Hallo buat mantan yang diam-diam gagal move on
Jangan inget mulu. Udah tau nyesek
°•°"Lo salah besar Ga kalau Lo memperlakukan Fara seperti ini," ujar Ricky dengan nada yang menyiratkan kekesalan.
Mereka bertiga kini tengah duduk santai di teras rumah Aga untuk mengisi waktu luang. Bukan sekedar duduk santai, mereka juga ditemani alunan musik yang terputar melalui ponsel Aga dan juga beberapa camilan lengkap dengan minumannya.Kebiasaan mereka, sepulang sekolah berkumpul di rumah Aga, Ricky, dan Bayu secara bergantian. Alasannya agar lebih irit, karena jika mereka kumpul di tempat tongkrongan anak muda semisal kafe atau yang lainnya pasti lebih mengeluarkan banyak biaya. Soal uang mereka saja masih meminta orang tua, kalau mereka menggunakan uang untuk dihamburkan sama saja mereka menyiksa orang tuanya.
Orang tua lelah bekerja, sementara anak yang menikmati hasil dengan cara berlebihan.Aga membuang kulit kacang asin setelah dua butir kacangnya sudah masuk ke dalam mulut.
"Salah? Dimana kesalahannya? Gue udah lakuin apa yang menurut gue bener" sahut Aga lalu mengunyah kacang di mulutnya. Sembari mengunyah, jari-jarinya sudah kembali membuka kulit kacang."Mengabaikan Fara kayak tadi apa Lo pikir itu bener?" Tanya Ricky dengan sebelah alis yang terangkat.
"Bener apa kata Ricky, Ga. Gak seharusnya Lo mengabaikan Fara kayak tadi pas di sekolah. Fara itu cewek, cewek baperan. Apa sih maksud Lo gituin Fara?" Bayu yang ada di tengah mereka ikut bersuara setelah tadi hanya diam menikmati kue kering yang disediakan oleh Aga sebagai teman ngobrol mereka.
"Nih asal Lo tau, gue ngelakuin itu semua supaya Fara gak gengsi lagi. Lo tahu kan? Selama ini gue kayak berjuang sendirian, sementara yang gue perjuangan gak ada respons sedikit pun. Seenggaknya gue minta respons Fara juga mengakui kalau masih cinta sama gue. Fara gengsinya tinggi, gue terus yang harus nyatain ini itu"
Bayu menelan kue kering yang sudah ia kunyah sampai halus di mulutnya.
"Lo yakin Lo bakal ngebuat Fara seperti apa yang Lo mau? Lo gak takut Fara malah nyari yang lain? Cuek itu gak peduli, gak peduli berarti udah gak sayang" jawaban Bayu membuat Aga tersedak kacang yang tengah ia kunyah. Buru-buru ia mengambil gelas berisi sirup rasa melon."Cinta itu bukan soal perkataan, Ga. Cinta itu soal gimana perlakuan Lo ke orang itu. Lo ngomong 'I love you' ke semua orang itu gampang. Tapi Lo kasih perhatian khusus ke semua, susah kan?" Sambung Ricky menambahkan komentar lanjutan dari perkataan Bayu.
Aga menganggukkan kepala mengerti.
Apa yang diucapkan Bayu dan Ricky ada benarnya.
Inilah yang Aga sukai dari sebuah persahabatan. Sahabat selalu mengatakan kesalahan di hadapan kita secara langsung, bukan seperti musuh yang selalu mencari kesalahan kita namun membicarakan kesalahan kita hanya di belakang saja.Sahabat bukan hanya sekedar mengoreksi kesalahan, namun sahabat juga memberikan jalan untuk membenarkan.
"Terus gue harus gimana? Gue udah capek gak jelas kayak gini, kalau gue gak sayang sama Fara mungkin gue udah gak bertahan sejauh ini" ucap Aga lirih."Bersikaplah biasa, Lo jangan memaksa diri untuk tidak peduli sama Fara saat hati Lo sebenarnya ingin selalu peduli. Lo gak usah pura-pura cuek saat Lo pengen nyapa. Lo mau balikan sama Fara, kan?"
"Jelas lah. Tujuan gue saat ini sederhana. Balikan sama Fara, kalau udah balikan ya pertahanin sampai nikah. Sambil pertahanin hubungan, gue juga bakal siapin masa depan buat gue sama Fara tentunya. Zaman sekarang kalau modal romantis doang, anak SD lebih pinter. Harus mapan buat yakinin calon mertua, harus sukses buat Fara bangga sama gue, calon suaminya"
Plak. Bayu mendaratkan telapak tangannya di pipi kiri Aga, membuat Aga mengaduh kesakitan.
Bayu menamparnya dengan tenaga, menciptakan rasa pedas di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Kalau masih sayang yang lama, kenapa harus nyari yang baru? Bagaimana rasanya dihantui mantan yang udah mutusin di malam minggu, disaat sudah siap berdandan cantik, berharap diajak dinner romantis? Namun harapan kandas hanya...