Chap 17 : Osaka -1

4.6K 396 5
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Rate: T

Genre : Hurt/Comfort, Romance, Action

Warning :
- Naruhina Alternate Universe
 - Ide murni milik saya
- Jika ada kesamaan alur, karakteristik cerita dan tokoh, atau lain-lain maka murni merupakan ketidaksengajaan
- Typo(s)
- DLDR.

...

Magnetic

Chapter 17 : Osaka -1

...

Happy Reading

...


Naruto sesekali melirik Hinata yang terpaku menatap jalan raya. Perkiraan Naruto ternyata meleset, jalanan sedang dalam kondisi yang padat. Mereka akan terlambat sampai ke bandara.

Sebelumnya Naruto sudah menghubungi teman-temannya bahwa ia dan Hinata sedang dalam perjalanan menuju bandara. Sakura dan Ino langsung merasa lega Naruto sudah menemukan Hinata. Segera saja mereka menyusul untuk menunggu Hinata di bandara.

"Hinata, apa boarding pass mu kau yang pegang?" tanya Naruto tiba-tiba.

Hinata menoleh pada Naruto dan menggeleng, "Tidak, Mei yang menyimpannya untukku."

Naruto kemudian meraih ponselnya dan menghubungi Sasuke.

"Teme, kau sudah dibandara?" tanya Naruto begitu Sasuke menerima panggilannya.

"Ya, kau dimana? staff Hinata sudah menunggu."

"Kami terjebak macet dijalan. Apa staff Hinata sudah mengurus boarding pass Hinata?"

"Ya, mereka hanya tinggal menunggu kedatangan Hinata."

"Baguslah. Teme, tolong tunda penerbangan Hinata, hanya 10 menit saja."

Hinata membulatkan mata mendengar permintaan Naruto pada Sasuke. Bagaimana bisa?

"Kau gila ya dobe?! Bagaimana caranya aku bisa menunda penerbangan pesawat?!"

"Caranya terserah kau saja."

"Aku bisa dipenjara!"

"Tidak ada yang akan menangkap anak menteri pertahanan Jepang."

"Ada. Petugas bandara."

"Ayolah teme, apa kau tidak mau membantu Hinata? anggap saja penebusan dosamu."

Naruto bisa mendengar geraman kesal Sasuke diseberang sana.

"Sialan! MATI SAJA SANA KAU DOBE!"

Naruto harus menjauhkan ponselnya dari telinganya karena teriakan Sasuke. Hinata sendiri bisa mendengar teriakan umpatan Sasuke dengan jelas.

Namun Naruto justru menyeringai dan kembali bicara pada Sasuke.

"Bagus, terima kasih teme." Naruto memutuskan sambungan telepon dan kembali berfokus pada jalanan.

"Kau berterima kasih pada orang yang menyumpahimu untuk mati?" tanya Hinata heran.

Naruto tertawa kecil, "Jika Sasuke mengumpat, itu pertanda bagus. Dia akan membantu kita."

Hinata memiringkan kepala dan dahinya berkerut semakin dalam. "Bagaimana kau tau? memangnya apa yang akan dilakukan Sasuke jika dia tidak akan membantu?"

MagneticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang