Chap 22 : (Bukan) Kencan

5.4K 404 42
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Rate: T

Genre : Hurt/Comfort, Romance, Action

Warning :
- Naruhina Alternate Universe
 - Ide murni milik saya
- Jika ada kesamaan alur, karakteristik cerita dan tokoh, atau lain-lain maka murni merupakan ketidaksengajaan
- Typo(s)
- DLDR.

...

Magnetic

Chapter 22 : (Bukan) Kencan

...

Happy Reading

...


Dua minggu kemudian akhirnya Naruto bisa bebas bergerak seperti biasa. Sebenarnya ia sudah keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu, tapi neneknya memaksanya diam dirumah dan melarangnya keluar satu langkahpun dari pintu rumahnya. Untung saja Naruto bisa meyakinkan neneknya bahwa ia sudah merasa sehat, jika harus berdiam diri dirumah itu satu hari lagi, Naruto mungkin akan benar-benar gila.

Naruto mengemudikan mobilnya dijalan raya. Ia akhirnya bisa kembali mendapatkan mobilnya yang disita meski harus membayar denda yang tidak sedikit, lagipula itu memang salahnya. Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak peduli dengan yang lain saat itu.

Naruto melajukan mobilnya menuju markas besar Kepolisian Nasional Jepang di distrik Chiyoda. Melalui Sasuke, Naruto meminta bantuan Itachi untuk bisa menginterogasi pria yang menjadi penyandera Hinata waktu itu. Hinata sudah mengatakan kebenarannya, saatnya mengetahui kebenaran dari pria itu. Ia perlu memaksa pria itu bagaimanapun caranya, karena Hidan, meskipun sudah mereka tahan, dia menolak membuka mulut sama sekali, dan mereka kembali menemui jalan buntu.

Naruto masuk ke ruangan Itachi, dan disana juga ada Sasuke. Begitu Naruto tiba disana, Itachi langsung bertanya tanpa basa-basi. "Kenapa kau tiba-tiba ingin bertemu dengan pria itu Naruto?"

"Ada sesuatu yang ingin aku pastikan, kau bisa memberikan izinnya kan Itachi?" tanya Naruto.

"Ya, tapi tidak bisa terlalu lama, hanya lima belas menit."

"Tidak masalah, itu sudah cukup."

Mereka keluar dari ruangan Itachi menuju ruang interogasi. Dalam perjalanan kesana Naruto bertanya pada mereka, "Bagaimana dengan Hidan?"

Sasuke langsung merengut kesal, "Masih tetap bungkam seperti sebelumnya. Karena dia tidak terpengaruh sama sekali dengan siksaan macam apapun, kita tidak punya sesuatu yang bisa membuatnya bicara."

Naruto mengangguk mengerti, Kakuzu saja bahkan menembak dirinya sendiri. Mungkin mereka sudah meremehkan ketangguhan akatsuki.

"Pria itu sudah ada didalam, kami akan melihat dari ruangan sebelah." ucap Itachi.

Naruto mengangguk ia memutar kenop pintu dan membuka pintu. Disana pria tua yang bernama Tazuna itu duduk dengan kedua tangan diborgol diatas meja. Pria itu mendongak menatap Naruto ketika ia mendengar suara pintu yang dibuka, Naruto menutup pintu berjalan menuju kursi dihadapan pria itu.

"Kenapa aku dipanggil untuk interogasi lagi? aku sudah mengatakan semua yang aku tahu." ucap pria itu.

"Aku akan memberikan penawaran, kau bilang anak dan istrimu sedang disandera oleh orang yang menyuruhmu kan?" pria itu mengangguk dengan cepat, kemudian Naruto melanjutkan. "Aku akan menyelamatkan anak dan istrimu, dengan syarat kau harus menjawab semua pertanyaanku dengan jujur."

MagneticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang