Bagian 5

201K 13.6K 2.5K
                                    

Happy reading 😊
Vote and comment 🙏
°°

Terus mengenang mantan pacar adalah kesibukan orang kurang kerjaan😝
**

Aga berjalan santai menaiki anak tangga satu per satu menuju lantai dua dimana kamarnya berada. Suara sepatu yang bersentuhan dengan tangga tempat ia berpijak terdengar begitu nyaring. Bibirnya mengerucut karena bersiul ria. Mengalunkan nada lagu favoritnya melalui siulannya.

Kedua tangannya menenteng dua kantong belanjaan  berwarna putih berisi sesuatu yang baru saja ia beli di minimarket yang dekat dengan rumahnya. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit bagi Aga untuk bisa sampai ke minimarket.

Aga menyeret kedua kakinya memasuki kamar. Ia mengunci pintu kamarnya untuk antisipasi tidak ada yang masuk mengganggu aktivitasnya.

Aga melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Kedua jarum jam yang terus berputar mengelilingi angka 1 sampai 12 menunjukan pukul 7 malam.

Aga duduk bersila di ranjang, meletakan kantung kresek yang ia tenteng tadi di sisi kanan kirinya.
Ia mengeluarkan ponsel yang  tersimpan di saku celana jins selutut yang ia kenakan.

Ia mendengus sebal saat tak ada satu pun notifikasi dari Fara, padahal ia sudah menunggu sejak tadi.

"Apa iya harus cowok dulu yang mulai?" gumam Aga kesal. Aga sangatlah yakin kalau Fara memang masih mencintainya, mengharapkan balikan hanya saja semuanya terkalahkan oleh gengsinya.

"Cewek emang gini, suka mendem sendiri perasaannya, diajak balikan gak mau, di diemin ngode mulu," Aga menggaruk rahang kokohnya.

Ia segera membuka aplikasi line nya dan memberanikan diri untuk mengirim pesan terlebih dahulu untuk Fara.

Aga_
Selamat malam buat lo yg sampai saat ini selalu gue rindukan :*

Aga tersenyum setelah pesannya sudah ia kirim ke Fara. Ia bisa menebak kalau Fara sekang pasti lagi salah tingkah, minimal wajahnya memanas, gigit sesuatu atau ngajak nenek gayung jingkrak-jingkrak.

Aga mendekatkan ponselnya ke wajah. Saking deketnya itu ponsel sampai bersentuhan dengan hidung mancungnya. Kedua mata elang Aga memicing, pesannya sudah di baca oleh Fara namun tidak mendapatkan balasan apapun dari Fara.

"Wahh! Ini namanya mantan songong," maki Aga menunjuk-nunjuk layar ponselnya yang menampilkan roomchat bersama Fara. Aga geleng-geleng kepala sedikit tak percaya.

Menurut Aga, Fara termasuk sosok yang pintar memendam perasaannya. Fara begitu kuat menahan hasratnya untuk tidak membalas chat dari Aga. Padahal Aga yakin Fara pasti begitu ingin membalas nya.

Bahkan bukan cuma Fara satu-satunya wanita yang begitu tinggi menjunjung gengsi dan jual mahal. Kebanyakan cewek memang gengsi untuk mengakui kalau dia gagal moveon dan mau balikan. Mulutnya menolak-nolak mentah kalau diajak balikan padahal dalam hati berdoa memohon-mohon supaya diajak balikan. Pas doanya terkabul, mantan ngajak balikan malah ditolak mentah-mentah dengan alasan ini itu yang sebenarnya tidak bermutu.

Giliran mantan jadian sama cewek lain, hatinya panas, ngomongin kejelekan mantan keteman-temannya, ngungkit ini itu dan ngejelekin pacar baru mantan yang menurut penilaiannya biasa saja dan tidak lebih baik darinya.

MANTAN [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang