Chapter 28

8.7K 574 115
                                    

** ini sangat panjang, di saranin bacanya nanti malem aja sebelum tidur **

Previous Chapter...

"Chanyeol-ie, Jaejoong bilang bahwa kau benar-benar sudah mempunyai anak, apa itu benar? Jadi perumpamaan yang kau gunakan kemarin adalah menggambarkan dirimu sendiri? Sekarang di mana cucuku, bawa mereka dan ibunya ke hadapan eomma sekarang juga. Kau mengerti?"

"Waah aku rasa sebentar lagi akan terjadi royal wedding antara keluarga Park dan Keluarga Byun", celetukan Kai membuat Chanyeol tersipu malu, namun setelahnya, "Temui orang tua Baekhyun dulu baru kau bisa menikahinya", rahang Chanyeol merosot jatuh, Luhan dan Kyungsoo memang pandai menjatuhkan semangatnya. Ini akan sulit untuk Chanyeol, dia yakin jika penyakit gagunya akan kambuh lagi ketika berhadapan dengan Tuan Byun yang Chanyeol tebak jauh lebih kejam dari pada Tuan Xi.

.

.

.

.

.


Setelah cukup lama terlarut dalam lamunannya yang sedang memikirkan perkataan sang ibu, Chanyeol mengembalikan Jasper pada Baekhyun sebelum ikut mendudukkan bokongnya di samping ibu dari kedua anak-anaknya itu. punggungnya terasa sakit setelah nyaris dua jam menjadi kuda si bungsu yang masih enggan mau berhenti, "Bagaimana ini?", dia bertanya dengan tatapan kosong, menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil mengusap wajah kusutnya dengan kasar.

Dan di saat pria dua anak itu sedang pusing memikirkan telepon dari sang ibu, lima orang dewasa di sana justru ingin tertawa, lucu saja melihat Chanyeol yang biasanya tersenyun secerah mentari kini justru berwajah masam dengan rambut keritingnya yang acak-acakan, hasil ulah tangannya sendiri, "Turuti saja kemaun kedua orang tuamu, hanya tinggal bawa Baekhyun dan kedua anakmu ke rumah mu apa susahnya sih?", Sehun menimpali, menurutnya seharusnya Chanyeol beruntung karena kedua orang tuanya dengan begitu mudah ingin bertemu dengan Baekhyun. Sedangkan dia dan Luhan? Butuh perjuangan panjang dan sangat melelahkan, menguras emosi dan air mata.

"Katakan saja jika Jaejoong eomma bohong Yeol, kan eomma mu belum pernah melihat kedua cucunya secara langsung"

Chanyeol mendengus, dari pada menuruti saran Kai menurutnya saran Sehun justru lebih masuk akal, "Ini salah eomma mu Hun, sudah ku katakan untuk tidak memberitahukan semua ini pada kedua orang tua ku"

"Salah sendiri eomma ku di percaya", Sehun rasa Chanyeol tidak lupa jika ibunya memang memiliki mulut yang cukup cerewet, menitipkan rahasia pada wanita tua itu bukanlah pilihan yang bagus, mulut ibunya tidak jauh berbeda dengan pembawa acara gosip yang sering wanita itu tonton di pagi hari.

"Sekarang aku harus bagaimana?"

"Bicarakan dulu dengan Baekhyun, coba tanyakan padanya apa dia mau bergabung menjadi keluarga Park atau-,"

"Seribu persen mau, kami berani bertaruh", Kyungsoo menyela ucapan Sehun sehingga satu sikutan di perut dia dapatkan dari Baekhyun yang sedang bersungut-sungut antara kesal dan malu, "Lu, benar kan?", dia meminta bantuan pada sang sahabat yang sedang merapikan rambut Dennis, sementara si sulung sedang mengelus rahang Sehun yang terus memangkunya, pemandangan yang indah sekali, Kyungsoo akan mengabadikannya melalui kamera phonsel Kai karena dia sedang bertukar phonsel dengan pria itu.

"Em, tentu saja. Bahkan Baekhyun rela mengganti parfumnya demi dirimu Park Chanyeol"

"YA! jangan asal bicara"

"Memang benar kan?"

Bibir bawah Baekhyun maju beberapa senti, dia mencebik sekaligus merutuki mulut Luhan yang tidak jauh berbeda dengan mulut Jaejoong, "Iya juga sih", gumamnya lirih, wajahnya yang merona dia sembunyikan di balik punggung sempit Jasper.

KOLERIS-SANGUINWhere stories live. Discover now