Hari ini benar-benar hari yang sial untukku setelah mendapat siraman air tadi aku juga mendapat perlakuan tidak baik dari si murid baru itu.
***
-Beberapa hari kemudian-
Taehyung POV
Akhir-akhir ini aku selalu memperhatikan wanita itu bahkan aku mengetahui namanya, Jung Ji Eun.
Entah kenapa aku selalu mengkhawatirkannya dan aku selalu menolongnya saat dia dalam bahaya, entahlah mungkin karena aku tidak suka jika seseorang dicelakai dengan sengaja.
Pelajaran hari ini berakhir saatnya aku pulang, aku tidak melihat Ji Eun mungkin dia sudah menunggu bus di halte aku segera pergi menuju halte berharap bertemu dengannya disana.
Aku selalu mengikutinya saat pulang sekolah bahkan aku selalu memastikan dia masuk ke rumahnya dengan selamat, aku sendiri juga tidak tahu mengapa aku melakukan hal ini, aku hanya mengikuti apa kata hatiku dan aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadanya.
Saat aku sampai di halte aku tidak melihatnya, apa dia sudah pulang.
Tidak sengaja aku melihat Se Mi temannya Ji Eun sedang berjalan menuju halte tempatku berada. Untuk pertama kalinya aku bertanya pada seseorang karena aku merasakan kekhawatiran yang tidak beralasan ini.
"Se Mi-ya, apa kau melihat Ji Eun?" tanyaku dengan nada canggung karena ini pertama kalinya aku berinteraksi dengan seseorang.
"Mwo? Oh daebak kau Kim Taehyung bertanya padaku? Dan mengapa kau menanyakan Ji Eun?" jawabnya dengan mulut yang terbuka lebar mungkin karena terkejut.
"Cepat katakan dimana Ji Eun, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang."jawabku.
"Aku tidak melihatnya, aku rasa dia mungkin sudah pulang. Ah ya busnya sudah datang aku duluan, Annyeong"jawab Se Mi lalu pergi menaiki bus tujuannya.
Aku mencoba untuk berpikir positive tentangnya, mungkin memang benar jika Ji Eun sudah pulang.
Akhirnya aku sampai dirumah, aku langsung membaringkan tubuhku sejenak untuk melepas lelah. Aku masih memikirkan Ji Eun, rasanya tidak tenang jika aku tidak melihatnya langsung.
Pandanganku beralih ke arah meja yang ada di kamarku, dan aku melihat sebuah ponsel berwarna putih yang tentunya milik Ji Eun. Lalu aku berniat untuk mengembalikannya nanti malam sekaligus melihat keadaannya agar aku tidak terus memikirkannya.
19:00 waktu seoul aku segera mengambil mantelku dan pergi menuju rumah Ji Eun untuk mengembalikan ponselnya.
Aku berjalan kaki karena rumahnya tidak terlalu jauh hanya beda beberapa blok saja dari rumahku.
Kuketuk pintu rumahnya setelah aku sampai dan kemudian seorang wanita yang lebih tua dariku membukakan pintu.
"Annyeong haseyo ahjumma, saya temannya Jung Ji Eun, apa saya boleh bertemu dengannya?" Aku membungkukan badan untuk menyapa orang itu yang aku rasa itu ibunya Ji Eun.
"Tapi Ji Eun belum pulang, ibu pikir dia sedang bersama teman-temannya." Jawab Jung ahjumma.
"Mwo? Tadi sepulang sekolah saya tidak melihatnya dan saya juga sudah bertanya kepada Se Mi tapi dia juga tidak melihatnya, saya kira Ji Eun sudah pulang."jawabku dengan ekspresi terkejut.(apa)
----
----
----
----Aku terdiam sejenak.
"saya harus pergi sekarang, kamsahamnida ahjumma."
Aku rasa sesuatu terjadi kepada Ji Eun tidak biasanya dia seperti ini, aku pun pamit dan segera pergi ke tempat yang ada di pikiranku saat ini, tujuan pertamaku.
Sampailah aku di sebuah gedung bertingkat dengan gerbang berwarna hitam yang tentunya ini sekolahku.
Aku meminta izin kepada penjaga sekolah yang sedang berjaga untuk masuk ke dalam gedung sekolah aku berharap aku bisa menemukan Ji Eun disana. Untungnya penjaga sekolah itu mengizinkanku untuk masuk dan mengantarku.
Aku berlari kesana kemari sambil berteriak memanggil nama Ji Eun dengan harapan dia bisa mendengarku.
Aku pergi ke rooftop dan mencarinya namun Ji Eun tidak ada, aku memasuki semua ruangan yang ada disekolah ini namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Ji Eun.
Aku tidak tahu harus bagaimana, aku sangat mengkhawatirkannya, aku duduk di lantai dan bersandar ke sebuah tembok di lorong sekolah untuk menjernihkan pikiranku sejenak.
Kemudian aku teringat satu hal yaitu toilet, ya toilet aku belum mencarinya disana.
Aku segera berlari menuju toilet yang tentunya toilet wanita. Aku membuka satu persatu pintu toilet dan ternyata pintu yang paling ujung terkunci.
Penjaga sekolah membukakan pintu itu dengan kunci yang dibawanya. Aku segera membukanya dan benar dugaanku Ji Eun sedang terbaring dan tidak sadarkan diri di lantai toilet.
***
***
***Ruangan berdinding putih dengan seorang wanita diatas ranjang berwarna putih yang tidak sadarkan diri.
Kugenggam tangan wanita itu, air mataku jatuh dengan sendirinya keringat dingin bercucuran di tubuhku. Aku mengingat kembali kejadian itu, rasanya aku mulai ketakutan lagi.
"Ji Eun sadarlah buka matamu, jebal" pintaku padanya yang sedang terbaring lemah.(kumohon)
-to be continue-
Apa Author harus kekunci di toilet biar ditolongin Taehyung oppa.
Jangan lupa vote + comment +add Reading List ff ini ya
Gomawo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Same
FanfictionKisah cinta segitiga di dalam persahabatan yang menciptakan banyak pengorbanan. Ji Eun siswi cantik yang tidak ingin berurusan lagi dengan cinta dan tidak tertarik lagi dengan pria karena kisah masa lalunya. Min Yoon Gi siswa populer sekolah yang se...