"Gampang banget ya mainin hati gue, disaat gue nyesek karena diputusin sama Lo! Lo malah seneng karena udah berhasil mainin hati gue! Lo jahat!"
"Far, bukan gitu. Gue bisa jelasin-----"
Fara menggelengkan kepala pelan, membuat penjelasan yang akan Aga utarakan urung keluar, hanya bisa dicelotehkan dalam hati.Fara mengusap wajahnya dengan kasar saat derasnya air hujan membuat pandangannya mengabur dan lambat laut matanya terasa pedih.
"Fara dengerin gue dulu. Gue gak ada maksud buat mainin perasaan Lo, gue itu cuma takut aja kalau Lo bakal ninggalin gue, makanya gue coba trik dari Bayu" teriak Aga dengan lantang karena Fara kini sudah menutup telinganya rapat-rapat. Meskipun telinganya tertutup, Fara masih bisa mendengar teriakan Aga namun ia pura-pura tidak mendengar."Bocah sableng lagi kumat, teriak-teriak kayak orang gila" cibir Ricky yang tanpa sengaja merangkul kan tangan di pundak Putri yang tengah menatap ke arah Aga dan Fara.
"Heh! Malah modus ini si wedus gembel, emang yah Lo minta digibas" kesal Putri menyingkirkan tangan Ricky dari pundaknya dengan kasar. Karet yang mengikat rambutnya ia tarik hingga terlepas. Rambut panjang basahnya yang kini tergerai sengaja digibaskan ke wajah Ricky membuat Ricky mengaduh lantaran rambut Putri menciptakan sensasi pedih di wajahnya.
"Udah, Put udah"protes Ricky lantang.
"Eh Lo berdua, ganggu suasana mau balikan aja, kesel gue sama Lo" tegur Aga saat fokus Fara teralih pada Ricky dan Putri yang sibuk bertengkar karena hal sepele. Aga melempar sepatu yang baru saja ia lepas hingga mengenai bokong Ricky.
Ricky dan Putri kompakan nyengir ke arah Aga dan Fara, menunjukan tampang polos dan sederetan gigi yang putih rapi.
"Ok Far, lanjut lagi! Belum selesai ini ngomongnya. Pokoknya Lo harus mau balikan sama gue, Lo gak usah ragu lagi sama cinta gue ke Lo, dijamin Lo bakal kenyang dengan cinta gue ke Lo yang makin hari makin besar" kini tangan Aga sudah menggenggam tangan Fara cukup erat.
Fara mengerjapkan mata beberapa kali lantaran matanya terasa pedih saat air hujan tidak sengaja masuk.
"Beneran cinta? Segede apa cintanya?"Aga berpikir sejenak.
"Pokoknya gede, pake banget. Masuk on the spot kategori tujuh cinta paling besar di Indonesia eh di dunia, eh dunia akhirat malah. Gak usah tanya segede apa, cukup tau aja seberapa bosan Tuhan mendengar doa gue yang selalu ada namamu""Gombal, gak mempan sama gombalan. Cowok mah biasa gombalin cewek kalau lagi PDKT. Giliran udah jadian, malah gombalin cewek lain"
Aga mengusap wajahnya dengan kasar. Ia mulai jengah dengan keadaan. Suasana romantis yang harusnya menjadi ajang untuk balikan, malah menjadi ajang memancing. Memancing emosi Aga.
"Jadi gimana? Mau balikan apa enggak? Capek gue, kalau enggak mau iya udah. Gue gak maksa, tapi awas kalau nyesel gue gak tanggung jawab. Nih gue kasih tahu, gue anak tunggal. Bokap gue punya perusahaan yang pastinya nanti jatuh ke tangan gue. Gue pinter, otomatis nanti anak kita gak jauh beda sama gue. Kegantengan gue udah gak diragukan lagi, udah diuji di laboratorium ITB dan IPB, gak malu-maluin lah kalau buat gandengan pas kondangan atau reunian. Yang pasti gue setia, bukan perokok jadi kalau nanti kita udah nikah bakal irit. Gue pekerja keras, apalagi kalau buat bahagian Lo gue siap. Gue itu penyayang, gak usah takut haus kasih sayang karena gue pastiin Lo bakal gue sayang setiap detik. Bobby gue udah jelas, yaitu melakukan hal konyol yang bisa buat Lo tertawa. Keahlian gue udah gak usah ditanya lagi, gue ahli dalam mencintai lo dengan ketulusan. Cita-cita gue udah terancang dengan baik, menyematkan cincin di jari manis Lo saat pernikahan lalu mencium kening Lo. Soal keturunan, gue gak minta banyak-banyak, jadi Lo gak usah khawatir. Dua anak udah cukup. Kurang apalagi coba? Udah ayo balikan, kebanyakan mikir entar gue sama yang lain Lo mewek lagi" ucapan Aga benar-benar membuat Fara menguap lantaran bosan dan mengantuk.
"Lo ngajak balikan apa lagi kampanye promosiin diri Lo sendiri?" Cibir Fara.
"Gue lagi kasih tahu Lo soal kelebihan gue, sengaja kekurangan gue gak dijelasin, soalnya cuma satu kekurangan gue, yaitu Lo. Kalau Lo udah jadi milik gue, udah gak ada lagi yang namanya kekurangan dalam hidup gue"
Fara tak kuasa menahan tawanya. Sosok Aga memang paling tahu bagaimana membuat tawanya pecah hanya dengan hal sederhana yang Aga ucapkan.
