Happy reading😊😊
Aga mendengkus kesal saat ia menilik ke arah layar ponselnya. Tidak ada balasan dari Fara kembali. Mencoba bersabar, Aga duduk bersila sembari memangku ponselnya. Kedua matanya tak luput dari layar ponsel. Ia tak mau ketinggalan notifikasi dari Fara.
Sudah hampir lima belas menit ia menunggu Fara, namun yang ditunggu-tunggu rupanya tidak peka membuat Aga sedikit jengkel."Ngapain lo nungguin balesan dari Fara? Udah mantan woy! Apa belum jelas?" maki Aga pada dirinya sendiri.
Aga benar-benar menyesal telah memutuskan Fara. Sebenarnya niat awal Aga hanya untuk mengetes Fara, dalam artian itu hanya untuk main-main bagi Aga. Tapi, setelah mendapatkan respon yang seperti itu dari Fara, membuat Aga jadi kesal. Ia tak tahu jika selama ini Fara dekat dengan Reza.Awalnya Aga mengira ia akan mendapatkan balasan Fara yang akan memohon agar Aga tidak memutuskannya dan nantinya Aga akan mengatakan kalau ini cuman sekedar candaan. Tapi berhubung apa yang ia fikirkan diluar prediksi, jadilah ini yang terjadi.
Putus.
Jomblo.
Kok nyesek, ya?
Aga meletakan ponselnya di bawah bantal. Disibakannya selimut tebal bergambar Naruto dengan asal-asalan. Aga beranjak menuju balkon kamarnya sambil menenteng gitar.
Ia duduk memangku gitarnya, mulai memetik pelan senar gitar hingga tercipta alunan nada yang begitu indah didengar didukung oleh suara Aga yang begitu merdu membuatnya seakan semakin syahdu.
Aga ingat betul tentang Fara yang kerap merengek manja dan memasang muka memelas khasnya saat meminta Aga untuk menyanyikan sebuah lagu. Wajah Fara yang begitu cantik dan senyum yang sangatlah manis saat Fara meminta sebuah lagu dari Aga membuat Aga tak mampu menolak.
Sungguh menggemaskan menurut Aga. Ia benar-benar rindu Fara kekasihnya yang kini sudah menjadi mantan.
Lagi-lagi ingat seseorang yang sudah menjadi mantan.Namanya kangen, sama siapa saja boleh. Sama mantan juga boleh kok.
"Ahh!" pekik Aga kesakitan saat merasakan sesuatu yang menabrak jidatnya barusan, Aga menunduk melihat sebuah sandal wanita terjatuh di hadapannya.
Aga menoleh ke arah samping. Tiara, ibunya tengah berkacak pinggang menatap kearahnya."Tidur! Malem-malem gitaran, nyanyi fals ganggu orang tidur! Masuk! Udah malem!" bentak Tiara berapi-api.
Aga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, nyengir sok polos kearah Tiara yang langsung dihadiahi pelototan tajam Tiara."Selamat malam mi," ucap Aga sebelum berlari meninggalkan balkon kamarnya.
Aga kembali membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Segala posisi ia coba untuk menyari kenyamanan. Mulai dari telentang, tengkurap bahkan nungging tak ada satupun yang membuat Aga merasa nyaman. Fikirannya kacau balau, hatinya tak karuan dan kedua matanya enggan tuk dipejamkan.
"Argh!" kesal Aga mengacak rambutnya frustasi. Otaknya hanya berisi Fara, Fara, dan Fara.
Ia mengambil ponselnya untuk memastikan ada notifikasi dari Fara atau tidak. Harapannya kandas saat tak ada satupun notifikasi dari Fara disaat puluhan notifikasi masuk ke ponselnya. Yang ada hanya notifikasi cewek jomblo yang sudah mengetahui gelar baru seorang Aga dan operator yang menambah kejengkelan Aga
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Kalau masih sayang yang lama, kenapa harus nyari yang baru? Bagaimana rasanya dihantui mantan yang udah mutusin di malam minggu, disaat sudah siap berdandan cantik, berharap diajak dinner romantis? Namun harapan kandas hanya...