23

1.1K 97 11
                                    

"Kak, bolanya kak!!!" teriakan Jaemin membuat Mark kembali menapak di bumi. Tadi dia sedang melaum, entah memikirkan apa.

Tetapi terlambat, saat dia sadar, bola yang dilempar Suga terlanjur mengenai kepalanya.

"AAAAHHH!" Mark meringis memegang kepalanya.

PRITTT

Henry membunyikan peluitnya. Memanggil Mark agar keluar dari lapangan. Lalu menyuruh yang lain untuk tetap melanjutkan latihan.

Jaemin dan Suga, anggota yang satu tim dengan Mark mulai mengomel. Kesal karena Mark yang sedari tadi gak bisa fokus.

Kak Henry pun menanyakan hal yang sama.

"Kamu kenapa hm? Dari tadi gak fokus, mikirin apa?"

"Gak tau kak. Perasaan gue tiba-tiba jadi gak enak"

Sejak mengantar Yeri ke prom 1 jam yang lalu, Mark terus menerus dihantui perasaan gak enak. Dia jadi gak bisa fokus latihan. Dan terus menerus mendapat teguran dari hyung dan dongsaeng nya.

"Yaudah, istirahat dulu gih. 2 menit lagi lanjut latihan"

Mark hanya menjawab dengan anggukan.

Ketika hendak berjalan ke kamar mandi, Hoseok gak hati-hati mengontrol bola yang dilemparnya. Alhasil bola tersebut keluar dari lapangan. Bukan hanya keluar, bola dengan kecepatan diatas rata-rata itu mendarat tepat diatas tas ransel milik Mark di samping lapangan.

Mark mengurung niatnya untuk cuci muka di kamar mandi. Dia lebih memilih mengecek bagaimana keadaan tasnya.

"SORRY MARK. ABANG GAK SENGAJA!!!" teriak Hoseok kencang dari lapangan. Tanganya membentuk seperti TOA. Dan dia menyengir tanpa dosa.

"IYA BANG GAK PAPA" balas Mark gak kalah kencang.

Mark mengecek keadaan tasnya. Selain gantungan kuncinya yang pecah menjadi dua, gak ada kerusakan apa-apa. Yang paling penting, HP nya aman setosa.

Tetapi, perasaan Mark makin gak enak.

Karena gantungan kunci yang pecah itu, adalah pemberian Yeri.

Firasat buruk dalam hatinya makin menjadi-jadi. Mana di luar lagi hujan deras juga. Membuat hati makin enggak tentram.

Yer, lo gak papa kan disana? -Mark.
















Baru saja dipikirkan, Yeri tiba-tiba menelpon. Mungkin dia minta dijemput. Tapi sekarang kan masih jam setengah 9?

"Halo?" sapa Mark.

Begitu mendengar suara Yeri yang terisak, ditambah suara hujan sebagai latar belakangnya, Mark merasa ada yang enggak beres.

"Kak Henry, gue ijin pulang duluan ya? Ada urusan" ijin Mark lalu menyambar tas dan kunci mobilnya. Dia menggenggam erat pecahan gantungan kunci tadi.

Ketika Mark sudah masuk ke mobilnya, suara isakan Yeri berhenti terdengar.

Tergantikan suara gesekan ban dengan aspal, dan suara mesin mobil.

Juga suara serupa dengan tabrakan.

Mark makin panik. Pikirannya kalang kabut tat kala Yeri gak menjawab apa-apa lagi di seberang. Dia memutuskan telepon lalu tergesa-gesa menjalankan mobilnya ke kampus Yeri.

Pantas saja firasatnya sejak tadi gak enak.

Mark terus menerus memukul setirnya, terkadang sehingga membuat klaksonnya turut berbunyi. Jalanan malam yang lenggang membuat Mark semakin ngebut. Lampu merah pun dia terobos.

Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang