Chap 9 : Pesta -1

4.9K 378 18
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Rate: T

Genre : Hurt/Comfort, Romance, Action

Warning :
- Naruhina Alternate Universe
 - Ide murni milik saya
- Jika ada kesamaan alur, karakteristik cerita dan tokoh, atau lain-lain maka murni merupakan ketidaksengajaan
- Typo(s)
- DLDR.

...

Magnetic

Chapter 9 : Pesta -1

...

Happy Reading

...

Hinata menekan nomor Sakura diponselnya lalu mendekatkan benda itu ketelinganya, sementara sebelah tangannya memegang kemudi.

Pada dering kedua, Sakura menjawab teleponnya.

"Sakura-chan, kau sudah sampai?"

"Ya, Hinata-chan, kami menunggu ditempat parkir, kau ada dimana?"

"Baiklah, tunggu disana, kalian tidak bisa masuk tanpaku, aku tiba lima menit lagi."

"Baiklah."

Sakura menutup sambungan dan memasukkan kembali ponselnya dalam clutches-nya.

"Bagaimana?" tanya Ino.

"Hinata masih dalam perjalanan, dia bilang lima menit lagi tiba."

"Kenapa kita tidak menjemputnya saja?" Naruto heran jika memang mereka harus masuk dengan Hinata bukankah lebih baik berangkat bersama Hinata saja.

"Hinata tidak mau, dia bilang dia harus kembali ke butik dulu untuk mengambil sesuatu dan menyuruh kita berangkat lebih dulu." terang Sakura.

Sakura mendekatkan wajahnya pada kaca jendela, memeriksa sekali lagi penampilannya. Sakura sangat menyukai gaun buatan Hinata ini. Gaun berbentuk A-line asimetris dengan pundak off-shoulder dan berwarna merah burgundy membuat Sakura tampak sangat menawan.

Begitu pula dengan Ino, ia juga mengenakan baju buatan Hinata. Gaun Ino tampak lebih seksi dengan model sheath split front dan pundak halter yang semakin menonjolkan bentuk tubuhnya. Warna biru aquamarine sangat serasi dengan warna matanya.
.
.

Lima menit kemudian Hinata tiba disana. Hinata keluar dari mobil dan melihat Sakura dan Ino yang melambai kearahnya dari kejauhan. Di samping mereka juga berdiri Sasuke, Naruto dan Sai dalam balutan jas formal mereka.

Hinata tidak bergeming dari sana. Ia tiba-tiba merasa tidak yakin. Ekspresi murung menyapu wajah cantiknya. Apa ia sebaiknya membatalkannya saja?

Hinata teringat percakapannya dengan Neji dirumah beberapa jam yang lalu.

Flashback

Hinata sudah siap berangkat dengan gaun dengan model A-Line dan off-shoulder berwarna ungu lilac-nya ketika Neji memanggilnya.

"Kau yakin tidak mau kutemani Hinata?"

"Ya Neji-nii, lagipula aku bersama teman-temanku, mereka sudah berangkat lebih dulu kesana."

Hinata berjalan menuju pintu depan dengan Neji yang mengikutinya dibelakang Hinata.

"Teman-temanmu? Sakura dan Ino?"

MagneticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang