Chapter 3 'Appendicitis'

5.3K 459 72
                                    

"Oke!" ujar keduanya dan mengikuti langkah pelayan mungil itu untuk masuk ke dalam sebuah kamar, jika di tilik dari nuansa dan harumnya ini adalah kamar milik pelayan ini. Sangat feminim dan beraroma citrus menenangkan.

◐.̃◐

Kyungsoo yang masih berwajah cemas langsung mendudukkan dirinya di samping Sehun sambil menghubungi sahabatnya.

"Lu.. Bagaimana ini.. Cepatlah pulang, dia nyaris mati" Ujar kyungsoo sedikit terisak pada Luhan di seberang sana yang sedang melajukan mobilnya dengan cepat setelah ia mendengar cerita Kyungsoo beberapa saat lalu.

"Tenang Kyung!! Jangan panik oke! Tanyakan padanya apa ia membawa antibiotik atau obat yang sering ia minum?"

Kyungsoo mengaktifkan mode loudspeaker panggilan mereka dan menyuruh Luhan mengulangi interupsinya. Karena jujur saja ia tidak mengerti sedikitpun dengan yang namanya antibiotik atau apa pun itu yang berkaitan dengan bahan-bahan kimia, yang ada di kepalanya hanya ada rempah-rempah dan beberapa bumbu menu masakan rumit yang selalu ia olah dengan tangan lihainya.

"Tuan.. Apa kalian mendengarnya? Apa kalian membawa apa tadi.. " kyungsoo menggaruk hidungnya karena tidak ingat sedikitpun dengan apa yang Luhan katakan tadi.

Chanyeol mendekati Sehun dan memeriksa kantung jasnya yang sudah tergeletak di ranjang "Dia tidak membawanya.." jawab Chanyeol setelah ia memeriksa kantung jas dan celana Sehun.

Kyungsoo panik "Bertahanlah Tuan, sebentar lagi ia akan datang. Rumah sakitnya sangat dekat dengan cafe kami" ujarnya menenangkan Sehun yang sudah meringkuk sambil mendesis menahan perih.

Brak..

Hosh..

Hosh..

Hosh..

Pintu terbuka, menampilkan sang gadis jelita yang bisa menghilangkan rasa sakit Sehun hanya dengan paras ayu dan mempesona yang ia miliki. Mata tajamnya yang sempat terpejam perih membuka terpesona pada keindahan Tuhan yang ada di hadapannya.

Tuhan.. Cantik sekali?

Ketiganya membatin terpesona pada gadis yang sedang melangkahkan kaki berlapis stiletto merah ke arah mereka.

"Kyunghh... Hah.. Hah.. " dia benar-benar ngos-ngosan setelah berlari dari arah parkiran dan menaiki puluhan anak tangga menuju kamar mereka.

Si gadis cantik melangkah pelan ke ranjang besar mereka. Stiletto lima belas senti-nya menimbulkan suara merdu saat dia melangkah, dan paha mulus yang berbalut rok mini itu langsung terbuka menjadi pusat perhatian ketiga pria mesum di sana begitu si cantik mendekati mereka.

Sehun di buat terpesona hanya dalam sekali lirikan. Terpesona pada seorang gadis yang tengah terduduk di samping ranjang dengan rok mini yang panjangnya hanya sebatas pangkal paha, jas putih kebanggannya menggantung di lengan kirinya. Memeperlihatkan crop tea berwarna pastelnya yang menunjukkan pada Sehun jika ia memiliki pusar yang cantik dan pinggang yang begitu kecil, kulit perutnya begitu putih dan terlihat lembut di mata tajam Sehun.

Lord.. Siapakah gadis cantik ini? Kenapa Sehun baru melihatnya? Kenapa Tuhan baru mempertemukan mereka sekarang?

Wajah cantik yang nafasnya masih ngos-ngosan itu membuat Sehun sedikit terpesona. Inikah yang di namakan jatuh cinta pada pandangan pertama?.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now