Bagian 19

120K 8.9K 668
                                    

Sebelum baca vote dulu,
Komentar sesudah baca hahay

Bacanya sambil melek ya, jangan merem entar mantan nongol ngajak balikan
∆¶∆

Kamu gak peka atau aku yang terlalu berharap?
Kalau gak serius mending gak usah ngasih harapan ya! Hati ini juga bisa capek kalau diPHPin mulu :(

Selepas mengantar Fara dengan selamat sampai ke rumahnya, Aga langsung kembali ke rumah Bayu untuk mengambil motornya yang masih di sana. Ia pulang dengan bantuan ojek online, mengingat jarak antara rumah Fara dan Bayu lumayan jauh.

"Makasih, iya mas. Ambil aja kembaliannya tapi jangan lupa doain saya supaya gak disakitin terus sama mantan yang masih disayang. Ini hati mas, bukan daging yang sering diiris" ujar Aga ngelindur saat baru saja turun dari boncengan motor beat yang dikendarai oleh Abang ojek online. Aga menyodorkan uang dua puluh ribuan pada si Abang ojek online.

"Sabar mas, mantan mu sudah bahagia. Mending kamu move on cari yang lain. Jangan keseringan liatin foto mantan, udah tau nyesek," sahut Abang ojek sembari menerima uang pemberian Aga.

"Ah gak asik banget sih bang. Saya curhat malah diginiih. Nyesel deh udah curhat sama Abang," gerutu Aga menatap kesal ke arah Abang gojek berumuran beberapa tahun lebih tua dari Aga.

"Lah curhat toh? Kirain tadi ngamen."

Aga melepaskan helm biru yang ia kenakan. Dengan kesal, ia menyerahkan pada si pemilik helm.

"Cukup sekian dan terimakasih," ketus Aga dan langsung berlari masuk ke dalam rumah Bayu yang tidak dikunci itu.

Abang gojek itu hanya geleng kepala melihat tingkah Aga. Mengabaikan apa yang baru saja terjadi, ia menyalakan motor miliknya dan segera meninggalkan rumah Bayu.

"Dari mana aja Lo, ga? Jam segini baru pulang? Katanya jogging?" tanya Bayu yang melihat kedatangan Aga di ruang makan. 
Ricky yang tengah membuat nasi goreng, menoleh untuk melihat Aga.

"Berisik Lo pada," ketus Aga setelah meneguk air dingin yang ia ambil dari kulkas.
Aga menarik  salah satu kursi untuk duduk.

"Nih bocah sableng apa gimana? Kita nanya karena peduli sama Lo," celetuk Ricky.
Dengan baik hatinya, Ricky menyiapkan sepiring nasi goreng untuk Aga.

"Peduli sama kepo beda tipis, ya? Gue gak yakin kalau Lo pada peduli. Biasanya Lo kan pada kepo, terus bully gue," komentar Aga.
Dua sahabat Aga itu memang paling suka mengejek Aga dengan status gagal move on yang menimpa Aga. Bagi dua cowok itu, mengejek Aga adalah suatu kebanggaan tersendiri. 

"Ha ha Lo emang paling tahu tentang kita. Tapi, biar pun kita sering ngejek Lo kita sayang kok sama Lo" Bayu menepuk punggung Aga pelan.

Aga memutar bola matanya dengan jengah, ia langsung melahap nasi goreng buatan Ricky. Biar pun cowok, masalah Ricky cukup dibanggakan dan rasanya tidak perlu diragukan. Ricky yang bercita-cita menjadi kiper tim nasional Indonesia yang jago masak selalu memanjakan perut Aga dan Bayu.

"Gue benci sama diri gue sendiri. Gue udah berusaha buat gak peduli sama Fara, tapi tetep aja gue peduli. Gue gak bisa liat Fara sakit, sedikit pun gue gak bisa. Padahal gue udah niat banget buat gak peduli" gumam Aga lirih. Tangan Aga sibuk mengaduk nasi goreng buatan Ricky.

MANTAN [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang