Lalu tanpa disadari aku memegang tangannya berharap dia sadar, kemudian matanya sedikit demi sedikit terbuka menandakan bahwa dia telah sadar.
"Kim Taehyung gwaenchana?" tanyaku.
***
Ji Eun Pov
Dia tidak menjawabku, aku langsung bergegas memanggil perawat untuk mengecek keadaannya.
"Dia baik-baik saja jangan khawatir, kondisinya juga semakin membaik." Ucap seorang perawat setelah memeriksanya.
Aku mengucapkan terimakasih kepada perawat itu dan dia pun pergi meninggalkan ruangan ini. Aku menghampiri Taehyung dan duduk dikursi dekatnya.
"Tadi aku kerumahmu untuk mengambil ponselku yang tertinggal, dan aku melihat kau sudah tidak sadarkan diri di lantai jadi aku membawamu kesini." Jelasku padanya.
"Berhenti mencampuri hidupku!"ucapnya dengan sangat dingin lebih dingin dari musim salju.
"Mencampuri? Apa aku tidak salah mendengarnya hah, aku menolongmu Kim Taehyung, bukannya berterima kasih ini pertolongan kedua ku , jika aku tidak ada kau mungkin sudah mati." Jawabku dengan marah.
"aku tidak menyuruhmu untuk menolongku , sekarang pergi!" dia mengusirku tanpa mengucapkan terimakasih.
Aku pergi dengan perasaanku yang baru saja tercabik-cabik rasanya, aku menyesal telah menolongnya dan tidak ada lagi kata menolongnya mulai detik ini sampai seterusnya.
Masa bodo dengan ponselku aku akan menabung untuk membelinya lagi.
***
Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian di rumah sakit itu, sekarang Kim Taehyung sudah sembuh dan kembali bersekolah.
Saat pelajaran sedang berlangsung aku meminta izin kepada guru yang sedang mengajar di depan untuk pergi ke toilet.
Saat aku tiba di toilet aku melihat dua orang wanita sedang berdiri di depan cermin, aku menghiraukannya dan langsung masuk ke dalam toilet untuk membuang sesuatu yang harus dibuang.
Pada saat aku selesai dan membuka pintu toilet tiba-tiba seseorang menyiram ku dengan air pel yang kotor. Aku tidak tahu siapa pelakunya karena penglihatanku tidak jelas pada saat itu mungkin karena air yang menyiram seluruh tubuhku.
"Sial. Siapa yang berani melakukan ini, sekarang bajuku kotor dan basah , aku harus bagaimana aku tidak mungkin kembali ke kelas dengan keadaan seperti ini ?"ucapku sangat kesal.
Lalu aku keluar dari toilet dengan keadaan yang sangat mengkhawatirkan, seseorang memanggilku dari arah belakang
"Ji Eun tunggu!" teriaknya.
Aku membalikan tubuhku untuk melihat siapa yang memanggilku, dan ternyata itu Yoon Gi.
"Apa yang terjadi ? kenapa bajumu basah dan kotor?" Tanyanya.
"Entahlah, saat aku keluar dari toilet seseorang menyiramku dengan air pel yang kotor, aku tidak tahu siapa, dia langsung pergi setelah melakukan ini padaku." Jawabku dengan tidak sadar bahwa aku menjawab pertanyaan Min Yoon Gi lelaki yang menyebalkan ini.
"Kau tidak mungkin kembali ke kelas dengan keadaan seperti ini, sekarang ikut aku."Yoon Gi seperti biasanya menarik tanganku.
Dia membawaku ke rooftop, entah apa yang akan dia lakukan sekarang mungkin akan ada perayaan ulang tahun lagi seperti waktu itu.
"duduklah, aku akan menemanimu membolos hari ini, dan ya pakai ini kau pasti kedinginan."ucapnya seraya melepaskan jaket dan memberikannya kepadaku.
Entah apa yang aku rasakan saat ini, anehnya aku tidak marah kepadanya biasanya aku selalu marah dan meninggalkannya.
"gomawo." Tanpa sadar kata itu keluar dari mulutku.(terimakasih)
Dia tersenyum kepadaku, dan kami menghabiskan waktu di rooftop sambil menikmati pemandangan kota Seoul dari atas sini.
Aku mengingat kejadian saat ulang tahun Yoon Gi di rooftop ini, aku rasa waktu itu aku terlalu kelewatan, aku harusnya tidak terlalu kejam kepadanya apalagi itu hari ulang tahunnya.
"Mianhae, waktu itu aku pergi saat ulang tahunmu." Ucapku meminta maaf padanya.(maafkan aku)
"Aahh itu, sudahlah aku tidak marah kok, yang ada aku senang kau mau menyalakan lilinnya dulu sebelum kau pergi."jawabnya.
"Omo daebak. Kau barusan minta maaf ? Apa itu artinya kau menerimaku dan berkencan denganku?" lanjutnya dengan wajah gila.
"Yak!! Kau ini aku hanya meminta maaf padamu tidak lebih, kukira kegilaanmu sudah membaik ternyata masih sama, aku tarik kata-kataku tadi aku tidak jadi meminta maaf padamu."jawabku dengan volume suara yang tinggi sambil memukulnya berkali-kali.
"Ne arasso Ji Eun , mianhae aku hanya bercanda mianhae." Teriaknya memohon ampun sambil berlari menghindari pukulanku.( iya aku mengerti)
Tanpa sadar aku mengejarnya dan terjadi aksi kejar-kejaran seperti tokoh kucing dan tikus yang ada di cartoon.
"ini tidak sakit, bahkan beratus-ratus pukulan aku menerimanya. Kesakitanku hanya melihatmu terluka jadi jangan terluka agar aku tidak merasakan sakit, Jung Ji Eun"
*PLAY SONG 'Butterfly-bts'*
-to be continue-
Ji Eun udah mulai luluh nih sama Yoon Gi , kalo Author sih udh pingsan digituin.
jangan lupa vote + comment + add reading list ya
Gomawo
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Same
FanfictionKisah cinta segitiga di dalam persahabatan yang menciptakan banyak pengorbanan. Ji Eun siswi cantik yang tidak ingin berurusan lagi dengan cinta dan tidak tertarik lagi dengan pria karena kisah masa lalunya. Min Yoon Gi siswa populer sekolah yang se...