa cacat itu.

"Bagian mana yang patah? Aku tidak melihat ada luka di sini", ujar Sehun sambil meneliti kaki Luhan.

"Mana ku tahu, tanyakan pada Baekhyun awwww..."

"Aaah, jadi sakitnya di sini..", gumamnya lagi dan terus melanjutkan kegiatannya yang sedang memijit pergelangan kaki Luhan. Tidak perduli pada delikan tajam sang gadis serta ringisan tertahannya, "Luhan-ah, bukankah kau seorang dokter. Seharusnya kau tahu bagian mana tulangmu yang patah"

"Aku tidak melihat hasik MRI ku. Lagi pula semua bagian tubuhku terasa sakit jadi mana ku tahu di bagian mana dari tubuhku yang mengalami patah tulang", jawabnya masih dengan gaya bossynya. Ingin sekali rasanya Sehun menarik kedua tangan yang sedang bersedekap angkuh itu.

"Apa sekarang semuanya masih sakit?"

"Apa?"

"Tubuh mu, apa semua bagian tubuhmu masih terasa sakit?"

Luhan menggeleng dan hanya menunjuk kakinya, mengatakan pada Sehun jika hanya kakinya yang masih sakit, "Baekhyun adalah Dokter muda lulusan terbaik di angkatan kami. Jadi jangan khawatir, aku baik-baik saja", ujarnya sambil mengelus pipi Sehun, menghilangkan raut khawatir di wajah pria tampannya.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now