"Udah Far balikan aja sama Aga, gue dukung!" Seru Lena yang mengacungkan ibu jarinya ke arah Fara.
"Iya, Far balikan aja. Gue laper nih, kalau Lo mau balikan pasti nanti Aga langsung traktir kita-kita, kan enak tuh" Putri berseru dengan semangat.
"Pinter," Ricky menonyor kepala Putri dengan gemas.
"Noh, pendukung balikan banyak. Yakin gak mau balikan?" Gumam Aga terus memojokan Fara agar mau balikan.
"Gak mau balikan, Lo ngajak balikannya gak romantis! Gue maunya Lo ngajak balikannya dengan kata romantis" pinta Fara.
Aga berpikir sejenak sebelum melakukan apa yang Fara inginkan.
Jantung Fara berdegup kencang saat Aga mulai menekuk lututnya dihadapan Fara, kepalanya yang terguyur oleh hujan menunduk, mencium punggung tangan Fara yang ia genggam erat.Beberapa detik kemudian, kepala Aga mendongak menatap Fara, mengabaikan air hujan yang masuk ke dalam matanya, Aga tetap berusaha untuk menatap Fara. Beberapa kali Aga mengerjapkan matanya, menepis air hujan yang hendak masuk.
"Dengan kekuatan kata romantis, gue mau kita balikan, merajut kembali kisah asmara kita yang sempat kandas. Gue tahu gue bukan cowok sempurna, banyak sekali kekurangan gue. Dari kurang jelek, kurang bodoh, kurang jahat, kurang miskin, dan masih banyak lagi kekurangan gue. Makanya gue butuh Lo buat menutup kekurangan gue, menyempurnakan hidup gue. Gue mohon, kita balikan ya!" Ucap Aga lalu mengecup kembali punggung tangan Fara.
Fara jongkok di hadapan Aga yang masih menekuk lututnya.
"Mau jawaban apa?" Tanya Fara menggoda Aga."Jawaban iya lah, maksa ini. Kalau Lo gak mau balikan sama gue, mending gue mati a---arghhh" pekik Aga saat suara gemuruh terdengar begitu menggelegar.
"Astaghfirullah itu tadi cuma gombalan ya Allah, Aga gak maksud serius tadi. Aduh, jangan-jangan ini dikabulkan lagi," gerutu Aga menyesali ucapan main-mainnya. Ia belum siap mati hanya karena Fara tidak mau balikan dengannya.
"Duh Fara, kudu balikan sama gue. Kalau nanti gue beneran mati gimana gara-gara lo gak mau balikan sama gue? Mau tanggung jawab Lo?" Desak Aga.
"Iya, Iya. Gue mau kok" ucap Fara singkat, membuat Aga tersenyum lebar.
"Mau apa nih? Yang jelas dong jangan ambigu"
"Iya itu tadi, mau diajak yang Lo minta tadi" sewot Fara tidak suka dengan ucapan Aga yang pura-pura tidak mengerti.
"Emang gue ngajak apa? Yang jelas dong Far"
"Pura-pura gak tahu? Mau digampar bolak-balik terus batal balikan?" Ancam Fara membuat Aga gelagepan.
Tangan Aga buru-buru mengusap puncak kepala Fara dengan lembut."Aduh gitu aja kesayangan Aga langsung marah-marah. Iya iya ngerti kok. Jadi kita sekarang udah resmi balikan nih? Boleh dong kalau panggil sayang lagi?" Aga menaik turunkan kedua alisnya dengan cepat membuat Fara tersenyum lebar dengan kekonyolan Aga.
Fara mengangguk malu-malu.
"Dicoba ya, udah lama gak manggil sayang jadi grogi mau manggil. Sayang--""Apa?!" Sahut Fara dengan nada setengah membentak.
"Fara gak ada romantis-romantisnya, jawabannya yang unyu gitu. Iya sayangku, ada apa? Gitu Far"
Fara berdiri.
"Gak usah lebay! Buruan berdiri!" Pinta Fara.Bayu, Ricky, Putri dan Lena langsung menghampiri Aga dan Fara.
"Ciye balikan, pajak balikan masih berlaku. Menurut pasal tentang balikan, dikenakan pajak traktir selama sebulan di kantin bagi semua mantan yang resmi balikan" ucap Ricky mengingatkan."Dan sebagai bentuk rasa syukur atas balikannya juga, setiap pasangan yang baru balikan wajib mendoakan temannya yang masih jomblo. Jangan lupa untuk tidak pamer kemesraan di depan kaum jomblo, atau kalian bakal dikasih doa supaya cepat putus. Dosa para jomblo yang teraniaya manjur" sambung Bayu.
"Iya iya, punya temen ribet amat sih. Kalian kapan mau pacaran? Gak capek friendzone gitu? Belum peka kalau udah saling suka?" Tanya Aga yang membuat Bayu dan Ricky saling bertatapan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Kalau masih sayang yang lama, kenapa harus nyari yang baru? Bagaimana rasanya dihantui mantan yang udah mutusin di malam minggu, disaat sudah siap berdandan cantik, berharap diajak dinner romantis? Namun harapan kandas hanya...