"Sohye... Kemarin itu gue kenapa?"
"Gak tau...."
"Ish pasti lo tau sesuatu. Cerita dong..."
"Tanya aja sono sama Mark"
"Yang bener dong, masa gue harus ngajak dia ketemuan?"
"Tau ah. Gelap"
Pagi ini Yeri langsung mendatangi Sohye. Dia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi kemarin malam. Tetapi Sohye gak memberi jawaban apa-apa. Setiap ditanya dia selalu menjawab "gak tau" atau "Tanya Mark aja sono".
Punya teman kok gini amat ya :)))
"Btw Yer, Mark lumayan ganteng lo. Mupon ke dia aja, jangan kebanyakan ngarep ke Jungkook" kata Sohye.
Yeri memutar bola matanya malas, andai saja move on itu segampang yang Sohye katakan. Yeri gak bakal galau uring-uringan begini.
Jika dipikir-pikir, apa yang Sohye bilang benar juga. Mark punya wajah rupawan. Sikapnya baik. Anak basket. Selain itu juga friendly. Tetapi tetap saja. Yeri gak mau jadiin Mark yang sebaik itu sebagai hanya pelampiasan semata.
Saat berjalan menuju kelasnya, Yeri mendapat pesan. Dari Jungkook.
Jungkook
Temui gue di atap. Penting.Yeri menyimpan HP nya. Jika dia berpikir rasional dengan menggunakan otak, maka seharusnya Yeri gak usah menemui Jungkook karena pada akhirnya dia akan sakit hati. Dia dibuat berhatap, dan pada saat bertemu nanti pasti Jungkook mengatakan sesuatu yang membuat hatinya semakin sakit.
Tetapi pada dasarnya perempuan itu mengutamakan perasaan. Dan hati Yeri mengatakan, dia harus menemui Jungkook. Urusan diantara keduanya belum selesai. Jika Yeri gak mau menemui Jungkook, artinya sama saja dia lari dari masalahnya.
❄
Yeri melihat Jungkook berdiri bersandar pada tiang pembatas. Kali ini dia sendirian, tanpa ditemani Jimin. Benar-benar obrolan hanya diantara mereka berdua.
Di tempat ini, dengan langit mendung, Yeri kembali memulai percakapan dengan bertanya "Kenapa?"
Jungkook berbalik, bola matanya bergetar saat bertatapan dengan Yeri. Dia balas bertanya "Siapa itu Mark?"
"Apa gue diharuskan menjawab?"
"Iya. Karena seinget gue lo gak punya temen cowok di kampus ini yang namanya Mark"
Atopun punya pacar dengan nama barat-Jungkook
"Di kampus ini kan? Bukan di kampus lain. Lagian, kenapa lo harus tau siapa itu Mark? Gak ada alasan gue harus menjawab pertanyaan lo itu"
Ya Yeri benar. Gak ada alasan, bahkan Jungkook gak punya hak mengetahui siapa sosok Mark sebenarnya. Tetapi rasa penasaran itu menghantui Jungkook sepanjang malam. Jungkook sampai gak bisa tidur sehingga matanya terlihat seperti panda.
"Lo inget janji kita waktu SMA dulu?" Jungkook mengganti topik. Topik ini lah yang sebenarnya ingin dia bicarakan dengan Yeri. Persoalan tentang Mark hanya dia jadikan bahan basa-basi.
"Janji apa?" Yeri berpura-pura lupa.
"Janji, gue gak akan berhenti suka sama lo dan sebaliknya"
"Ingat"
Yeri ingat betul janji yang pernah mereka ucapkan dulu saat SMA. Setiap Yeri mengingat janji itu, perasaannya semakin kacau. Hati nya nyeri mengingat masa-masa itu. Terkadang Yeri berpikir, hanya dia yang memegang janji. Janji itu hanya Jungkook ucapkan di mulut. Beberapa bulan setelah mengucapkan janji, dia malah berpaling kepada kak Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid - JUNGRI [COMPLETE]
Fanfiction[Karena mengharapkanmu adalah sebuah kebodohan] Kim Yerim, awalnya gadis yang ceria dan menyebarkan aura positif kemanapun dia pergi. Hingga pertemuannya dengan Jungkook, salah satu pertemuan yang dia sesali. Membuat sikap Yeri berubah. Jungkook la...