Chap 37 : Ujian Cinta

6.2K 426 47
                                    

I love you, aku mencintaimu.
Kata-kata yang tak bisa aku tahan lagi.
Hatiku yang bergetar,
terus menyembunyikan kata-kata ini.
...
Bagaikan mentari bersinar,
Yang membutakanku ketika pagi datang.
Kau yang selalu bersinar, bagaikan mentari.
Begitulah kau untukku
...
I like you, aku menyukaimu
Seperti pohon rindang yang besar, kau yang selalu membuatku nyaman saat disampingmu.
Kau yang selalu melindungiku.
...
Kita yang telah bersama untuk waktu yang lama.
Bahkan setelah semua ini,
Mari selalu membuat kebersamaan yang nyaman satu sama lain.
...
Kau akan selalu disisiku.
...
Aku akan selalu disisimu.
...
Kita akan selalu bersama selamanya.
...
(L and Kim Yerim - Love U Like U)

.
.
.
Naruto milik Masashi Kishimoto

Rate: T

Genre : Hurt/Comfort, Romance, Action

Warning :
- Naruhina Alternate Universe
 - Ide murni milik saya
- Jika ada kesamaan alur, karakteristik cerita dan tokoh, atau lain-lain maka murni merupakan ketidaksengajaan
- Typo(s)
- DLDR.

...

Magnetic

Chapter 37 : Ujian Cinta

...

Happy Reading

...


Enam tahun kemudian.
Desember, 20xx
Narita International Airport, Japan.

Wanita berambut biru malam yang berpotongan pendek itu sedang sibuk menekan tombol pada ponsel ditangan kanannya sambil menarik koper dibelakangnya dengan tangan kiri.

"Dimana Neji-nii? Dia bilang akan menjemputku." Hinata menggerutu sambil berjalan menuju pintu keluar. Begitu tiba diluar, udara dingin Tokyo langsung menyambutnya. Hinata sedikit menggigil. Ia memasukkan ponselnya ke tas tangannya dan merapatkan mantelnya. Ia berdiri dipinggir jalan untuk menunggu Neji yang sudah berjanji akan menjemputnya.

"Perlu tumpangan Mademoiselle?"

Suara itu berasal dari samping Hinata, didengar dari suaranya yang berat, sudah pasti seorang pria. Hinata memutar leher menatap orang itu. Pria itu sangat tinggi, mungkin sekitar 185 cm. Hinata benar-benar terlihat pendek berdiri disamping pria itu, padahal Hinata sudah menggunakan boots dengan heels yang cukup tinggi.

Hinata mengamati keseluruhan penampilan pria dengan potongan rambut pendek dan agak cepak itu. Dia cukup bergaya, dengan pea coat berwarna biru gelap yang dipadukan dengan sweater abu-abu dan jeans berwarna hitam membuatnya tampak lebih muda dari seharusnya. Dan cuaca musim dingin sepertinya membuatnya memutuskan untuk menyampirkan syal berwarna merah menutupi lehernya. Hinata hanya menatap pria itu datar, sementara pria itu tersenyum menggoda pada Hinata.

Hinata kembali berpaling menatap jalanan didepannya. "Maaf Monsieur, aku sedang menunggu jemputanku."

Pria itu mengangkat alis. "Benarkah? kalau begitu mungkin kau ingin minum segelas kopi hangat bersamaku di cafe dekat sini sambil menunggu? Kurasa menunggu disini tidak akan menyenangkan, musim dingin di Tokyo tahun ini benar-benar sangat dingin."

MagneticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang