Di sebuah rumah besar yang mewah, seorang gadis tengah duduk bersandar pada sofa dekat tungku perapian. Buku itu tentang bertema tentang vampire. Termasuk salah satu tema favoritnya. Terdengar bunyi sambaran petir beberapa kali. Mungkin sebentar lagi akan hujan angin. Namun bunyi itu tidak mengganggu kegiatannya membaca novel.
Orang tuanya belum pulang, dan adiknya tengah tidur. Ketenangan yang cocok untuk membaca novel horor. Di tengah kesunyiaan disertai suara bara tungku perapian, bel pintu rumah berbunyi.
Gadis itu menyelipkan beberapa helai rambutnya kebelakang telinga. Dia meletakan novelnya di meja lalu berjalan untuk melihat siapa yang berkunjung malam-malam begini. Kalau orang tuanya pulang, seharusnya mereka bisa langsung membuka kunci pintu tanpa harus membunyikan bel.
Begitu pintu terbuka, terlihat seorang gadis dengan rambut coklat sepunggung dengan mata sayu.
"Yeri? Ngapain lo ke sini malem-malem?" Yein, sang gadis pemilik rumah bertanya.
"Yein, gue mau curhat. Gila... mood gue lagi hancur, asli" Yeri berkata dengan nada bicara mirip dengan Sohye.
Yein membawa Yeri masuk ke rumahnya, lalu mereka duduk berhadapan di sofa dekat tungku perapian. Yeri menceritakan masalahnya dengan Jungkook, mulai dari Jungkook menelponnya di halte, sampai Jungkook membicarakan masalah kesempatan.
Setelah Yeri selesai bercerita, emosi Yein ikut tersulut. Gak terima dengan perlakuan Jungkook pada Yeri.
"Kalo dia bilang mau 'ngasi gue kesempatan', malah terkesan gue yang minta balikan. Padahal kan yang minta balikan duluan Jungkook, gue gak ngomong apa-apa masalah 'balikan' " Yeri berkata dengan emosi.
"Bener, gue juga mikir gitu" Yein menjawab.
"Yang bikin gue marah adalah, dia bikin situasi jadi seakan gue ngemis cinta sama dia. Like... What the hell... walaupun gue ini gamon, tapi gue masih punya harga diri lah. Apalagi ngemis cinta ke cowok model kek dia"
"Sekali lagi, lo bener Yer. Walaupun lo gamon, selama ini lo selalu menjaga harga diri lo sebagai perempuan. Tapi Jungkook dengan se enaknya malah ngerendahin lo kayak tadi. Coba aja ada gue di sana, gue tampar langsung mulutnya"
"Gue bingung Yein... kenapa tiba-tiba dia minta balikan, kalo ujung-ujungnya dia narik lagi perkataannya?"
"Karena lo terjebak sama permainannya, Yer. Coba lo pikir deh, kenapa Jungkook minta balikan di saat dekat-dekat ujian semester?"
"..."
"Dulu waktu SMA dia juga nembak lo waktu dekat ujian mid-semester kan?"
"I-ya?" jawab Yeri masih mencerna perkataan Yeri.
"Menurut gue, Jungkook itu dari awal gak pernah serius suka sama lo"
"Maksudnya dia pengen nilai gue turun gitu?"
"Iya. Itu hal pertama yang bisa gue simpulkan berdasarkan timing. Terus..."
Selama Yein berhenti bicara sesaat untuk merangkai kata-kata di kepalanya, Yeri membatin dalam hati berharap agar kata-kata yang Yein keluarkan berikutnya gak akan membuat rasa sakit di hatinya makin bertambah parah.
"-Selain itu, gue pikir lo itu cuma pelampiasannya Jungkook. Jungkook itu suka sama Kak Nayeon, tapi karena dia gak bisa sering ketemu sama Kak Nayeon, dia ngelampiasin perasaannya ke lo. Soalnya lo itu gampang banget dibaperin Yer"
"Gue akui, iya. Gue emang mudah baper. Tapi kenapa harus gue? Kenapa dia gak cari cewek lain aja buat dibaperin? Kesannya dia itu kayak mencegah gue suka sama cowok lain gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid - JUNGRI [COMPLETE]
Fanfiction[Karena mengharapkanmu adalah sebuah kebodohan] Kim Yerim, awalnya gadis yang ceria dan menyebarkan aura positif kemanapun dia pergi. Hingga pertemuannya dengan Jungkook, salah satu pertemuan yang dia sesali. Membuat sikap Yeri berubah. Jungkook la...