(Part ini terselip di scene sebelum acara prom night)
Jungkook mengelap peluh keringat di dahinya. Perjalanan dari kampus menuju kos-kosan Jaehyun memakan lebih dari setengah jam karena jarak yang cukup jauh. Selain itu, jalanan Kota Seoul siang ini mendadak macet parah. Dapat menjelaskan mengapa kaos yang Jungkook kenakan menjadi basah karena keringat.
Jungkook segera melangkah masuk setelah memarkirkan motornya. Angin semilir yang menerpa kulitnya membuat Jungkook merasa sedikit lebih rileks. Melewati kemacetan tadi membuat mood nya memburuk.
Setelah mengetuk pintu beberapa kali, Jaehyun pun membukakan pintu dan menyuruh Jungkook masuk.
Kos-kosan yang ditempati Jaehyun tidak selalu dijaga oleh pemiliknya. Sang pemilik hanya mengunjungi kos tiap seminggu sekali. Itu lah mengapa Jaehyun suka kos di tempat ini, penghuninya dapat merasa bebas.
"Kamar lo yang mana?" tanya Jungkook sambil melihat-lihat. Ini pertama kalinya Jungkook berkunjung.
"Di lantai dua." jawab Jaehyun.
"Satu lantai berapa kamar?"
"7."
"Luas gak kamarnya?"
"Biasa, ada kamar mandi dalam." jawab Jaehyun diserai ancungan jempol.
Seperti apa yang dikatakan Jaehyun, kamar yang ia tempati memang tidak terlalu luas namun cukup untuk satu orang. Jungkook tidak telalu paham seperti apa wujud kos-kosan ataupun kamar di dalamnya. Sehingga dia sedikit terlihat ndeso karena berpikir kos-kosan tersebut terlihat seperti hotel minimalis sederhana.
Padahal tidak semua kos-kosan terlihat mewah dan bersih seperti yang Jaehyun tempati. Nyatanya banyak kos-kosan yang terletak di pinggiran kota dengan ukuran kamar yang sempit.
"Jadi lo mau curhat apa lagi? Gue sampe batal kencan cuma buat dengerin curhatan lo yang katanya urgent itu." kata Jaehyun kesal.
"Ya maaf, tapi masalah gue ini beneran serius!"
"Hm... Cerita cepetan, to the point aja." Jaehyun menghela napas. Dia mengambil duduk bersandar pada pinggiran kasur sementara Jungkook duduk di kursi dekat meja belajar.
"Gue ada dua masalah, mau yang mana duluan?"
"Yang lebih bikin lo stress kapan hari."
Yap, pernah sekali saat sedang bermain basket berdua Jungkook lebih banyak melamun daripada mendengarkan Jaehyun berbicara. Sampai saat itu kepala Jungkook terkena lemparan bola sebanyak 3 kali karena tidak fokus.
Saat ditanya jawabannya hanya "Gue lagi ada masalah."
"Yeri sekarang makin cantik Jae..." ucap Jungkook terdengar sedikit merajuk.
Baru mendengar kata pertama saja Jaehyun sudah memutar bola matanya malas. Bosan mendengar curhatan yang sama berulang kali.
"Dia pinter juga, baik, banyak temennya, gue jadi tambah clbk. Gue harus gimana?" tanya Jungkook.
"Apa perlu gue jawab lagi?" Jaehyun balik bertanya.
"Makanya jujur sama perasaan sendiri. Udah jelas lo suka sama Yeri kok masih banyak ragunya." lanjut Jaehyun.
Jungkook terdiam. Terlalu sibuk dengan kebimbangan dalam otaknya.
Kalau saja Jaehyun tidak ingat buaya darat di depannya ini adalah sahabatnya, sudah pasti satu bogeman segar Jaehyun arah kan ke wajah Jungkook. Mendengar segala curhatan dan cerita Jungkook membuat Jaehyun gemas sendiri.
"Terus, masalah kedua apa?"
"Kak Nayeon mau tunangan."
"Oh? Sama siapa?" tanya Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid - JUNGRI [COMPLETE]
Fanfiction[Karena mengharapkanmu adalah sebuah kebodohan] Kim Yerim, awalnya gadis yang ceria dan menyebarkan aura positif kemanapun dia pergi. Hingga pertemuannya dengan Jungkook, salah satu pertemuan yang dia sesali. Membuat sikap Yeri berubah. Jungkook la...