[Biarkan waktu yang menentukan]
Youth High School Yard_10.00 a.m
"Kenapa lo menghindari gue?"Yeri berusaha menjaga kontak matanya dengan Jungkook namun bola mata Jungkook berusaha menghindar. Rasa khawatir dan gelisah memenuhi hatinya terutama saat dia melihat wajah Yeri yang menampakan raut kecewa.
"Yer, lo- udah dikasi tau sama Tzuyu kan?" Jungkook mengusap kasar rambutnya. Lidahnya bergerak membasahi bibirnya yang kering.
"Tentang apa?" jawaban polos Yeri membuat Jungkook mengernyit bingung.
Bukankah seharusnya Yeri udah tau kalo Jungkook nyatain perasaan ke Tzuyu beberapa hari yang lalu? Apa mungkin Yeri cuma pura-pura gak tau? Ato Tzuyu memang gak cerita apa-apa ke Yeri?
"Jungkook!" Yeri menyadarkan Jungkook dari lamunannya.
"Ya?"
"Kenapa lo menghindari gue? Gue ada salah sama lo?" raut wajah Yeri yang berubah sedih membuat Jungkook jadi panik.
"Eh? Eng-engga kok! Lo gak salah apa-apa Yer. Gue juga gak menghindari lo kok!"
"Lah terus? Kenapa sejak tadi pagi tiap kali kita salipan lo gak pernah senyum ke gue? Lo juga gak ngajak gue bicara sama sekali kayak biasanya!"
"Gak Yer, gue gak menghindari lo" Jungkook menghela napas berat.
"Terus kenapa?"
"Em... Jadi gini Yer"
"Kemaren tuh gue ke dokter gigi, dan ternyata gigi gue ada yang lubang. Letaknya agak depan juga. Jadi gue takut kalo senyum ato bicara sama lo, ntar lo jijik sendiri"
Jungkook bisa melihat raut wajah kecewa Yeri berubah jadi cengo. Lucu banget deh wajahnya, Jungkook jadi pengen nyubit. Walau begitu, tetap saja dia melihat sedikit sorot kekecewaan dari manik mata Yeri. Membuat Jungkook berpikir 2 kali, apakah Yeri sedang bepura-pura.
"ASTAGA! Cuma karena gigi lo lubang?" Yeri mengacak rambutnya kesal. Dia galau seharian hanya karena sebuah lubang di gigi? Gak worth it sama sekali.
Jungkook gak bohong kok soal giginya yang lubang. Kemarin sore dia sama mamanya pergi periksa gigi bulanan. Awalnya Jungkook pikir dia hanya sakit gigi ringan biasa entar ilang sendiri, gak taunya malah ada yang lubang. Dan hari ini malah tambah sakit.
Menyikapi reaksi Yeri yang kesal, Jungkook hanya bisa cengengesan terus bilang "Sorry Yer... Hahaha. Btw, ini kenapa bicaranya jadi lo-gue?"
"Ha?"
"Gak pake aku-kamu gitu?"
Yeri kedip-kedip 2 kali "Oh iya! Lupa!". Mereka pun tertawa bersama.
Saat tawa mereka reda, Yeri tersenyum penuh makna yang tak dapat Jungkook mengerti. Dia memang tertawa, tapi sorot matanya menunjukan kesedihan tanda dia terluka. Jungkook gak tau kenapa sorot matanya berubah, tapi tetap saja Jungkook gak suka dengan perubahan itu.
"Jungkook" kata Yeri dengan lembut.
"Kamu-beneran suka sama aku?"
"Beneran dong"
"Kamu suka juga sama kak Nayeon?"
Jungkook mengangguk.
"Sekedar suka ato sayang sama aku?" Yeri berusaha lembut tapi nadanya justru terdengar makin melemah. Rasa sesak di dadanya, berusaha dia tahan sebisa mungkin agar tidak berubah menjadi air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid - JUNGRI [COMPLETE]
Fanfiction[Karena mengharapkanmu adalah sebuah kebodohan] Kim Yerim, awalnya gadis yang ceria dan menyebarkan aura positif kemanapun dia pergi. Hingga pertemuannya dengan Jungkook, salah satu pertemuan yang dia sesali. Membuat sikap Yeri berubah. Jungkook la...