Yakinlah, cinta sejati akan menjadi milikmu, ketika kau dan dia mampu setia.
Fara duduk gelisah di bangkunya. Sesekali ia melirik ke arah bangku kosong yang ada di sampingnya. Bangku yang biasa di duduki Aga yang akan membuat konsentrasi Fara buyar dikejar rasa baper. Suara pak Andi yang tengah menjelaskan materi tidak didengarkan oleh Fara. Pikirannya kacau hingga suara pak Andi tak mampu ia dengar dengan baik.
Ia tak bisa duduk dengan tenang sebelum Aga kembali. Bagaimana bisa ia tenang? Sementara Aga di luar sana tengah menjalankan hukuman yang seharusnya diterima olehnya.
Sungguh ini di luar dugaan Fara, Aga melakukan hal yang terlihat begitu gentle untuk Fara dan tentunya mendapatkan banyak nilai plus untuk Aga dari Aga.Fara menghela napas kasar. Ia harus memastikan kondisi Aga. Hatinya merasa tidak enak, tak seharusnya Aga menggantikan Fara untuk mendapatkan hukuman dari pak Andi.
Baru saja Fara hendak izin ke luar kelas pada pak Andi, ponsel yang ia sembunyikan di balik buku bergetar. Getaran yang cukup terdengar, namun untungnya tidak sampai terdengar ke telinga pak Andi.
Fara memastikan pak Andi tidak menghadap ke arahnya. Dengan hati-hati Fara mengangkat sedikit bukunya dan mengintip layar ponselnya.Rupanya sebuah line masuk dari Aga, seseorang yang sedari tadi memenuhi isi kepalanya. Fara sedikit takut untuk membuka line dari Aga. Bukan takut pada isinya, melainkan takut pada Pak Andi.
Dengan gerakan cepat, Fara mengambil ponselnya yang ia sembunyikan di balik buku. Ia meletakan ponselnya di rok yang ia kenakan. Setelah memastikan kondisinya aman, Fara langsung membuka line masuk dari Aga. Tentu saja dengan perasaan takut pak Andi mengetahuinya, bisa-bisa ponselnya disita sampai kelulusan.
Aga_ lo gak pp kan sayang?
Aga_ sorry typo, mksdnya Fara kesayangannya abang Aga.
Fara tersenyum geli setelah membaca line masuk dari Aga. Selalu saja ada sesuatu yang menggelitik di perutnya setiap membaca line dari Aga.
Fara_ hrsnya gue yg nanya ini ke lo. Lo gak papa, kan? Pasti cape bgt ya?
Setelah mengirim balasan pada Aga, Fara buru-buru menatap ke arah papan tulis sebelum pak Andi menyadari jika kini Fara tengah asyik bermain ponselnya. Pandangan Fara memang ke arah papan tulis, namun pikirin Fara ke arah ponselnya, apalagi getaran ponselnya tadi membuatnya semakin penasaran.
Kondisi aman, pak Andi mulai menulis kembali di papan tulis, kesempatan bagi Fara untuk membuka line masuk.
Line today
"Sialan, gue kira dari Aga," rutuk Fara dalam hati.
Baru selesai merutuki line yang baru saja masuk, bibir Fara melengkung membentuk senyum manis. Buru-buru Fara membuka line yang kembali masuk.
Aga_ cape pake bgt Far. Tp ga secape kl gw ngejar lo. Makanya lo jgn lari lg ya dr gue. Gue cape ngejar lo trs. Mending kita jalan jejeran smbl gandengan tangan. Kan so sweet.
Fara_ ih Aga mah suka gt. Semangat lari sm ngerangkumnya!
Aga_ ashique dpt semangat dr kesayangannya Aga. Tapi sayang,
Fara_ sayang kenapa?
Aga_ g pp ko sayang. Tumben panggil sayang, biasanya Aga. Gini aja trus ya,
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Kalau masih sayang yang lama, kenapa harus nyari yang baru? Bagaimana rasanya dihantui mantan yang udah mutusin di malam minggu, disaat sudah siap berdandan cantik, berharap diajak dinner romantis? Namun harapan kandas hanya...