27

1.2K 125 11
                                    













[Kita tidak membutuhkan teman yang datang jika hanya ada maunya]

Kejadian hari ini membuat Yeri terpukul. Seharian dia mati-matian berusaha menghindari Jungkook. Tidak berbicara, bertatap muka, atau pun bersalipan. Tetapi hatinya tidak bisa tenang.

Dia merasa sakit, sementara Jungkook tetap bebas tertawa bersama teman-temannya.

Tidak adil.

Apa lagi Jungkook memutuskan Yeri melewati Jaehyun sebagai perantara. Haha, brengsek sekali si pengecut itu. Yein sudah angkat tangan, tidak mau ikut campur dalam masalah sebesar ini. Dia takut memberi nasehat atau saran yang salah atau kurang tepat dan pada akhirnya justru membuat Yeri semakin terluka.

Saat ini, Yeri mengikuti Jungkook. Ingin berbicara 4 mata, menyelesaikan semuanya hingga tuntas. Selama dia masih belum berbicara langsung dengan Jungkook, Yeri menolak percaya dengan ucapan Jaehyun.

Ketika melihat Jungkook berjalan di halaman belakang yang sepi, Yeri langsung menarik lengan Jungkook. Sehingga lelaki itu berhenti dan membalikan badan.

"Yeri?" Jungkook menahan napas nya ketika tatapan tajam Yeti menusuk manik matanya.

"Gue rasa ada yang perlu kita bicarakan, Jeon Jungkook"

"Kenapa lo mutusin gue?" kata-kata Yeri dingin, saat bertanya.

"Gue udah bilang lewat Jaehyun-"

"-Tapi mengatakan hal ini lewat perantara, adalah tindakan pengecut. Lo pengecut, Jungkook"

Jungkook terdiam. Baru pertama kali dia melihat Yeri sedingin ini.

"Gue mau putus Yer, gue suka sama orang lain"

"Siapa?" Yeri menyambar perkataan Jungkook cepat.









"Kak Nayeon"

Mendapat apa yang di inginkan, Yeri melepas cengkramannya pada lengan Jungkook. Raut wajahnya berubah lebih tenang, tidak sedingin sebelumnya.

"Udah gue tebak" Yeri terkekeh sebentar lalu melanjutkan "Semoga setelah lulus nanti, kita gak pernah bertemu lagi Jungkook" Yeri tersenyum samar lalu pergi. Tiap langkah nya terasa berat. Wajah dinginnya berubah menunjukkan kelemahan dalam diri Yeri. Setelah bersembunyi di balik tembok besar, air mata yang Yeri tahan akhirnya meluncur keluar.

Yeri berusaha tegar, tetapi tidak bisa.






Jungkook mengira setelah di putusin, Yeri bakal curhat ke Yein atau temannya yang lain lalu menghindari Jungkook. Seakan tidak pernah kenal, perilaku biasa orang habis patah hati. Tetapi perkiraan nya salah, Yeri malah menemuinya  dengan wajah dingin dan ucapan yang gak pernah Jungkook bayangkan.

Dan entah kenapa, dadanya merasa sakit mendengar dan melihat sorot mata Yeri yang gelap.

Mungkin kah Jungkook hanya merasa bersalah?

Rasanya, tidak. Rasa sesak di dadanya itu memiliki arti berbeda yang tidak bisa Jungkook pahami.

"Gue minta maaf Yer" gumam Jungkook.


Setelah bertemu Jungkook, hati Yeri merasa lebih tenang. Walau rasa sakit nya masih sangat terasa. Berkali-kali Yeri berkata pada dirinya,

Lupakan Jungkook.
Dia cuma cowok brengsek pengecut.
Lo pantas dapat yang lebih baik, Yeri.

Namun, tetap saja hatinya merasa sakit. Pikirannya gak fokus, Yeri gak bisa mendengar pelajaran dengan baik, dan seharian ini Yeri lebih banyak melamun.

Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang