17

885 87 1
                                        

Di suatu malam yang biasa, seorang laki-laki terlihat berjalan mondar-mandir di sekitar meja belajarnya. Tangannya menopang dagu, terkadang memijit pelipisnya pelan. Dia melihat jadwal kuliahnya di papan dekat kalender. Perhatiannya tertuju pada sticky notes bewarna kuning. Sticky notes berukuran paling besar penuh dengan huruf balok.

'TES HALAMAN 112
27/10/2017'

Jungkook akhirnya memilih duduk karena kakinya mulai pegal. Tes yang paling dia takutkan makin dekat. H-3. Tetapi dia masih belum meminjam catatan temannya.

Dia menyesal karena ketiduran waktu Pak Suho menerangkan materi. Jungkook sempat meminjam pada beberapa teman sekelas. Tetapi catatan mereka gak ada yang lengkap. Beberapa orang mengatakan mereka juga tertidur ketika pelajaran saat Jungkook bertanya. Gak bisa disalahkan, pelajaran saat itu memang terlampau membosankan. Banyak mahasiswa-i yang tertidur. Suara Pak Suho yang menerangkan materi terdengar bagaikan lagu pengantar tidur.

Otaknya mulai mencari jawaban. Mengingat-ingat siapa yang kira-kira termasuk murid rajin di kelas. Sedetik kemudian Jungkook langsung berdiri menggapai HP. Catatan dia seharusnya lengkap, pikir Jungkook.

Jungkook
Yer
Lo nyatet gak materi hal 112?

Yeri
Nyatet
Knp?

Jungkook
Lengkap gak?

Yeri
Lengkap sih menurut gue
Pokoknya Pak Suho ngomong apa, gue catet

Jungkook
Sip. Besok tolong bawain
Mau fotocopy

Yeri
Y

Walau jawabannya singkat, Jungkook sudah senang. Hatinya lega seketika. Kekhawatirannya mengenai tes akhirnya terselesaikan. Seingat Jungkook, Yeri hobi mencatat. Sehingga nama Yeri lah yang pertama kali terbesit di kepalanya.

Awalnya Jungkook sudah mau pinjam catatan pada Yeri. Namun dia berpikir dua kali karena gengsi. Pada akhirnya Jungkook mengalahkan egonya sendiri dan memutuskan untuk menelpon Yeri perihal meminjam catatan. Tetapi pada saat itu, dapat kalian tebak? Seorang laki-laki dengan suara asing bernama Mark lah yang mengangkat telepon. Yang membuat Jungkook lebih kaget adalah karena Yeri mengatakan bahwa Mark adalah pacarnya.

Dari nada suaranya, Jungkook paham kalau Yeri pasti sedang mabuk jadi perkataannya belum tentu benar. Yang membuat Jungkook kepikiran adalah, Yeri mabuk, saat sedang bersama dengan seorang laki-laki. Hal itu membuat pikiran Jungkook kemana-mana.

Selain itu, meminjam catatan membawa keuntungan lain bagi Jungkook. Yeri mengatakan bahwa dia ingin mereka bersikap seolah-olah gak mengenal. Tetapi bagaimanapun juga mereka tetap teman sekelas. Meminjam catatan atau PR adalah hal yang wajar. Dari sana Jungkook dapat memanfaatkan keadaan untuk mulai berteman lagi dengan Yeri dari awal.

Jungkook harus bisa memperbaiki semua ini.

Hari silih berganti. Burung-burung berkicauan di langit yang biru dan awan bergerak lambat. Ini pagi yang biasa dengan suasana yang biasa. Pagi yang normal.

Tetapi hati Yeri gak bisa normal untuk satu hal.

"Kook, ini" Yeri memberikan buku catatannya.

"Thanks. Gue balikin secepatnya" Jungkook menerima buku tersebut, tak lupa tersenyum.

"Sans. Balikin aja besok, ulangannya kan masih besok lusa"

"Oke"

Yeri pikir rasa menggelitik saat bersama dengan Mark kemarin dapat meredakan rasa sukanya pada Jungkook. Tetapi enggak. Yeri masih tetap berdebar saat bertemu dengan Jungkook. Gugup ketika berbicara dengannya. Dan kesulitan mengendalikan emosi serta ekspresi wajah. Yeri juga takut wajahnya tiba-tiba merona saat bertatapan mata dengan Jungkook dalam waktu lama.

Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang