Jam weker menunjukan tepat pukul 8 pagi. Bagi kebanyakan orang, bangun jam segini adalah alamat diceramahi bos di kantor. Maka mereka akan bersiap-siap secepat mungkin. Bahkan kadang ada yang rela enggak mandi dan langsung ganti baju untuk kerja. Hanya demi supaya gak telat dan potong gaji.
Tapi berbeda dengan pria yang satu ini. Dia dengan santainya merenggangkan badan di kasur yang empuk. Meringkuk di bawah selimut. Lalu kembali merentangkan tangan dan kaki sehingga tubuhnya memenuhi seluruh permukaan kasur. Selimutnya dia tendang entah kemana. Mungkin jatuh di lantai.
Jeon Jungkook, pria yang sedang menikmati cuti gratisnya. Gratis dalam artian gak potong gaji. Gak ada yang membahagiakannya lebih dari libur di tanggal hitam.
Kesibukan kantor untuk proyek besar bos nya, sungguh telah menyita semua tenaga Jungkook. Beberapa bulan kemarin dia full gak ada hari tanpa lembur.
Setelah proyek besar kantornya sukses dan selesai, pak bos yang tidak lain adalah dosennya dulu di kampus Pak Suho, memberikan cuti tanpa potong gaji selama 4 hari pada semua karyawan yang terlibat dalam proyek.
Awalnya Jungkook juga kaget. Ternyata Pak Suho jadi dosen itu hanya kerja sampingan. Mengurangi masa nganggur katanya. Gak nyangka kalo ternyata Pak Suho adalah bos besar dari Kim's Co.
Jungkook bangun, melakukan sedikit stretching terutama bagian bahu. Ini hari pertama cuti, masih ada tiga hari lagi. Enaknya ngapain ya?
Dia berdiri di depan sebuah pigura foto berukuran sedang. Foto yang terpajang disana sedikit buram. Tetapi itu salah satu foto favorit Jungkook. Dan selalu menjadi foto yang paling dia ingat.
"Gimana kabar lo di sana, Yer? Udah sembuh? Udah ingat lagi sama gue?" Jungkook berbicara sambil menatap lamat-lamat perempuan berseragam SMA yang berada dalam foto. Jungkook juga menunjukan senyum simpul seperti biasanya.
"Gue ada libur 4 hari, enaknya ngapain? Mau ngajak lo jalan, lo nya jauh banget. Susah gue jemputnya" dia menyengir. Sedikit menggaruk rambutnya yang gak gatal.
Foto itu selalu menjadi kesukaan Jungkook walau sedikit buram. Hanya itu satu-satunya foto Jungkook bersama dengan Yeri. Diambil dulu waktu awal menjalin 'sebastian'.
Walau gambarnya agak buram. Tapi senyum bahagia Yeri tanpa beban hidup, masih terlihat jelas.
Perasaan Jungkook pada Yeri masih tetap sama. Utuh, gak berkurang sedikit pun.
Beberapa kali Jimin mengenalkan Jungkook pada teman-temannya yang berparas bak bidadari. Tertarik, awalanya sih tertarik. Tapi pas mau mulai serius, Jungkook balik lagi keingat Yeri. Dan akhirnya gamon.
Miris sebenarnya. Punya wajah ganteng, tapi gak punya pacar. Kalah sama Jimin yang blak-blakan dan modelan anak kemarin sore tapi bentar lagi mau nikah.
Padahal waktu jaman SMP-Kuliah, Jungkook tuh selalu lebih unggul dibanding Jimin.
Alasannya gak lain karena Jungkook masih gak ngerelain Yeri. Dari dirinya sendiri aja dia udah gak ada niatan mau move on.
Setelah mandi, Jungkook berniat untuk belanja bulanan. Kulkas lagi kosong soalnya. Ntar malam dia makan apa dong?
Disaat sedang minum air, tiba-tiba ada telepon masuk. Menampilkan sederet nomor tak dikenal. Jungkook mengangkatnya dan menyapa seperti biasa.
"Halo?"
"..."
Jungkook menjauhkan HP nya lalu mengerutkan dahi. Gak ada jawaban dari seberang.
"Halo? Ini siapa?" tanya Jungkook lagi.
"Halo Kook. Ini gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid - JUNGRI [COMPLETE]
Fiksi Penggemar[Karena mengharapkanmu adalah sebuah kebodohan] Kim Yerim, awalnya gadis yang ceria dan menyebarkan aura positif kemanapun dia pergi. Hingga pertemuannya dengan Jungkook, salah satu pertemuan yang dia sesali. Membuat sikap Yeri berubah. Jungkook la...