Chapter 14 A

4.7K 392 105
                                    

"Kyungie... "

"Kyungie.. "

"Kyungsoo-yaaaaa...!!"

"Apa cantik? Kenapa berteriak seperti itu? "

Gadis cantik yang sedang sibuk berteriak itu menghentikan langkahnya dan memberikan cengiran kekanakannya pada Myungsoo yang sedang mengantarkan pesanan pengunjung cafe, "Oppa, aku mencari Kyungsoo. Apa oppa melihatnya?"

Myungsoo tertawa kecil melihat kepala Luhan yang menoleh ke sana kemari untuk mencari keberadaan pemilik cafe tempat ia bekerja, "Bukankah Baekhyun dan Kyungsoo melarangmu untuk banyak bergerak? Tapi kenapa kau malah keluyuran huh?"

"Oppa.., beritahu saja di mana si bulat itu?", bibir belah yang sering di kecup Sehun itu mencebik kesal karena bukannya menjawab pertanyaannya namun Myungsoo malah ingin mengocehinya.

"Kyungsoo sedang berada di luar. Tadi ada seorang pria yang ingin menemuinya", jawab Myungsoo yang membuat dahi Luhan mengernyit.

"Pria? Siapa?"

Myungsoo mengendikkan kedua bahunya pertanda dia tidak tahu siapa pria yang tadi siang datang kemari dan menyeret bos cantik mereka, "Memangnya ada apa? Apa kau lapar?"

"Hm", Luhan menganggukkan kepalanya berulang, "Aku lapar oppa. Aku belum makan sejak tadi", rengeknya manja sambil mengelus perutnya yang datar.

"Kenapa belum makan?"

"Kyungsoo tidak memberiku makan dan hanya mengurungku di dalam kamar", adunya lagi dengan nada merengek yang membuat Myungsoo langsung mengusak kepalanya gemas.

"Tunggu di sini, biar oppa ambilkan. Mau makan apa?"

"Seperti biasa oppa..", jawabnya senang karena ada Myungsoo yang begitu baik padanya.

"Oke tunggu di sini dan jangan kemana-mana..! Oppa akan memarahi mu lagi jika kau berulah lagi"

Gadis cantik itu hanya mengangguk imut dan memberikan ucapan terima kasihnya pada Myungsoo yang sudah berlalu ke arah dapur. Namun Luhan tetaplah Luhan si gadis keras kepala. Walaupun semua orang sudah melarangnya untuk banyak bergerak terutama berjalan tapi Luhan dan kepala batunya tetap berjalan kesana kemari untuk memuaskan rasa keingintahuannya. Dia begitu penasaran siapa gerangan pria yang menemui sahabat polosnya di siang hari seperti ini.

Dengan berjalan mengendap-endap dan melupakan semua saran dan nasihat orang-orang terdekatnya dia berjalan keluar cafe guna mengintip Kyungsoo yang sedang berbincang dengan seorang pria, tidak bisa di sebut berbincang karena mata besar Kyungsoo yang sedang melotot dan pria itu yang sedang memasang smirk di wajah tampannya.

'Apa mereka sedang adu mulut lagi?', batinnya yang tahu benar jika Kyungsoo dan salah satu sahabat dari pria yang di cintainya itu tidak pernah akur di sebabkan sifat Kai; pria yang sedang menemui Kyungsoo-yang jahil dan suka berlaku seenaknya.

'Apa yang sedang mereka bicarakan?', Luhan memasang telinganya setajam mungkin untuk mendengar percakapkan kedua orang itu. Dia tidak bisa keluar cafe mendekati mereka karena takut jika Kyungsoo akan memarahinya dan Kai yang akan mengadukannya pada Sehun. Mereka semua adalah orang-orang yang begitu protective dan tukang ngadu, percayalah. Entah apa yang sudah Sehun lakukan kepada Kyungsoo dan Baekhyun sehingga kedua sahabatnya itu begitu akur dan patuh padanya.

'Ah sial aku tidak bisa mendengar', rutuknya sebal pada telinganya yang tidak bisa mendengar sedikitpun percakapan antara Kai dan Kyungsoo, bercakap atau sedang bertengkar Luhan tidak tahu, yang jelas keduanya sedang memasang wajah kesal dengan tangan terkepal erat.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now